NERACA
Jakarta- Danai pengembangan bisnisnya, PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) atau Graha Trans siap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Pada aksi korporasi tersebut, perseroan menetapkan harga IPO Rp 150 per saham. Harga itu merupakan batas atas saat perseroan menggelar penawaran awal (bookbuilding) pada 27 Februari-6 Maret 2023 di rentang Rp 100-150. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Perseroan melepas sebanyak 378.875.000 saham baru atau 20%. Dengan demikian, Dana yang bakal diraih GTRA dari aksi ini Rp 56,83 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah UOB Kay Hian Sekuritas. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan sekitar 64,80% atau sekitar Rp 36,82 miliar untuk belanja modal (capital expenditure) seperti pembelian 38 unit truk.
Sisanya sekitar 35,20% akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk biaya pengiriman, servis, membeli ban mobil, gaji karyawan, membeli GPS, pembayaran angsuran, dll. Masa penawaran umum berlangsung pada 21-28 Maret, penjatahan 28 Maret, distribusi saham secara elektronik 29 Maret, dan pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI) 30 Maret.
Sementara itu untuk kebijakan pembagian dividen, GTRA akan mulai membagikan dengan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 dan seterusnya. GTRA akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih perseroan dengan mengacu pada UUPT serta RUPST.
Sebagai informasi, GTRA saat ini memiliki kegiatan usaha utama yang bergerak dalam bidang angkutan bermotor untuk barang umum. Pemegang saham GTRA saat ini adalah PT Adika Eka Putra 43,68%, PT Trimulti Adinata Perkasa 43,68%, Ardi Supriyadi 6,32%, dan Ronny Senjaya 6,32%. Hingga 30 November 2022, GTRA membukukan pendapatan neto Rp 195,3 miliar, tumbuh 40,7% dibandingkan periode sama tahun 2021 yang sebesar Rp 138,8 miliar. Laba bruto GTRA naik 37,8% menjadi Rp 87,56 miliar dari Rp 63,53 miliar. Laba bersih meningkat 42,1% menjadi Rp 13,59 miliar dari Rp 9,56 miliar.
Perseroan menjelaskan, peningkatan ini terutama disebabkan oleh bertambahnya jumlah armada yang dimiliki, pada Agustus 2021 jumlah kendaraan truk sebanyak 547 unit sedangkan di Agustus 2022 jumlah kendaraan truk sebanyak 821 unit sehingga pendapatan pada 2022 meningkat. Penambahan jumlah armada dilakukan seiring dengan peningkatan permintaan/order yang diterima.
NERACA Jakarta -Maraknya BUMN Karya yang disuspensi karena menunda pembayaran pokok dan bunga obligasi di pasar memberikan kekhawatiran bagi para…
NERACA Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,9 triliun.…
NERACA Brebes-Genjot pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melalui anak usahanya PT PP Sinergi Banjaratma,…
NERACA Jakarta -Maraknya BUMN Karya yang disuspensi karena menunda pembayaran pokok dan bunga obligasi di pasar memberikan kekhawatiran bagi para…
NERACA Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,9 triliun.…
NERACA Brebes-Genjot pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melalui anak usahanya PT PP Sinergi Banjaratma,…