NERACA
Kota Bandung - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menyatakan bahwa harga bahan pokok di Kota Bandung setelah Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah relatif stabil, atau tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Kepala Disdagin Kota Bandung, Ronny A. Nurudin, mengatakan bahwa kondisi pasar saat ini cukup terkendali, meskipun masih ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga.
"Pantauan terakhir hari Kamis kemarin, harga barang kebutuhan pokok cukup stabil, meski ada beberapa komoditas yang naik karena belum 100 persen pedagang berjualan,” kata Ronny kepada ANTARA di Bandung, Jumat (4/4).
Berdasarkan tinjauan Disdagin di Pasar Kosambi Bandung, beberapa komoditas yang tercatat stabil, antara lain beras medium Rp13.000 per kilogram, beras premium Rp15.000 per kilogram, telur ayam ras Rp28.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp18.000 per liter serta MinyaKita Rp17.500 per liter.
Sementara itu, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan antara lain cabai rawit merah naik dari Rp108.500 menjadi Rp150.000 per kilogram, bawang merah naik dari Rp53.000 menjadi Rp60.000 per kilogram dan bawang putih naik dari Rp47.000 menjadi Rp60.000 per kilogram.
Ronny menyebutkan bahwa sebagian pedagang di pasar belum sepenuhnya kembali berjualan karena masih dalam suasana libur Lebaran. Namun, komoditas yang tersedia dinilai cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Tempat oleh-oleh masih menjadi tujuan wisatawan, dan stok komoditas pokok di pasar terpantau aman, meskipun beberapa harga mengalami kenaikan karena pasokan dari pasar induk Caringin belum sepenuhnya normal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ronny mengungkapkan pihaknya juga melakukan tinjauan ke salah satu ritel modern yakni Yogya Sunda. Hasilnya, harga bahan pokok di tempat tersebut relatif stabil, bahkan telur ayam ras menunjukkan penurunan harga dibandingkan sebelum Lebaran.
“Dengan kondisi ini, masyarakat memiliki pilihan untuk berbelanja baik di pasar tradisional maupun di ritel modern, karena ketersediaan barang dinilai mencukupi,” kata Ronny.
Ia menambahkan, Disdagin bersama instansi terkait akan terus melakukan pemantauan secara berkala guna menjaga stabilitas harga dan pasokan di Kota Bandung, khususnya pada momentum pasca hari besar keagamaan nasional. Ant
NERACA Jakarta – PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), salah satu produsen baja swasta terbesar di Indonesia dan pelopor dalam…
NERACA Sukabumi - Realisasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam kinerja urusan pelayanan dasar di Kota Sukabumi, yang terdiri dari…
NERACA Jakarta - Uswatun Hasanah, seorang pedagang kopi keliling akhirnya bisa mewujudkan impiannya untuk mudik dengan mengikuti program mudik gratis…
NERACA Jakarta – PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), salah satu produsen baja swasta terbesar di Indonesia dan pelopor dalam…
NERACA Sukabumi - Realisasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam kinerja urusan pelayanan dasar di Kota Sukabumi, yang terdiri dari…
NERACA Jakarta - Uswatun Hasanah, seorang pedagang kopi keliling akhirnya bisa mewujudkan impiannya untuk mudik dengan mengikuti program mudik gratis…