Saham Sektor Peternakan Layak Dikoleksi

Memanfaatkan momentum Natal dan Tahun Baru menjadi sentimen negatif bagi emiten peternakan dan produsen pakan unggas yang kebanjiran permintaan di pasar. Berangkat dari faktor tersebut,  BRI Danareksa Sekuritas kembali mempertahankan rekomendasi beli saham emiten peternakan dan produsen pakan unggas seiring dengan berlanjutnya penurunan biaya bahan baku pakan ternak bersamaan dengan peluang kenaikan harga jual daging ayam.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Wilastita Muthia Sofi dan Victor Stefano dalam risetnya di Jakarta, kemarin mengatakan, saham emiten sektor peternakan ayam dipertahankan overweight dengan peluang pertumbuhan laba berkisar 76% tahun ini dan mencapai 15% tahun depan, sehingga diharapkan berkorelasi positif terhadap sahamnya.

Peluang penguatan harga saham ini juga didukung atas potensi kenaikan didukung derasnya aliran dana asing. Secara valuasi, saham emiten sektor ini sudah terlalu murah.“Kami menilai bahwa berlanjutnya penurunan biaya produksi pakan ternak dan potensi penguatan harga jual daging ayam pada kuartal akhir tahun ini diharapkan menopang pertumbuhan profitabilitas emiten sektor ini,” tulisnya.

Sedangkan saham pilihan teratas untuk sektor ini adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 6.400. CPIN diprediksi masih memiliki ruang yang besar untuk mengerek naik margin keuntungan segmen bisnis pakan ternak. Rekomendasi beli juga diberikan terhadap saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dengan target harga Rp 2.200 dan PT Malindo Feedmill Indonesia Tbk (MAIN) dengan target harga Rp 850.

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Data Ekonomi AS akan Jadi Katalis Aset Kripto

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menyampaikan bahwa rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini akan menjadi katalis…

OJK Kembangkan Kontrak Derivatif Efek

Dorong pertumbuhan likuiditas di pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengembangkan kontrak derivatif…

IHSG Melemah di Tengah Wait and See Data AS

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/10) sore ditutup melemah di tengah pelaku pasar bersikap…

BERITA LAINNYA DI

Data Ekonomi AS akan Jadi Katalis Aset Kripto

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menyampaikan bahwa rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini akan menjadi katalis…

OJK Kembangkan Kontrak Derivatif Efek

Dorong pertumbuhan likuiditas di pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengembangkan kontrak derivatif…

IHSG Melemah di Tengah Wait and See Data AS

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/10) sore ditutup melemah di tengah pelaku pasar bersikap…