IHSG Melemah di Tengah Wait and See Data AS

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/10) sore ditutup melemah di tengah pelaku pasar bersikap 'wait and see' terhadap rilis data- data perekonomian Amerika (AS). IHSG ditutup melemah 55,85 poin atau 0,74% ke posisi 7.501,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,14 poin atau 0,87% ke posisi 931,12.“Para pelaku pasar mengantisipasi rilis data Inflasi AS, yaitu Consumer Price Index (CPI) pada Kamis (10/10) dan Producer Price Index (PPI) pada hari Jumat (11/10)," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 0,17%, diikuti oleh sektor kesehatan yang naik sebesar 0,13%.

Sedangkan, sembilan sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 0,72%, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang baku yang masing- masing turun sebesar 0,70% dan 0,66%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu LEAD, BCIC, PDPP, PPRE dan SPRE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MEJA, MANG, TOBA, ISAT dan KPIG.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.212.197 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 34,47 miliar lembar saham senilai Rp12,76 triliun. Sebanyak 237 saham naik 334 saham menurun, dan 228 tidak bergerak nilainya.

 

BERITA TERKAIT

Data Ekonomi AS akan Jadi Katalis Aset Kripto

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menyampaikan bahwa rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini akan menjadi katalis…

OJK Kembangkan Kontrak Derivatif Efek

Dorong pertumbuhan likuiditas di pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengembangkan kontrak derivatif…

Saham Sektor Peternakan Layak Dikoleksi

Memanfaatkan momentum Natal dan Tahun Baru menjadi sentimen negatif bagi emiten peternakan dan produsen pakan unggas yang kebanjiran permintaan di…

BERITA LAINNYA DI

Data Ekonomi AS akan Jadi Katalis Aset Kripto

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menyampaikan bahwa rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini akan menjadi katalis…

OJK Kembangkan Kontrak Derivatif Efek

Dorong pertumbuhan likuiditas di pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengembangkan kontrak derivatif…

IHSG Melemah di Tengah Wait and See Data AS

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/10) sore ditutup melemah di tengah pelaku pasar bersikap…