NERACA
Sukabumi - Meskipun, ramadhan masih menyisakan sekitar beberapa minggu lagi, namun sebagian komoditas di Kota Sukabumi menunjukan peningkatan harga. Berdasarkan hasil pantauan Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) setempat, ada enam bahan pokok alami kenaikan. Yakni, daging ayam dari Rp34 ribu saat ini dijual sekitar Rp35 ribu hingga Rp36 ribu per kg, telur ayam dari Rp28 ribu menjadi Rp29 ribu per kg. Kemudian, cabai merah besar lokal semula Rp35 ribu menjadi Rp45 ribu per kg, cabai rawit merah dari Rp60 ribu menjadi Rp80 ribu, dan cabai rawit hijau dari Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu per kg.
Kepala Diskumindag Kota Sukabumi, Agus Wawan, melalui Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri, M. Rifki, mengatakan, naiknya komoditas daging ayam dan beberapa cabai disebabkan faktor cuaca, yang menyebabkan pasokanya alami penurunan."Selain itu juga sih, peternak dan petani belum memasuki masa panen, sehingga harga terkoreksi naik," jelasnya kepada Neraca, Kamis (20/2).
Ia mengungkapkan, akan terus melakukan pengawasan terhadap Bahan Pokok Penting (Bapokting) lainya. Terutama, disaat mendekati hari puasa. Karena biasanya, H-2 rata-rata seluruh bahan pokok terindikasi akan terjadi kenaikan."Biasanya dua hari sebelum puasa harga-harga akan naik. Makanya, kita akan lebih intens melakukan pemantauan, jangan sampai harga naik tapi terjadi kelangkaan," tandasnya.
Sementara itu, sambung Rifki, untuk komoditas lainya hingga saat ini masih terpantau stabil. Seperti, beras Ciherang Cianjur I Rp15 ribu per kilogram, Cianjur II Rp14.800 per kg, Ciherang Sukabumi Rp15 ribu per kg, beras premium kelas I sebesar Rp15 ribu per kg, medium I Rp13.300 per kg, medium lokal Rp13 ribu per kg, dan beras medium Bulog Rp12.500 per kg, daging ayam broiler Rp35 hingga Rp36 ribu per kg, terigu masih di angka Rp11 ribu per kg, garam halus 250gr Rp1.500 per bungkus, garam gandu Rp500 per biji, gula pasir Rp20 ribu per kg.
Kemudian, bawang merah jawa masih Rp38 ribu per kg, bawang putih Rp40 ribu per kg dan bawang bombay tetap di angka Rp28 ribu per kg, minyak goreng dalam kemasan di pasar Modern masih dijual Rp40.200 per 2 liter, sedangkan di Pasar Tradisional per liter Rp21 ribu per liter, dan Minyak Kita dijual Rp.16.000-16.500 per kg.
Rifki menambahkan, untuk ketersediaan termasuk semua stok bahan pokok penting (Bapokting) dan barang strategis lainya cukup tersedia, serta fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran. Begitu juga dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut terpantau dalam kondisi aman dan lancar.
"Kami terus lakukan pemantauan setiap harinya, untuk mengetahui perkembangan bahan pokok kedepan," pungkas Rifki. Arya
NERACA Jakarta - Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menyoroti lemahnya komunikasi publik yang berpotensi membuat Presiden Prabowo Subianto…
NERACA Kabupaten Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merealisasikan sebesar 20 persen belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)…
NERACA Sukabumi - Sampah makanan rumah tangga semakin menjadi perhatian di Indonesia. Berdasarkan Food Waste Index Report dari United Nations…
NERACA Jakarta - Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menyoroti lemahnya komunikasi publik yang berpotensi membuat Presiden Prabowo Subianto…
NERACA Kabupaten Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merealisasikan sebesar 20 persen belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)…
NERACA Sukabumi - Meskipun, ramadhan masih menyisakan sekitar beberapa minggu lagi, namun sebagian komoditas di Kota Sukabumi menunjukan peningkatan harga.…