Perjanjian Dagang ASEAN dan Kanada Ditargetkan Selesai Tahun 2025

NERACA

Vientiane – Pada  Pertemuan konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dan Kanada (ASEAN Economic Ministers/AEM and  Canada Consultations) ke-13, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI)  Kementerian Perdagangan (Kemendag), Djatmiko Bris Witjaksono megungkapkan, Indonesia mendorong penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas antara  ASEAN dan Kanada (ASEAN—Canada Free Trade Agreement/ACAFTA) secara substansial pada 2025.

Indonesia menjadi negara koordinator kerja sama sekaligus Ketua Runding ACAFTA dalam pertemuan konsultasi AEM dan Kanada ke-13 itu.

“Indonesia mendorong para negosiator mempercepat perundingan ACAFTA untuk mencapai penyelesaian secara substansial dalam jangka waktu yang layak dan disepakati para pihak, dengan  memprioritaskan pertemuan fisik dan pelaksanaan pertemuan intersesi. Para negosiator juga perlu lebih  bersikap terbuka dalam menemukan jalan keluar terbaik dalam perundingan negosiasi ACAFTA agar dapat diselesaikan tepat waktu pada 2025,” tegas Djatmiko.

Perundingan ASEAN dan Kanada sangat krusial untuk membangun ekonomi yang lebih kuat, tangguh,  inklusif, dan berkelanjutan. Hal ini terutama untuk mendukung terjalinnya perjanjian kerja sama ASEAN-Kanada, karena  Kanada  dapat  menjadi  mitra  perdagangan  bebas  ASEAN  yang pertama di kawasan Amerika Utara.

“ASEAN dan Kanada harus menemukan titik temu atas isu baru terkait perdagangan dan pembangunan    berkelanjutan, fasilitasi perdagangan, isu-isu pertanian di bawah skema perdagangan barang, dan   aturan asal barang. Indonesia selalu menekankan pentingnya pencapaian kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak,” ungkap Djatmiko.

Lebih lanjut Djatmiko menjelaskan, peningkatan dialog, kapasitas, dan kerja sama melalui inisiatif Mekanisme Penyebaran Ahli (Expert Deployment Mechanism/EDM) sangat diperlukan dalam memberikan pemahaman yang sama antarpihak untuk mempercepat perundingan.

Pertemuan Menteri-menteri Ekonomi ASEAN dengan Kanada merupakan  bagian dari rangkaian Pertemuan AEM ke-56. 

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan saat bertemu Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng di Arequipa, Peru berharap perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) dapat segera rampung. Ini sesuai dengan komitmen pemimpin kedua negara untuk menyelesaikan perundingan ICA-CEPA pada 2024.

 “Terima kasih atas kesediaan Delegasi Kanada yang telah mendukung perundingan dengan sangat baik. Para perunding juga sepakat untuk menyelesaikan perundingan di akhir tahun 2024 sesuai komitmen kedua Kepala Negara,” kata Zulkifli.

Dalam Perundingan ICA-CEPA, Zulkifli juga mengungkapkan, Indonesia mengusulkan untuk  menggabungkan isu ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan perdagangan inklusif di bawah Bab Perdagangan dan Pembangunan Berkelanjutan.

“Saya berharap pembahasan ini dapat menjembatani kepentingan bersama dan memudahkan kita dalam menegosiasikan CEPA. Selain itu, diharapkan tercapainya kerja sama strategis antara Indonesia dan  Kanada melalui dialog mineral kritis dan pembiayaan proyek ekonomi hijau,” harap Zulkifli.

“Saya mengapresiasi bantuan teknis dan keuangan yang diberikan pihak Kanada kepada ASEAN melalui program Expert Deployment Mechanism. Saya harap bantuan tersebut dapat diutilisasi dan  dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendorong percepatan penyelesaian ACAFTA. Saya juga berharap pertemuan perundingan ASEAN Canada FTA dapat diintensifkan untuk mencapai target penyelesaian pada 2025,” tambah Zulkifli.

Zulkifli juga menyampaikan selamat karena Kanada telah mendapat pengakuan halal untuk daging  sapinya. Sebelumnya, Indonesia melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah melakukan kunjungan akreditasi dan penilaian kesesuaian ke-2 untuk Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) Kanada, yaitu Islamic Food and Nutrition Council of Canada dan Halal Montreal Certification Authority Inc. pada Agustus 2023 lalu.

Selain itu, Zulkifli juga mendorong kerja sama impor sapi hidup dengan Kanada dan mengundang Kanada untuk berinvestasi di sektor pengolahan, seperti mineral, pertanian, dan pangan.

“Saya mengucapkan selamat atas diterbitkannya pengakuan halal bagi daging sapi asal Kanada. Saya  berharap daging sapi premium asal Kanada dapat dinikmati segera oleh konsumen di Indonesia,” jelas Zulkifli.

 

 

BERITA TERKAIT

Yakin ICS Permudah Akses Kredit UMKM

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) meyakini, usulan penerapan Innovative Credit Scoring (ICS) semakin mendorong terbukanya akses penyaluran…

Neraca Perdagangan Perikanan Januari-Agustus Surplus USD 3,41 Miliar

NERACA Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)  berhasil mempertahankan status Indonesia sebagai eksportir netto produk perikanan. KKP juga memastikan…

Australia Hentikan Penyelidikan Antidumping Produk Nanas Indonesia - OPTIMALKAN EKSPOR

NERACA Jakarta – Pemerintah Australia memutuskan untuk menghentikan penyelidikan antidumping terhadap produk nanas asal Indonesia. Produk nanas yang dimaksud adalah…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Yakin ICS Permudah Akses Kredit UMKM

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) meyakini, usulan penerapan Innovative Credit Scoring (ICS) semakin mendorong terbukanya akses penyaluran…

Perjanjian Dagang ASEAN dan Kanada Ditargetkan Selesai Tahun 2025

NERACA Vientiane – Pada  Pertemuan konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dan Kanada (ASEAN Economic Ministers/AEM and  Canada Consultations) ke-13, Direktur Jenderal…

Neraca Perdagangan Perikanan Januari-Agustus Surplus USD 3,41 Miliar

NERACA Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)  berhasil mempertahankan status Indonesia sebagai eksportir netto produk perikanan. KKP juga memastikan…