NERACA
Jakarta – Guna memenuhi kewajiban divestasi saham kepada MIND IDE sebesar 14%, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) berencana melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD/ rights issue) dengan melepas 603.445.814 saham dan nilai nominal Rp25 per saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektus yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Sebagai informasi, MIND ID akan membeli dan menerima pengalihan dari Vale Canada Limited (VCL), Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM), dan Vale Japan Limited (VJL) atas seluruh HMETD yang akan menjadi porsi mereka dalam private placement. MIND ID akan melaksanakan seluruh HMETD tersebut dan HMETD yang akan menjadi porsi MIND ID dalam PMHMETD. MIND ID akan menerima saham tambahan sebesar 14% sehingga menjadi pemegang saham tunggal terbesar di INCO dengan kepemilikan saham 34%.
Setelah transaksi, MIND ID dan VCL akan menjadi pengendali bersama (join controller) secara langsung di INCO. Adapun rights issue akan dilakukan selambat-lambatnya 12 bulan sejak 19 April 2024 atau saat RUPSLB menyetujui rencana tersebut. Dengan dilaksanakannya aksi korporasi tersebut, maka pemegang saham INCO yang tidak menggunakan HMETD akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham dalam INCO sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 5,73% apabila seluruh HMETD yang diterbitkan INCO dilaksanakan oleh pemegang HMETD yang berhak.
Seperti yang diketahui, Kementerian BUMN mengatakan setelah penandatanganan persetujuan divestasi 14% saham INCO ke MIND ID, maka MIND ID secara bersama-sama akan mengendalikan INCO bersama VCL. Adapun, nilai divestasi saham tersebut disepakati di angka Rp3.050 per lembar saham dengan total investasi yang dikeluarkan MIND ID senilai US$300 juta atau sekitar Rp4,69 triliun (asumsi kurs Rp15.635 per US$). Pelunasan transaksi akuisisi ditargetkan tuntas pada Juni 2024.
Setelah transaksi selesai, MIND ID akan memegang sekitar 34% saham yang diterbitkan INCO, menjadikannya pemegang saham terbesar dalam perusahaan tersebut. VCL dan SMM masing-masing akan memegang 33,9% dan 11,5%. Sekitar 20,6% akan tetap dimiliki oleh masyarakat umum di Bursa Efek Indonesia. Sepajang tahun 2023, PT Vale Indonesia Tbk mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.
Disebutkan, pendapatan INCO tercatat US$1,23 miliar atau setara Rp19,23 triliun (estimasi kurs Rp15.611). Perolehan ini naik 4,48% dibandingkan capaian 2022 (year-on-year/YoY) sebesar US$1,17 miliar. Emiten pertambangan nikel ini juga mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 2,24% YoY dari US$865,88 juta menjadi US$885,24 juta. Kenaikan tersebut didorong oleh meningkatnya bahan bakar minyak dan pelumas dari US$180,16 juta ke US$203,89 juta. Dengan demikian, laba bruto yang diakumulasikan INCO sepanjang 2023 mencapai US$347,02 juta. Capaian ini bertumbuh 10,67% YoY dari sebelumnya US$313,56 juta.
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan, Obligasi Berkelanjutan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) I Tahap III Tahun 2025 senilai…
NERACA Jakarta -Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana di pasar modal Indonesia mencapai 12,3 juta…
NERACA Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berkomitmen memastikan ketersediaan pasokan energi dan kelancaran operasional Pembangkit Listrik Tenaga…
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan, Obligasi Berkelanjutan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) I Tahap III Tahun 2025 senilai…
NERACA Jakarta -Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana di pasar modal Indonesia mencapai 12,3 juta…
NERACA Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berkomitmen memastikan ketersediaan pasokan energi dan kelancaran operasional Pembangkit Listrik Tenaga…