Wamen Investasi: Percepatan Investasi di IKN Jadi Prioritas

NERACA

Jakarta - Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot Tanjung mengatakan salah satu tugas yang menjadi prioritasnya ialah mempercepat investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"IKN jadi prioritas, kalau IKN kan kita melihat infrastruktur untuk kawasan inti pemerintahan itu kan sudah disiapkan oleh pemerintah," ucap Yuliot usai dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Wamen Investasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7).

Tugas selanjutnya, kata dia, adalah membangun klaster-klaster lainnya yang tentunya membutuhkan banyak investor.
"Jadi, nanti bagaimana mengisi untuk klaster-klaster yang lain ini peningkatan investasi. Kemudian, ada juga kita mendorong untuk adanya kawasan ekonomi. Dan, untuk kawasan financial center itu juga menjadi target ke depan," ungkapnya. 

Untuk itu, kata dia, Kementerian Investasi juga akan berkoordinasi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk percepatan investasi di IKN tersebut.

Ia juga mengungkapkan berdasarkan data yang diterima Kementerian Investasi, hingga saat ini terdapat sekitar 400 letter of intent (LoI) atau surat minat investasi di IKN. "Sebenarnya ini dari data yang ada, komitmen investasi sudah lebih dari 400, tetapi ini kan kita ada prioritas terlebih dahulu menyiapkan KIPP (kawasan inti pusat pemerintahan). Jadi, setelah KIPP ini sudah siap, kita akan mendorong investasi lebih tersebar lagi sesuai dengan klaster-klaster yang ada," ujar Yuliot seperti dikutip Antara.

Adapun tugas prioritas lainnya, kata dia, memastikan agar target-target investasi dapat tercapai hingga akhir pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Selain itu, program hilirisasi juga harus tetap dilanjutkan di pemerintahan mendatang.

"Kami kan berusaha untuk bagaimana untuk target-target investasi bagaimana pertumbuhan ekonomi itu juga bisa tercapai sampai dengan akhir pemerintahan ini. Kemudian kami juga dengan adanya pemerintahan baru nanti mengantarkan ini bagaimana untuk kesinambungan kegiatan investasi terutama yang strategis hilirisasi itu tetap berjalan, sehingga target-target pertumbuhan dan juga indikator-indikator ekonomi melalui investasi itu bisa tercapai," ucap Yuliot.

Kemudian Yuliot ingin memastikan bahwa investasi tetap lancar pada masa transisi ke pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. "Tentu, nanti bagaimana kontribusi investasi terhadap pertumbuhan, baik pada masa transisi tahun 2024, kami juga mengantarkan untuk pemerintahan baru nanti kelancaran investasi, peningkatan investasi bagi pertumbuhan perekonomian. Itu yang menjadi fokus tugas kami," ucap Yuliot.

Selain itu, ia mengatakan pada sisa masa pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, pihaknya tetap mengawal berbagai target-target investasi yang telah ditetapkan dapat tercapai.

"Tugas kami ke depan adalah bagaimana kami mengawal berbagai kebijakan investasi dan juga mengoordinasikan berbagai kebijakan dengan kementerian lembaga," sebut Yuliot.

Sebelum dilantik sebagai Wakil Menteri Investasi, Yuliot menempati jabatan fungsional sebagai Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Utama Kementerian Investasi/BKPM.

Yuliot juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal sejak September 2023 hingga Juni 2024. Semasa di kedeputian tersebut, Yuliot fokus pada pencapaian realisasi investasi dan fasilitasi penyelesaian permasalahan investasi yang dihadapi oleh perusahaan.

Ia juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal sejak Oktober 2020-September 2023. Karir Yuliot semasa di Kementerian Investasi/BKPM berawal pada 1988, yang kemudian menjabat sebagai Kepala Kantor Perwakilan BKPM di Taiwan, Kepala Biro Perencanaan dan Informasi, Direktur Promosi Dalam Negeri, Direktur Pengendalian Pelaksanaan Wilayah II, dan Direktur Deregulasi.

Lahir pada 7 Oktober 1963 di Padang Panjang, Sumatera Barat, Yuliot merupakan lulusan Sarjana Produksi Ternak Universitas Andalas dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM. Mohar

 

BERITA TERKAIT

PENILAIAN PENGAMAT EKONOMI: - Deflasi Saat ini Dipengaruhi oleh Faktor Domestik

  Jakarta-Pengamat Ekonomi Celios Nailul Huda menilai kondisi deflasi yang terjadi saat ini memang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor domestik.…

LITERASI KEUANGAN SYARIAH HANYA 39,11 PERSEN - Penetrasi Perbankan Syariah Masih Rendah

Jakarta-Meski Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah, saat ini penetrasi perbankan syariah di dalam negeri masih rendah, hanya…

WAPRES MA'RUF AMIN: - Tiga Langkah untuk Mengembangkan Ekosistem Syariah

  NERACA Jakarta – Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan tiga langkah strategis yang perlu dijalankan secara konsisten untuk memastikan ekosistem…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

PENILAIAN PENGAMAT EKONOMI: - Deflasi Saat ini Dipengaruhi oleh Faktor Domestik

  Jakarta-Pengamat Ekonomi Celios Nailul Huda menilai kondisi deflasi yang terjadi saat ini memang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor domestik.…

LITERASI KEUANGAN SYARIAH HANYA 39,11 PERSEN - Penetrasi Perbankan Syariah Masih Rendah

Jakarta-Meski Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah, saat ini penetrasi perbankan syariah di dalam negeri masih rendah, hanya…

WAPRES MA'RUF AMIN: - Tiga Langkah untuk Mengembangkan Ekosistem Syariah

  NERACA Jakarta – Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan tiga langkah strategis yang perlu dijalankan secara konsisten untuk memastikan ekosistem…