Seluruh Pihak Diajak Berkolaborasi Majukan UMKM

NERACA 

Jakarta - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan, di bawah pimpinan MenKopUKM Teten dalam lima tahun ke belakang, sudah banyak kemajuan yang terjadi terhadap koperasi dan UMKM. 

“Jadi agak mudah bagi saya untuk melanjutkan. Saya di sini bertugas untuk memastikan transisi secara smooth, dengan apa yang sudah dibangun atau legacy dari Pak Teten. Apa yang sudah dibangun Pak Teten pasti akan saya lanjutkan,” kata Menteri Maman.

Maman pun menegaskan, sejak awal ditunjuk sebagai Menteri UMKM oleh Presiden Prabowo, ia ditugaskan untuk mengawal keberlanjutan program yang telah dijalankan selama 10 tahun pemerintahan sebelumnya, terutama di sektor UMKM.

Begitu juga terkait dengan pemisahan Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM, kata Menteri Maman, untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat yang didominasi sekitar 60 jutaan pelaku UMKM, yang menciptakan lapangan kerja hingga 90 persen.

“Itu mengapa dibutuhkan kementerian khusus yang menangani isu terkait UMKM. Dalam kesempatan ini, saya selaku Menteri UMKM yang baru ditunjuk, memohon doa dan dukungan semua pihak baik di internal maupun eksternal Kementerian UMKM, mari bersama memastikan UMKM merasakan kehadiran dan kontribusi Kementerian UMKM ini,” ujar Maman.

Sehingga dalam hal ini Maman menambahkan, untuk mewujudkan hal tersebut, ia mengajak semua pihak bergandengan tangan, membangun kolaborasi positif dan secara riil memberikan kontribusi kepada 60 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Atas dasar itulah Kemenereian UMKM mengundang semua pihak untuk melakukan kolaborasi guna memajukan sektor UMKM.

“Hari ini saya juga mengundang mitra Komisi VII DPR. Mulai dari Pertamina, PLN, MIND ID, BRI, BNI, Bank Mandiri, hingga perusahaan go public lainnya, mereka siap berkontribusi untuk bersama-sama membesarkan UMKM dalam negeri,” ucap Maman.

Tak hanya itu, Maman juga mengimbau kepada seluruh pihak, untuk tidak khawatir meskipun Kementerian telah dipecah menjadi dua, tetapi tetap optimistis untuk tumbuh. Apalagi, target optimistis Pemerintahan Presiden Prabowo untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi menjadi 8 persen, perlu didukung dengan mengawal pertumbuhan dan kontribusi UMKM, yang menyumbang 90 persen tenaga kerja dan sebagian besar merupakan pekerja informal.

“Insya Allah jangan khawatir walaupun Kementerian dipecah dua, anggaran kecil tetapi cakupannya besar,” ujar Maman meyakinkan.

Hal tersebut kata Maman, menjadi gambaran optimisme yang disampaikan kepada seluruh pegawai Kementerian UMKM dan seluruh pelaku UMKM, sehingga diharapkan dalam lima tahun ke depan Kementerian UMKM bersama para stakeholder, baik swasta maupun BUMN akan terus mendukung UMKM.

Sementara itu, MenKopUKM periode 2019 -2024 Teten Masduki menyampaikan dukungan dan apresiasinya kepada Menteri UMKM Maman Abdurrahman. Ia mengatakan, dalam memperkuat ekonomi rakyat memang tak mudah alias banyak tantangan.

Sebelumnya, Teten pun mengatakan, saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan dalam digitalisasi produk, yakni biaya ongkos logistik terbilang mahal. Hal tersebut dikarenakan proses untuk pembelian atau pengiriman barang masih dilakukan secara end-to-end antara penjual dan pembeli secara langsung, yang menyebabkan tidak ada subsidi dan tidak ada kemudahan yang diberikan oleh platform.

“Untuk itu diperlukan sebuah media atau platform untuk mengatasi permasalahan-permasalahan logistik tersebut dengan Fulfillment Center UMKM (usaha mikro kecil dan menengah),” katanya.

Ketika pengiriman produk masih bersifat mandiri, kurangnya infrastruktur logistik, IT, dan konektivitas laut, darat, dan udara adalah penyebab biaya logistik mahal.

“Sebanyak 47,8 persen UMKM mengalami kesulitan pengiriman karena lokasi penerima jauh dari lokasi penjual, sehingga durasi pengiriman yang cepat membantu ketahanan barang khususnya bagi UMKM makanan,” ujar Teten.

Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dan PT Pos Indonesia (Persero) juga mempererat kolaborasi dalam rangka mendukung penguatan dan pengembangan UMKM. Penguatan kerja sama akan dilakukan melalui optimalisasi aset yang dimiliki PT Pos Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Menurutnya, keberhasilan dalam pengembangan aset PT Pos Indonesia melalui Pos Bloc sebagai UMKM Center akan direplikasi di kota-kota lainnya di Indonesia.

 

 

BERITA TERKAIT

Produk dan Ekspor CPO Naik, Stok Berkurang

NERACA Jakarta – Produksi crude palm oil (CPO) bulan Agustus 2024 mencapai 3.986 ribu ton, naik 10,2 persen dibandingkan produksi…

Indonesia - Belanda Inisiasi Kerja Sama Tingkatkan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) menginisiasi…

Hilirisasi Pertanian Jadi Terobosan Transformasi Perdagangan

NERACA Jakarta – Program hilirisasi pertanian yang didukung oleh kebijakan perdagangan dan pembukaan akses  pasar secara masif dapat menjadi kunci…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Seluruh Pihak Diajak Berkolaborasi Majukan UMKM

NERACA  Jakarta - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan, di bawah pimpinan MenKopUKM Teten dalam lima…

Produk dan Ekspor CPO Naik, Stok Berkurang

NERACA Jakarta – Produksi crude palm oil (CPO) bulan Agustus 2024 mencapai 3.986 ribu ton, naik 10,2 persen dibandingkan produksi…

Indonesia - Belanda Inisiasi Kerja Sama Tingkatkan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) menginisiasi…