Yayasan Tri Panca Tunggal Cigugur Kabupaten Kuningan Gelar "Seren Taun"

NERACA

Kuningan - Sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan hasil pertanian, Yayasan Tri Panca Tunggal Cigugur Kabupaten Kuningan, menggelar upacara adat "Seren Taun" 22 Rayagung 1956, pada Selasa (11/7).

Nampak ribuan masyarakat dari berbagai elemen, memadati Pelataran Gedung Paseban Tri Panca Tunggal tersebut, dan dihadiri Bupati Kuningan, H. Acep Purnama. Seren Taun dengan tema “Merawat Pusaka Budaya Nusantara” merupakan puncak acara dari rangkaian akhir peringatan Seren Taun yang di gelar tiap tahunnya oleh Yayasan Tri Panca Tunggal.

Hadir pula Staff Ahli Kemendikbudristek, Ketua Komnas Perempuan RI, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kuningan, Beberapa Kepala SKPD, Pupuhu Masyarakat AKUR, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Cigugur dan tamu undangan lainnya.

Upacara tersebut berisi beragam tarian dan pertunjukan kesenian yang menggambarkan “kekayaan bangsa Indonesia” mulai dari tari Jamparing Apsari, Tari Puragabaya Gebang, Tari Maung Lugay, Kesenian Angklung Buncis, Angklung Kanekes, Tari Buyung yang di tutup dengan pertunjukan Heleran Memeron & Ngajayak.

Dalam laporannya, Ratu Juwita Djatikusumah, yang juga sebagai ketua panitia Seren Taun menyampaikan terimakasih kepada segenap tamu undangan yang telah hadir dari berbagai kalangan seperti akademisi, birokrat dan pegiat budaya di seluruh tanah air.

“Ini merupakan spirit kebersamaan dalam menghargai berbagai perbedaan yang ada disekitar kita. Bahwasanya kita dapat bersama-sama membangun Bangsa Indonesia di atas perbedaan itu," ungkapnya.

Sementara itu Bupati Acep dalam sambutannya mengungkapkan Kebahagiaannya atas eksistensi yang nyata, bahwa terdapat satu komunitas di wilayah administratif pemerintahan Kabupaten Kuningan yang tidak pernah mengenal lelah dalam mewujudkan ajeg-nya marwah kebudayaan yang berbasis kearifan lokal.

“Ikhtiar ini merupakan bentuk nyata dalam upaya mengembangkan, melestarikan, dan memanfaatkan obyek-obyek pemajuan kebudayaan, karena sejatinya setiap individu maupun kelompok memiliki kewajiban untuk melakukan upaya tersebut, yaitu upaya pemeliharaan, pengembangan, pelestarian, dan pembanfaatan obyek-obyek pemajuan kebudayaan," tutur Acep.

Lebih lanjut Acep mengatakan, bahwa ikhtiar membendung dampak-dampak buruk dari perkembangan zaman, perlu terus dilakukan. Semua komponen masyarakat harus diarahkan pada pemahaman yang sama, yaitu masyarakat yang berkeadaban, masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai, norma dan hukum dalam bingkai nilai-nilai keimanan, budaya, kearifan lokal  dan moral, dalam memanfaatkan ilmu, dan teknologi. Kiranya upaya meperkuat daya tahan budaya menjadi penting hadir di tengah-tengah kita.

“Ikhtiar tersebut secara kasat mata telah ditunjukan oleh komunitas masyarakat AKUR Sunda Wiwitan Cigugur Kuningan berupa gelaran monumental yang secara rutin dan terpola dilaksanakan. Upacara Adat ini merupakan ikon penting yang berkonstribusi nyata meningkatkan kewibawaan budaya di Kabupaten Kuningan," tuturnya.

Seren Taun merupakan upacara adat tahunan yang telah memiliki pengakuan baik secara nasional maupun internasional. Hal ini terbukti dengan telah ditetapkannya Upacara Adat Seren Taun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tingkat propinsi Jawa Barat, bahkan  saat ini dalam proses penetapan sebagai WBTB peringkat Nasional.

Acara di lanjutkan dengan prosesi “menumbuk padi” dimana undangan diberi “Alu” satu per satu untuk prosesi menumbuk padi, sebagai penutup acara seren taun 22 rayagung 1956 Saka Sunda. Nung

 

 

BERITA TERKAIT

Hendry Ch Bangun: Pemerintah Butuh Strategi Komunikasi yang Lebih Kuat

NERACA Jakarta - Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menyoroti lemahnya komunikasi publik yang berpotensi membuat Presiden Prabowo Subianto…

Pemkab Bekasi Realisasikan 20 Persen Belanja APBD 2025

NERACA Kabupaten Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merealisasikan sebesar 20 persen belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)…

Jelang Puasa, Sejumlah Komoditas di Kota Sukabumi Naik Harga

NERACA Sukabumi - Meskipun, ramadhan masih menyisakan sekitar beberapa minggu lagi, namun sebagian komoditas di Kota Sukabumi menunjukan peningkatan harga.…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Hendry Ch Bangun: Pemerintah Butuh Strategi Komunikasi yang Lebih Kuat

NERACA Jakarta - Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menyoroti lemahnya komunikasi publik yang berpotensi membuat Presiden Prabowo Subianto…

Pemkab Bekasi Realisasikan 20 Persen Belanja APBD 2025

NERACA Kabupaten Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merealisasikan sebesar 20 persen belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)…

Jelang Puasa, Sejumlah Komoditas di Kota Sukabumi Naik Harga

NERACA Sukabumi - Meskipun, ramadhan masih menyisakan sekitar beberapa minggu lagi, namun sebagian komoditas di Kota Sukabumi menunjukan peningkatan harga.…