NERACA
Jakarta – Di kuartal tiga 2024, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) membukukan rugi bersih atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp421,8 miliar. Dimana rugi bersih KAEF membengkak 137,9% dari sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Sebeliknya, emiten farmasi ini mencatat penjualan bersih naik sebesar 1,94% menjadi Rp7,86 triliun hingga kuartal III/2024, dibandingkan dengan Rp7,71 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Penjualan bersih KAEF ditopang oleh penjualan obat generik sebesar Rp1,09 triliun hingga kuartal III/2024, naik 15,5% year-on-year (YoY) dari Rp945,67 hingga kuartal III/2023.
Pada saat yang sama, penjualan obat ethical, lisensi dan narkotika naik 12,6% YoY menjadi sebesar Rp677,48 miliar, serta obat over the counter (OTC) dan kosmetik turun 11,8% YoY menjadi sebesar Rp280,65 miliar. Selain itu, entitas anak usaha BUMN itu mencatat penjualan produksi pihak ketiga sebesar Rp5,58 triliun hingga kuartal III/2024, turun tipis 1,42% dari Rp5,66 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun, beban pokok penjualan KAEF naik menjadi Rp5,51 triliun dan beban usaha Rp2,65 triliun sepanjang 9 bulan 2024. Selanjutnya dari sisi aset, Kimia Farma mencatatkan total aset sebesar Rp16,80 triliun hingga kuartal III/2024, turun dari posisi per Desember 2023 senilai Rp17,58 triliun. Lalu, nilai liabilitas KAEF juga turun tipis menjadi sebesar Rp11,09 triliun hingga kuartal III/2024, dari Rp11,19 triliun pada 31 Desember 2023.
Ekuitas KAEF juga menurun menjadi Rp5,7 triliun hingga kuartal III/2024 dari sebelumnya Rp6,39 triliun pada 31 Desember 2023. Sebagai informasi, tahun ini KAEF menargetkan penjualan tumbuh double digit. Dari sisi rencana, Manajamen Kimia Farma menjelaskan, tahun ini KAEF berencana untuk melakukan reorientasi bisnis dan restrukturisasi keuangan guna menjaga kinerja perseroan tetap tumbuh positif dan berkelanjutan.
Rencana transformasi Kimia Farma untuk penguatan operasional dan peningkatan profitabilitas dilakukan bersama Project Management Office (PMO) Restrukturisasi Keuangan dan Reorientasi Bisnis yang dibentuk Kementerian BUMN.
Penguatan tersebut, nantinya menjadi landasan bagi strategi portofolio bisnis KAEF di berbagai segmen di antaranya segmen manufaktur, trading, ritel, segmen service dan SDM. Pada segmen manufaktur, Kimia Farma berencana melakukan rasionalisasi fasilitas produksi untuk meningkatkan utilitas pabrik dan efisiensi. Rasionalisasi itu dilakukan melalui penataan fasilitas produksi KAEF Group dari 10 menjadi 5 pabrik. Kimia Farma juga akan menata portofolio produk dan memperkuat marketing dan sales.
Selanjutnya pada segmen trading, manajemen menjelaskan, Kimia Farma akan meningkatkan service level pemenuhan pesanan hingga 85%, meningkatkan portofolio bermargin tinggi, menggenjot pemenuhan pesanan ata alat kesehatan,m dan melakukan perluasan channel. Lalu, pada segmen ritel, Kimia Farma berencana melakukan pengendalian terhadap persediaan dan kas, serta memperkuat portofolio produk.
NERACA Jakarta- Di kuartal tiga 2024, PT Indika Energy Tbk. (INDY) mencatatkan raport merah. Dimana emiten tambang batu bara ini…
NERACA Jakarta-Emiten produsen alat kesehatan, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) membukukan laba bersih Rp212,6 miliar atau tumbuh 15,6% di…
NERACA Jakarta – Sepanjang sembilan bulan pertama 2024, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) mencatat rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada…
NERACA Jakarta- Di kuartal tiga 2024, PT Indika Energy Tbk. (INDY) mencatatkan raport merah. Dimana emiten tambang batu bara ini…
NERACA Jakarta-Emiten produsen alat kesehatan, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) membukukan laba bersih Rp212,6 miliar atau tumbuh 15,6% di…
NERACA Jakarta – Sepanjang sembilan bulan pertama 2024, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) mencatat rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada…