NERACA

Sukabumi - Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, menegaskan, bahwa prioritas pembangunan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag), adalah peningkatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satunya, dilakukan melalui normalisasi seluruh pasar milik Pemkot Sukabumi.

"Pasar-pasar pemerintah harus mampu memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Sukabumi," ujar Ayep, saat membuka Forum Perangkat Daerah (FPD) Diskumindag Kota Sukabumi, dalam Penyusunan Rencana Strategis Tahun 2025, di Aula Kantor Koperasi, Senin (21/4).

Ayep juga mengungkapkan, setiap bulan pemerintah akan menyalurkan bantuan dalam bentuk pinjaman sebesar Rp250.000,- untuk 28 pelaku usaha ultra mikro. Bantuan tersebut diberikan tanpa bunga, namun dengan komitmen untuk dicicil selama enam bulan agar dana terus bergulir.

"Ini upaya aksi strategis, dan akan saya bangkitkan untuk orang-orang yang punya kemampuan membangun Kota Sukabumi," katanya.

Disisi lain Ayep menekankan, bahwa forum ini adalah bagian dari penerjemahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sudah disahkan. Dimana, didalamnya banyak diisi oleh kegiatan peningkatan perekonomian dari bawah. Contohnya kata Ayep, insentif untuk RT dan RW, sebagai langkah nyata dalam meningkatkan peredaran uang di masyarakat. Termasuk insentif bagi guru ngaji, marbot, dan lainnya.

"Kalau itu sudah direalisasikan, nilainya bisa mencapai Rp60 miliar per tahun. Jika disebar, ini punya daya dongkrak besar bagi masyarakat," pungkasnya. Arya