SCG Selenggarakan Groundbreaking Pembangunan Fasilitas TPST RDF di TPA Cimenteng - Kolaborasi Dengan Pemkab Sukabumi

NERACA

Sukabumi - SCG, melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa, menyelenggarakan acara groundbreaking yang menandai dimulainya pembangunan fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refuse-Derived Fuel (RDF) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cimenteng, Kabupaten Sukabumi, Rabu (23/8) kemarin.

Pembangunan teknologi RDF tersebut, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah sekaligus kado untuk Hari Jadi Kabupaten Sukabumi ke-153. Kolaborasi ini merupakan kontribusi aktif SCG dalam mencapai target Pemda Kabupaten Sukabumi terkait pengurangan dan penanganan sampah sekaligus pencapaian Net Zero per tahun 2050. Proyek tersebut juga dihadiri oleh Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami, Koordinator Pokja Pengembangan Teknologi PSEL dan RDF Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sub-koordinator Konversi Energi Kementerian ESDM, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sukabumi, serta Perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathaworn, menjelaskan, bahwa pembangunan teknologi RDF ini merupakan manifestasi nyata dari prinsip-prinsip ESG 4 Plus yang dimiliki SCG, dengan fokus pada target pencapaian nol bersih emisi per tahun 2050 serta perwujudan industri hijau melalui setiap aspek operasional perusahaan. Inisiasi SCG ini sejalan dengan target Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam pengurangan sampah sebesar 30% serta penanganan 70% sampah pada tahun 2025.

“Pengalaman SCG selama lebih dari 25 tahun dalam mengimplementasikan teknologi RDF di Thailand memberikan keyakinan bahwa proyek serupa di Sukabumi akan membawa manfaat signifikan, baik dalam konteks ekonomi maupun lingkungan yang berkelanjutan,”ujar Chakkapong dalam siaran persnya yang diterima Neraca, Kamis (24/8).

RDF atau Refuse-derived Fuel adalah sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari proses pengolahan Municipal Solid Waste (MSW) menjadi bahan bakar dalam proses pembuatan semen. Proyek teknologi RDF ini akan dibangun di TPA Cimenteng yang mengelola sampah dari 27 kecamatan, mencapai 220 ton/hari. Angka ini telah melampaui kapasitas maksimal TPA, mendorong perlunya langkah lanjutan. Teknologi RDF akan memungkinkan pemilahan dan pengolahan awal sampah untuk kemudian diubah menjadi sumber energi terbarukan yang bernilai.

RDF juga akan mengelola tumpukan sampah yang telah terakumulasi di TPA Cimenteng. Langkah awalnya adalah memisahkan sampah berbahan kaca, logam dan B3 supaya tidak tercampur dalam produk RDF yang kemudian akan dihancurkan atau dicacah menjadi ukuran yang sesuai dengan standar RDF. Hasil RDF, berupa cacahan sampah, akan dikirim ke pabrik Semen SCG di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif menggantikan batu bara.

Presiden Direktur PT Semen Jawa, Somchai Dumrongsil, mengatakan, bahwa kolaborasi bersama Pemerintah  Kabupaten Sukabumi ini merupakan wujud visi bersama dalam pengurangan sampah dan penggunaan sumber energi terbarukan. Teknologi RDF ditargetkan mampu mengelola 330 ton sampah/hari dan akan  menghasilkan 100 ton produk RDF sebagai bahan bakar pengganti batu bara dalam produksi Semen SCG.

Sebagai pabrik semen dengan konsep Green and Clean Factory, lanjutnya, PT Semen Jawa merupakan pelopor di Kabupaten Sukabumi dalam pengembangan teknologi RDF. Untuk itu , diakuinya komitmen terhadap lingkungan menjadi prioritas utama dalam menjalankan bisnis, sejalan dengan kerangka kerja ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola). Proyek pembangunan infrastruktur untuk teknologi RDF ini dijadwalkan dimulai pada tahun 2023 dan diharapkan akan beroperasi pada tahun 2024. "Kami yakin bahwa tantangan lingkungan dapat diatasi melalui langkah konkret dan kolaborasi yang sinergis demi Sukabumi yang lebih baik,” beber Somchai.

Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami, mengungkapkan, partisipasi SCG dalam memajukan solusi pengelolaan sampah berkelanjutan sangat  diapresiasi. RDF akan membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, serta berkontribusi pada pencapaian target pengurangan sampah. "Fasilitas TPT ini dapat menjadi aset daerah, sekaligus pionir untuk sistem pengelolaan sampah yg lebih maju," singkat Marwan. Arya

 

BERITA TERKAIT

Gandeng Atase Perdagangan di Enam Negara, Pelindo Gelar Webinar Gedor Ekspor untuk UMK Binaan

NERACA Jakarta - Pelindo mengadakan serangkaian pelatihan program Gedor Ekspor, untuk meningkatkan kemampuan ekspor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMK)…

Dari Aceh Hingga Papua, Pertamina EP Berbagi Kebahagiaan dengan Ribuan Masyarakat

NERACA Jakarta - Tepat di hidung kepala burung Pulau Papua pada suatu pagi yang cerah di Jalan Klamono Kilometer 29,…

Proses Pembuatan Tumtum Maskot Indonesia di World Expo 2025 Osaka

NERACA Jakarta – Nama Daud Nugraha kini menjadi sorotan setelah karyanya, maskot Tumtum, terpilih sebagai simbol resmi Indonesia untuk World…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Gandeng Atase Perdagangan di Enam Negara, Pelindo Gelar Webinar Gedor Ekspor untuk UMK Binaan

NERACA Jakarta - Pelindo mengadakan serangkaian pelatihan program Gedor Ekspor, untuk meningkatkan kemampuan ekspor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMK)…

Dari Aceh Hingga Papua, Pertamina EP Berbagi Kebahagiaan dengan Ribuan Masyarakat

NERACA Jakarta - Tepat di hidung kepala burung Pulau Papua pada suatu pagi yang cerah di Jalan Klamono Kilometer 29,…

Proses Pembuatan Tumtum Maskot Indonesia di World Expo 2025 Osaka

NERACA Jakarta – Nama Daud Nugraha kini menjadi sorotan setelah karyanya, maskot Tumtum, terpilih sebagai simbol resmi Indonesia untuk World…