NERACA
Lebak - Produksi tangkapan ikan laut di Kabupaten Lebak, Banten pada tahun 2024 meningkat hingga mencapai 6,8 juta kilogram dari sebelumnya 6,7 juta kilogram di 11 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah, di Lebak, Senin (21/4), mengatakan kenaikan tangkapan ikan laut tersebut tentu berdampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp1,7 miliar dibandingkan sebelumnya Rp1,1 miliar.
Lonjakan PAD Rp1,7 miliar dari sektor perikanan ini dari retribusi transaksi pelelangan ikan di 11 TPI dengan jumlah nelayan 3.600 orang.
Besaran retribusi ini berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2010 tentang retribusi jasa usaha, yakni sebesar tiga persen dari nilai transaksi pelelangan.
Pemerintah Kabupaten Lebak minta nelayan untuk terus meningkatkan produksi tangkapan karena berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir.
"Kami komitmen menyalurkan bantuan sarana alat tangkap untuk meningkatkan produksi ikan itu," kata Rizal.
Menurut dia, pemerintah daerah menargetkan produksi tangkap ikan laut tahun 2025 lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan demikian, pemerintah terus meningkatkan bantuan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan meliputi kapal, perahu, jaring, dan peralatan penunjang lainnya.
Selain itu juga melakukan pembangunan infrastruktur pelabuhan dan pendaratan kapal, karena secara langsung berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan nelayan.
Sebab, potensi perikanan di Kabupaten Lebak sangat menjanjikan dengan luas perairan laut mencapai 677,51 kilometer persegi, dengan panjang garis pantai 91,42 kilometer.
Wilayah pesisir Lebak memiliki enam kecamatan, 20 desa, dan lima pulau kecil.
Kekayaan laut ini menyediakan sumber daya perikanan yang melimpah dengan populasi ikan berkualitas tinggi dan bernilai jual tinggi, seperti tuna, marlin, dan layur. Selain itu terdapat juga cakalang, kembung, tongkol, lobster, dan sidat.
Pendapatan dari potensi besar sektor perikanan Lebak dapat mendorong perekonomian regional dan
nelayan tradisional pesisir pantai Kabupaten Lebak.
"Kami berharap tahun 2025 tangkapan ikan laut bisa naik di atas produksi 2024," katanya.
Sementara itu, Salman (55) mengaku saat ini tangkapan ikan melimpah, karena cuaca di Perairan selatan Lebak relatif normal dari sebelumnya ketinggian gelombang mencapai 4 meter menjadi 2 meter.
Nelayan tradisional di TPI selatan Lebak saat ini banyak melaut, karena tangkapan meningkat hingga dua kali lipat.
Sebagian besar tangkapan berupa ikan layur, tongkol, gurita, tuna cakalang, tenggiri, tuna, lemadang, kakap, libida, dan kuwe.
"Kami sekarang bisa menghasilkan pendapatan mencapai Rp800 ribu dibandingkan sebelumnya paling banter Rp250 ribu juga terkadang tidak melaut akibat cuaca buruk," kata Salman. Ant
NERACA Sukabumi - Sebanyak 109 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), 7 orang Pegawai Negeri Sipil dari Sekolah Tinggi…
NERACA Kabupaten Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menggelar pelatihan kerja bagi siswa jenjang sekolah menengah atas lewat lembaga…
NERACA Sukabumi - Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, menegaskan, bahwa prioritas pembangunan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag),…
NERACA Lebak - Produksi tangkapan ikan laut di Kabupaten Lebak, Banten pada tahun 2024 meningkat hingga mencapai 6,8 juta kilogram…
NERACA Sukabumi - Sebanyak 109 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), 7 orang Pegawai Negeri Sipil dari Sekolah Tinggi…
NERACA Kabupaten Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menggelar pelatihan kerja bagi siswa jenjang sekolah menengah atas lewat lembaga…