IHSG Terkoreksi Mengikuti Bursa Saham Asia

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/3) sore awal pekan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 37,79 poin atau 0,57% ke posisi 6.598,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 10,51 poin atau 1,40% ke posisi 739,88.

“IHSG dan bursa saham regional Asia melemah, pasar bereaksi terhadap data terbaru dari China dan data ekonomi Amerika Serikat (AS), yang mana tekanan deflasi yang terus-menerus menggarisbawahi tantangan ekonomi China,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Dengan demikian, hal tersebut memberikan prospek ekonomi China yang masih dibayangi oleh permintaan domestik yang lemah dan perang dagang yang meningkat dengan AS. Hal tersebut dilatarbelakangi setelah Biro Statistik Nasional China mengungkapkan inflasi secara bulanan Februari tercatat turun dari sebelumnya 0,7% menjadi minus 0,2% dan inflasi tahunan turun dari sebelumnya 0,5% menjadi minus 0,7%.

Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga dan menyuarakan kekhawatiran terkait kebijakan Presiden Donald Trump. Pelaku pasar telah terguncang pada pekan ini oleh ketidakpastian terkait keputusan Trump mengenai tarif impor barang dari Kanada, Meksiko, dan China.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 5,44%, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor barang konsumen non prime yang masing-masing naik sebesar 0,51% dan 0,40%.

Sedangkan, delapan sektor turun yaitu sektor barang baku turun paling dalam sebesar 3,24%, diikuti oleh sektor industri dan sektor kesehatan yang masing- masing turun sebesar 2,47% dan 1,82%. Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MINA, UNVC, MINE, FAST dan RONY. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni RELI, NEST, SONA, MTFN dan NAIK.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.119.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,64 miliar lembar saham senilai Rp9,45 triliun. Sebanyak 247 saham naik 386 saham menurun, dan 324 tidak bergerak nilainya. Bursa saham regional Asia sore kemarin antara lain Indeks Nikkei menguat 141,10 poin atau 0,38% ke 37.028,27, indeks Shanghai melemah 6,39 poin atau 0,19% ke 3.366,16, indeks Kuala Lumpur melemah 10,81 persen atau 0,70 poin ke posisi 1,536, dan indeks Straits Times melemah 15,41 poin atau 0,39% ke 3.899,07.

BERITA TERKAIT

Luncurkan SPPA Repo - BEI Targetkan Transaksi Capai Rp 200 Triliun

NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan likuiditas transaksi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif…

Era Media Sejahtera Rilis Fitur Iklan Berbasis AI

NERACA  Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau SSPACE meluncurkan fitur periklanan digital berbasis Artificial…

Jantra Grupo Bidik Laba Bersih Tumbuh 30%

NERACA Jakarta — Mengantongi dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) senilai Rp52,1 miliar, PT Jantra…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Terkoreksi Mengikuti Bursa Saham Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/3) sore awal pekan kemarin, indeks harga saham…

Luncurkan SPPA Repo - BEI Targetkan Transaksi Capai Rp 200 Triliun

NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan likuiditas transaksi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif…

Era Media Sejahtera Rilis Fitur Iklan Berbasis AI

NERACA  Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau SSPACE meluncurkan fitur periklanan digital berbasis Artificial…