Jangkau Investor Ritel - Petrosea Berencana Stock Split Saham 1:10

NERACA

Jakarta - Perkuat likuiditas harga saham di pasar, PT Petrosea Tbk (PTRO) berencana untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp50 menjadi Rp5 per saham (1:10) pada Desember 2024. Setelah rencana stock split ini dilaksanakan, maka jumlah saham beredar PTRO akan meningkat menjadi 10,086 miliar dari  sebelumnya 1,008 miliar unit.

Anto Broto, Sekretaris Perusahaan PTRO dalam prospektusnya yang dirilis di Jakarta, kemarin mengatakan, rencana stock split atau pemecahan nominal saham ini bertujuan agar harga saham perseroan jadi lebih murah dan terjangkau oleh investor perorangan sehingga likuiditas perdagangan pun meningkat.

Selain itu, lanjut Anto, dengan harga saham yang terjangkau diharapkan dapat meningkatan permintaan atas saham PTRO. Bahkan, harga saham PTRO yang murah dan terjangkau bakal menarik minat para calon investor baru. “Hal ini akan memperluas basis pemodal, baik pemodal lokal maupun pemodal asing,”katanya.

Sehubungan dengan rencana stock split atau pemecahan nilai nominal saham tersebut, Perseroan telah memperoleh persetujuan prinsip dari BEI sebagaimana tercantum dalam Surat No. S-11477/BEI.PP1/10-2024 tanggal 30 Oktober 2024. Disampaikannya, rencana aksi korporasi perseroan tersebut terlebih dahulu akan dimintakan persetujuan ke pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PTRO pada 16 Desember 2024. 

Di kuartal tiga 2024, PTRO mencatatkan laba bersih senilai US$2,86 juta atau setara Rp43,4 miliar. Angka ini turun 72,89% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar US$10,57 juta. Sebaliknya pendapatan perseroan tercatat sebesar US$509,91 juta atau setara Rp7,72 triliun (kurs Jisdor Rp15.144 per dolar AS 30 September 2024).

Pendapatan ini naik 21,76% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$418,78 juta.  Pendapatan Petrosea ini dikontribusi dari penjualan batu bara sebesar US$45,25 juta, pendapatan konstruksi dan rekayasa sebesar US$226,57 juta, penambangan sebesar US$208,87 juta, dan pendapatan jasa senilai US$27,4 juta. 

Sementara itu, dari pelanggannya pendapatan PTRO diperoleh dari PT Freeport Indonesia senilai US$134,8 juta, PT Kideco Jaya Agung sebesar US$93,17 juta, PT Hardaya Mining Energy sebesar US$13,5 juta, dan PT Kartika Selabumi Mining senilai US$9,07 juta.  Di sisi lain, beban usaha langsung PTRO naik 20,46% menjadi US$438,03 juta, dari sebelumnya US$363,1 juta.

Meski beban usaha PTRO meningkat, laba kotor PTRO pada kuartal III/2024 tercatat naik 29,07% secara tahunan atau year on year (YoY). Laba kotor PTRO ini meningkat menjadi US$71,8 juta, dari sebelumnya US$55,6 juta pada akhir kuartal III/2023. Hingga akhir September 2024, emiten yang terafiliasi Prajogo Pangestu itu mencatatkan jumlah aset sebesar US$765,76 juta, naik dari akhir Desember 2023 yang sebesar US$727,9 juta.  

BERITA TERKAIT

Lengkapi Beragam Fasilitas - Summarecon Crown Gading Hadirkan Hunian Terbaru

Kejar pertumbuhan penjualan, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) terus berupaya mengembangkan kota mandiri dan kawasan baru. Teranyar, perseroan…

Garap Rumah Murah Hingga Energi - Kadin Buka Peluang Kerja Sama Para Pengusaha AS

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie membuka peluang kerja sama dengan para pengusaha profesional Amerika Serikat…

Dari Botol Menjadi Botol - Cara Multi Bintang Optimalkan Ekonomi Sirkular

Permasalahan sampah di Indonesia kini menjadi isu yang semakin mendesak, terutama akibat peningkatan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi yang…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Lengkapi Beragam Fasilitas - Summarecon Crown Gading Hadirkan Hunian Terbaru

Kejar pertumbuhan penjualan, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) terus berupaya mengembangkan kota mandiri dan kawasan baru. Teranyar, perseroan…

Garap Rumah Murah Hingga Energi - Kadin Buka Peluang Kerja Sama Para Pengusaha AS

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie membuka peluang kerja sama dengan para pengusaha profesional Amerika Serikat…

Dari Botol Menjadi Botol - Cara Multi Bintang Optimalkan Ekonomi Sirkular

Permasalahan sampah di Indonesia kini menjadi isu yang semakin mendesak, terutama akibat peningkatan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi yang…