Inovasi dan mampu beradaptasi menjadi salah satu kunci kesuksesan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), termasuk pelaku usaha kuliner atau pedagang kecil kaki lima menjaga eksistensinya di tengah pesatnya industri Food and Beverage (F&B). Asal tahu saja, industri makanan dan minuman (F&B) terus menjadi salah satu sektor yang paling dinamis dan inovatif di Indonesia. Tahun 2024 mencerminkan perubahan signifikan dalam preferensi konsumen, adopsi teknologi, dan keberlanjutan sebagai inti dari pertumbuhan industri ini.
Ya, adopsi teknologi digital dan termasuk membuka layanan transaksi digital dilakukan Mamay (47) pedagang Soto Tangkar di pasar Inpres Jakarta Barat. Meskipun tidak seluruhnya mengadopsi digital dalam layanan penjualannya, namun setidaknya konsumen yang beli masih bisa menggunakan transaksi QRIS.”Selain kita bisa terima pembayaran cash, juga bisa transaksi lewat QRIS,”ujarnya kepada Neraca di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, layanan pembayaran QRIS sangat membantu tanpa harus repot mencari uang kecil untuk kembalian. Apalagi, pelanggan Soto Tangkar di kedainya kebanyakan mereka para pekerja kantor dan juga pegawai negeri yang tentu saja sudah melek digital atau ramah dengan transaksi lewat QRIS.“Kalau di warung uang biasanya kembalian tidak ada bisa diganti permen, di usaha saya repot kalau harus pakai ganti permen,”tuturnya.
Di era digital saat ini, segala bentuk transaksi keuangan sudah beralih dari cara konvesional ke cara yang lebih praktis dengan menggunakan dompet digital melalui smartphone. Kemudahaan transaksi tanpa harus ada kembalian receh, cara praktis, efisien dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hingga benefit beragam promo yang ditawarkan menjadi alasan transaksi digital banyak dipilih masyarakat, apalagi generasi milenial dan Gen Z yang sudah terbiasa dengan pembayaran digital.
Yanto (42), karyawan swasta dan juga salah satu pelanggan Soto Tangkar Mamay mengatakan, setiap jam makan siang selalu mampir ke Soto Tangkar Pak Mamay bersama teman kantor. Alasannya, lokasinya yang tidak jauh juga rasanya yang enak tidak bikin kecewa. “Pembeli disini suka ramai karena rasanya dan harganya yang terjangkau juga bayar simple bisa pakai QRIS,”tuturnya.
Jadi kalau kesini, disampaikan Yanto, tidak perlu bawa uang cash atau dompet tetapi cukup bawa smartphone, tentunya dengan saldo yang cukup untuk bayar dengan QRIS. Menurutnya, di era digital saat ini kemudahan pembayaran dengan QRIS dari smartphone menjadi kebutuhan. Maka tak heran, generasi sekarang bila ditanya lebih pilih ketinggalan ponsel atau dompet, tentunya akan lebih pilih ketinggalan dompet karena urusan keuangan masih bisa ditangani ponsel atau smartphone.
Diakuinya, saat ini segala transaksi sudah bisa menggunakan handphone dan termasuk menarik uang. Misalnya saja untuk transportasi, dari kosnya dia bisa menggunakan layanan ojek online yang bisa dibayar dengan dompet digital. Untuk keperluan makan, dia juga bisa menggunakan jasa pesan antar dari layanan ojek online tersebut.
Kalaupun dia harus membeli makanan, dirinya hanya perlu mencari warung atau toko yang bisa menerima pembayaran dengan layanan aplikasi e-wallet atau QRIS, seperti Soto Tangkar Pak Mamay. Saat ini semua terasa mudah baginya.“Ya supaya simple aja, lagipula banyak bank suka kasih cashback juga, seperti BRIMo. Cari yang efisien aja, nggak ribet pakai uang kembalian apalagi dikasih permen,”ungkapnya.
Di era digital saat ini, Mamay pria asal Bogor ini, menghadirkan layanan transaksi dengan QRIS menjadi keniscayaan. Dimana kemudahan, efisiensi serta cara praktis sudah menjadi kebutuhan para konsumen saat ini. Disampaikannya, hadirnya layanan QRIS ini berkat pendampingan dari Bank BRI Unit Jelambar, Jakarta Barat.
Literasi Keuangan
Sejak menjadi nasabah BRI, selain bantuan pembiayaan untuk modal usaha juga pendampingan dalam pemasaran dan termasuk membuka layanan QRIS. “Bank BRI punya peran besar dibalik majunya usaha ini, selain pinjaman modal juga memberi edukasi literasi untuk cakap dalam layanan transaksi digital, seperti QRIS,”ucapnya.
Usaha yang sudah dijalankan satu dekade ini, tentu saja tidak berjalan mulus begitu saja tetapi juga mengalami pasang surut, seperti permodalan yang seret dan menjadi korban pinjaman online dengan bunga yang mencekik. Berkat pengalaman, pak Mamay tidak mau terjebak ke lintah darat lagi, “Meskipun pinjam duit untuk modal usaha lewat pinjol praktis, cepat dan langsung cair, tetapi sebenarnya kita dirugikan karena bunga pinjaman yang tidak manusiawi,”ceritanya.
Namun sejak mendapatkan edukasi dari BRI, dirinya lebih memilih pinjaman modal lewat cara yang sehat. “Waktu pertama pinjaman dengan jaminan motor, modal pinjaman sebesar Rp15 juta langsung cair dan saat ini sudah empat kali saya melakukan pinjaman ke BRI karena pengembalian lancar,”ungkapnya.
Kini berkat ketekunan dan kerja kerasnya, usaha Soto Tangkarnya sudah membuahkan hasil, selain pelanggan bertambah juga dirinya mampu membangun rumah di kampung halaman. Sebagai informasi, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan pertumbuhan volume transaksi mobile banking BRImo melesat 35,20% secara tahunan (year on year/yoy) dengan nilai transaksi mencapai Rp 4.034 triliun per September 2024.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengatakan, pencapaian tersebut seiring dengan pertumbuhan pengguna BRImo yang sebesar 24,66% yoy mencapai 37,14 juta user. Adapun transaksi yang paling sering dilakukan oleh pengguna BRImo yakni fitur transfer, BRIVA, pembayaran melalui QRIS dan pembelian pulsa."Ke depan, BRI memproyeksikan kinerja BRImo akan terus tumbuh positif. Selain itu, BRImo juga terus berinovasi mengembangkan fitur untuk dapat memenuhi kebutuhan finansial nasabah," ungkap Hendy.
Untuk meningkatkan transaksi mobile bankingnya BRImo, BRI selalu memberikan promo-promo menarik untuk fitur eksisting serta bekerjasama dengan berbagai acara dan komunitas yang sesuai dengan target market di bidang sport, music, hingga lifestyle.
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/3) sore awal pekan kemarin, indeks harga saham…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan likuiditas transaksi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau SSPACE meluncurkan fitur periklanan digital berbasis Artificial…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/3) sore awal pekan kemarin, indeks harga saham…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan likuiditas transaksi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau SSPACE meluncurkan fitur periklanan digital berbasis Artificial…