Pemerintah Raup Dana Rp8 Triliun dari Lelang Sukuk

 

 

NERACA

Jakarta – Pemerintah meraup dana senilai Rp8 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pada 3 Desember 2024. Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam keterangannya di Jakarta, Selasa menyatakan, penawaran masuk pada lelang kali ini mencapai Rp13,67 triliun.

Dari tujuh seri sukuk yang dilelang, Pemerintah hanya menyerap dana dari enam seri, di antaranya SPNS09062025 (pembukaan kembali), SPNS01092025 (penerbitan baru), PBS032 (pembukaan kembali), PBS030 (pembukaan kembali), PBS034 (pembukaan kembali), dan PBS038 (pembukaan kembali).

Sementara untuk seri PBS039 (pembukaan kembali), Pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana meski menerima penawaran masuk Rp1,06 triliun. Serapan tertinggi berasal dari seri SPNS01092025 yang dimenangkan sebesar Rp3,05 triliun, dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,30000 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 1 September 2025 mencapai Rp3,23 triliun, dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,3 persen dan imbal hasil tertinggi 7,2 persen.

Untuk seri SPNS09062025, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,30000 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 9 Juni 2025 mencapai Rp2,09 triliun, dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,3 persen dan imbal hasil tertinggi 7,15 persen.

Untuk seri PBS038, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,09999 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Desember 2049 mencapai Rp2,59 triliun, dengan imbal hasil terendah yang masuk 7,02 persen dan imbal hasil tertinggi 7,2 persen.

Untuk seri PBS030, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,79814 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juli 2028 mencapai Rp1,52 triliun, dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,75 persen dan imbal hasil tertinggi 6,99 persen.

Untuk seri PBS032, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp450 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,84841 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 mencapai Rp1,9 triliun, dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,8 persen dan imbal hasil tertinggi 7,07 persen.

Terakhir, untuk seri PBS034, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp100 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,93000 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2039 mencapai Rp1,29 triliun, dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,93 persen dan imbal hasil tertinggi 7,1 persen.

BERITA TERKAIT

1.300 Peserta dari 32 Negara Meriahkan Pameran Manufacturing Indonesia 2024

  NERACA Jakarta – Pamerindo Indonesia kembali menggelar pameran industri manufaktur terbesar di Asia Tenggara, Manufacturing Indonesia 2024. Dengan tema,…

Pemerintah Selesaikan Draf Perpres Soal Irigasi dan Penyuluh Pertanian

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pihaknya telah menyelesaikan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai…

Upaya Indonesia Antisipasi Pergeseran Geoekonomi

    NERACA Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan upaya Indonesia dalam mengantisipasi pergeseran geoekonomi pada Annual International Forum…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

1.300 Peserta dari 32 Negara Meriahkan Pameran Manufacturing Indonesia 2024

  NERACA Jakarta – Pamerindo Indonesia kembali menggelar pameran industri manufaktur terbesar di Asia Tenggara, Manufacturing Indonesia 2024. Dengan tema,…

Pemerintah Selesaikan Draf Perpres Soal Irigasi dan Penyuluh Pertanian

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pihaknya telah menyelesaikan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai…

Pemerintah Raup Dana Rp8 Triliun dari Lelang Sukuk

    NERACA Jakarta – Pemerintah meraup dana senilai Rp8 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)…