NERACA
Sukabumi - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Sukabumi, Ranty Rachmatillah mengatakan, kehadiran Dekranasda harus menjadi wajah Kota Sukabumi, yang merepresentasikan kekayaan seni dan budaya lokal. Tapi, Ranty juga mengakui masih banyak tantangan yang perlu diatasi. Terutama, dalam membantu pengrajin mengatasi kendala permodalan dan akses pasar.
"Masih banyak hal yang kurang. Makanya, kita perlu evaluasi secara menyeluruh, apakah kendalanya ada pada modal atau faktor lain. Ke depan, Dekranasda harus lebih serius dalam menjalankan perannya,"ujar Ranty, usai menggelar Kickoff Kepengurusan Dekranasda Kota Sukabumi periode 2025-2030, di rumah Dinas WaliKota Sukabumi, kemarin.
Ranty yang didampingi juga oleh Wakil Ketua Dekranasda Kota Sukabumi, Kia Florita, jika kegiatan tersebut menjadi momentum penting bagi Dekranasda untuk melakukan evaluasi, merumuskan strategi baru, serta memperkuat perannya dalam pengembangan industri kerajinan dan ekonomi kreatif di Kota Sukabumi."Intinya perlu melakukan evaluasi dan strategi kedepan untuk memperkuat peran Dekranasda," terangnya.
Sedangkan Wakil Ketua Dekranasda, Kia Florita, menilai kurangnya pijakan kuat bagi Dekranasda di Kota Sukabumi.
Sehingga, perlu ada sinergi yang lebih erat antara pemerintah, pengrajin, masyarakat, dan sektor swasta, agar Dekranasda benar-benar memiliki dampak nyata."Saya melihat Dekranasda di Kota Sukabumi belum berjalan optimal. Harus ada analisis mendalam mengapa selama ini tidak berkembang. Kita juga membutuhkan payung hukum yang jelas, rekening resmi, serta aliran dana yang terstruktur agar Dekranasda bisa berjalan maksimal," tandasnya.
Hasil dari evaluasi lima tahun terakhir, sambung Kia, disimpulkan bahwa banyak aspek dalam Dekranasda yang perlu dibangun dari nol. Salah satunya terkait dengan minimnya fasilitas dan gedung representatif. Makanya, rencana pembangunan pusat Dekranasda mulai disiapkan, sebagai langkah strategis dalam membangun ekosistem industri kreatif di Kota Sukabumi.
"Termasuk juga penguatan UMKM menjadi prioritas utama. Saat ini, terdapat sekitar 70 UMKM yang belum sepenuhnya dikurasi, padahal mereka memiliki potensi besar untuk berkembang," terangnya.
Ia mengatakan, masih banyak pelaku UMKM yang masih belum memiliki pola pikir wirausaha yang kuat, sehingga sulit berkembang dalam persaingan pasar."Makanya kita harus mengubah mindset UMKM, agar lebih tahan banting dan memiliki jiwa entrepreneur yang kuat. Tidak hanya soal permodalan, tetapi juga bagaimana mereka bisa bertahan dan berkembang. Dekranasda harus menjadi jembatan bagi UMKM," pungkasnya. Arya
NERACA Jakarta – Gelombang demonstrasi yang menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) tengah menjadi perhatian publik. Di tengah…
NERACA Lebak - Dinas Pertanian Provinsi Banten meminta petani di daerah ini dapat melaksanakan gerakan percepatan tanam guna mendukung program…
NERACA Bandung - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengharapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabar memperkuat…
NERACA Jakarta – Gelombang demonstrasi yang menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) tengah menjadi perhatian publik. Di tengah…
NERACA Lebak - Dinas Pertanian Provinsi Banten meminta petani di daerah ini dapat melaksanakan gerakan percepatan tanam guna mendukung program…
NERACA Bandung - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengharapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabar memperkuat…