NERACA
Barcelona – Produk makanan olahan Indonesia berpeluang membantu Spanyol memenuhi kebutuhan pangan menjelang musim dingin serta perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Gangguan ketersediaanbahan pangan tengah dihadapi Spanyol yang diterjang badai Depresión Aislada en Niveles Altos (DANA). Hal ini mengakibatkan ejumlah wilayah pertanian penting di timur dan selatan Spanyol turut terdampak banjir sehingga mengancam stok pangan.
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Barcelona Freddy Josep Pelawi mengungkapkan, produk makanan olahan menjadi komoditas Indonesia yang paling memungkinkan untuk membantu Spanyol mengatasi krisis akibat bencana alam banjir.
“Spanyol mengikuti aturan impor produk makanan Uni Eropa yang memiliki standar keamanan cukup ketat. Pelaku usahaIndonesia yang bergerak di bidang makanan olahan dapat melihat peluang ekspor ke Spanyol dan meningkatkan ekspor ke sana,” ungkap Josep di Barcelona, Spanyol.
Josep menambahkan, “wilayah Spanyol yang terdampak banjir merupakan penghasil produk pertanian dengan kontribusi signifikan bagi kebutuhan nasional Spanyol.”
Josep memperkirakan, ancaman gangguan suplai sayuran dan buah segar dapat terjadi karena rusaknya wilayah pertanian di Valencia, Murcia dan Malaga. Di sisi lain, Indonesia memiliki kemungkinan ekspor produk buah dan sayuran segar ke Spanyol. Namun, ekspor ini akan terkendala jarak dan persaingan harga.
“Ekspor produk buah dan sayuran segar dari Indonesia ke Spanyol dimungkinkan, namun terkendala jarak dan biaya. Spanyol adalah negara yang dikenal dengan biaya hidup cukup murah,sehingga faktor harga sangat penting dalam memasuki pasar Spanyol,”kata Josep.
Josep juga mengatakan, Indonesia memiliki kemampuan ekspor produk makanan olahan ke seluruh dunia hingga senilai USD6,5 miliar. Khusus ke Spanyol, pada 2023, Indonesia mengekspor produk makanan olahan seperti buah kaleng, sayuran, dan aneka kacang senilai USD28,30juta.
Sementara itu, jika dilihat dari total perdagangan Indonesia dan Spanyol, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan terhadap spanyol sebesar USD2,7 miliar pada 2023. Sedangkan, kebutuhan Spanyol akan produk pangan olahan mencapai USD1,90 miliar dan diimpor dari seluruh dunia.
Di sisi lain, Spanyol mengekspor buah segar senilai USD10,60 miliar dan sayuran segar senilai USD9,30 miliarke dunia.
Dampak Badai DANA Wakil Kepala ITPC Barcelona Berlian Kusuma Wardani menyampaikan, badai DANA menyebabkan kerusakan parah yang belum pernah dialami Negeri Matador. Hingga 31 Oktober 2024, korbanjiwa tercatat sebanyak 158 orang. Korban terbanyak ada di Valencia sebanyak 155 orang.Hujan deras yang juga dialami Murcia, Malaga, hingga Barcelona memaksasarana transportasi publik seperti kereta, metro, dan bus berhenti beroperasi karena alasan keamanan. Media massa Spanyol melaporkan, ratusan mobil tersapu banjir dan tertumpuk dengan kerusakanparah.
“Dampak badai DANA yang terasa di Barcelona sudah mulai mereda. Saat ini, (1/11),Barcelona masih dilanda hujan dengan intensitas sedang,” ujar Berlian.
Pemerintah Spanyol pada Kamis, (31/10) mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari atas bencana ini. Tim penyelamat dengan seribu personel tentara, dibantu relawan lokal, dikerahkan untuk membantu menyelamatkan korban banjir yang terperangkap. Sepanjang sejarah Spanyol, korban jiwa karena banjir akibat cuaca buruk baru pertama kali terjadi. Musibah banjir serupa di Eropa pernah terjadi di Jerman dan Belgia pada 2021 dan merenggut 230 korban jiwa.
Terkait dengan Spanyol, sebelumnya Delegasi Indonesia, dipimpin oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bekerja sama dengan KBRI Madrid, telah berhasil meraih kemajuan signifikan dalam memperkuat kerja sama bilateral dengan Spanyol. Misi bisnis ini mencakup berbagai agenda strategis yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan pariwisata antara kedua negara.
Salah satu puncak kegiatan adalah Forum Bisnis di Aula KBRI Madrid, dihadiri oleh 21 perusahaan Spanyol dari berbagai sektor, seperti energi, pakan ternak, perikanan, pertanian, kimia, perhotelan, ekspor-impor, properti, konstruksi, dan teknologi. Forum ini juga dihadiri oleh KADIN Spanyol, asosiasi bisnis Spanyol-ASEAN, dan perwakilan dari kedutaan besar negara-negara ASEAN di Madrid. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun jejaring bisnis yang kuat dan saling menguntungkan.
Berdasarkan sumber dari KBRI Madrid, pertemuan antara KADIN dan Cámara de Comercio de España juga menghasilkan perkembangan positif, membahas nota kesepahaman kerja sama antara kedua belah pihak. Rencana pembentukan Indonesia-Spain Business Council juga menjadi titik fokus, yang jika terealisasi, akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
Ajang pertemuan dengan ASEMPEA (Asosiasi Pengusaha Spanyol-ASEAN) membuka jalan untuk penjajakan potensi kerja sama lebih lanjut, termasuk partisipasi dalam Indonesia – Europe Business Forum (IEBF) ke-3 di Jakarta pada Oktober 2024. Ini memberikan peluang bagi pengusaha Spanyol untuk terlibat dalam dialog ekonomi yang lebih luas.
NERACA Merauke - Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengungkapkan bahwa program Optimalisasi Lahan (OPLAH) Rawa seluas 40 ribu hektar (ha) di…
NERACA Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, tiga program kerja (proker) Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjadi bagian dari Program Quick…
NERACA Jakarta – Ada yang unik di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bukit Duri Bercerita di kawasan Bukit Duri Tanjakan, Tebet,…
NERACA Merauke - Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengungkapkan bahwa program Optimalisasi Lahan (OPLAH) Rawa seluas 40 ribu hektar (ha) di…
NERACA Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, tiga program kerja (proker) Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjadi bagian dari Program Quick…
NERACA Jakarta – Ada yang unik di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bukit Duri Bercerita di kawasan Bukit Duri Tanjakan, Tebet,…