NERACA
Jakarta – Sepanjang sembilan bulan pertama 2024, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) mencatat rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp36,29 miliar (Rp15,97 per saham) per September 2024. Berbalik dibandingkan priode yang sama tahun lalu masih membukukan laba bersih Rp4,15 miliar (Rp1,82 per saham). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Emiten alat berat ini ini menjelaskan, rugi yang diderita disebabkan oleh peningkatan beban keuangan di tengah pertumbuhan pendapatan perseroan per September 2024. Sepanjang periode Januari-September 2024, pendapatan bersih perseroab tercatat sebesar Rp1,559 triliun. Hasil ini naik 5,41% dibandingkan pendapatan bersih KOBX sebesar Rp1,479 triliun per September 2023.
Jika dirinci lebih lanjut, pendapatan secara konsolidasi tersebut berasal dari keempat segmen yang dimiliki KOBX yaitu penjualan unit alat berat senilai Rp913,38 miliar, turun 13,13% dari Rp1,051 triliun. Berikut, penjualan suku cadang sebesar Rp312,34 miliar, naik 25,7% dari Rp248,49 miliar. Pendapatan jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan mencapai Rp226,82 miliar, naik 107,94% dari Rp109,08 miliar, pendapatan sewa (alat berat dan bangunan) sebesar Rp97,73 miliar, naik 54,4% dari Rp63,30 miliar, dan bangunan naik 14,9% dari Rp7,25 miliar menjadi Rp8,33 miliar.
Seiring pendapatan, beban pokok juga naik 2,44% dari Rp1,23 triliun menjadi Rp1,26 triliun. Meski begitu, laba bruto emiten dengan aset Rp3,57 triliun per 30 September 2024 ini dapat tumbuh sebesar 20,8% dari Rp247,55 miliar per September 2023 menjadi Rp299,03 miliar per September 2024. Beban usaha perseroan dapat ditekan turun hingga 12,6% menjadi Rp210,27 miliar, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp240,54 miliar. Hal ini mendorong laba usaha KOBX melejit 251,72% dari Rp29,08 miliar per September 2023 menjadi Rp102,28 miliar per September 2024.
Akan tetapi, KOBX mencatat beban keuangan sebesar Rp134,32 miliar per September 2024, melambung sebesar 375% dari Rp28,28 miliar per September 2023. Inilah yang menyebabkan KOBX mencatat rugi sebelum pajak sebesar Rp31,71 miliar per September 2024. Padahal di periode yang sama tahun 2023, KOBX mencatat laba sebelum pajak Rp5,16 miliar. Selain itu, jumlah beban pajak KOBX meningkat 306,6% dari Rp1,06 miliar menjadi Rp4,31 miliar.
Akumulasi beban tersebu di atas, menyebabkan KOBX mencatat rugi tahunn berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp36,29 miliar (Rp15,97 per saham) per September 2024. Kondisi ini berbanding terbalik di periode yang sama tahun 2023, dimana KOBX mencatat laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp4,15 miliar (Rp1,82 per saham.
NERACA Jakarta- Di kuartal tiga 2024, PT Indika Energy Tbk. (INDY) mencatatkan raport merah. Dimana emiten tambang batu bara ini…
NERACA Jakarta-Emiten produsen alat kesehatan, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) membukukan laba bersih Rp212,6 miliar atau tumbuh 15,6% di…
NERACA Jakarta – Di kuartal tiga 2024, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) membukukan rugi bersih atau rugi yang dapat diatribusikan…
NERACA Jakarta- Di kuartal tiga 2024, PT Indika Energy Tbk. (INDY) mencatatkan raport merah. Dimana emiten tambang batu bara ini…
NERACA Jakarta-Emiten produsen alat kesehatan, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) membukukan laba bersih Rp212,6 miliar atau tumbuh 15,6% di…
NERACA Jakarta – Sepanjang sembilan bulan pertama 2024, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) mencatat rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada…