NERACA
Sukabumi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, saat ini sudah menetapkan 17 Kelurahan tangguh bencana. Selain itu juga, telah dipasang plang rambu peringatan dini bencana di 251 titik sebaran selama tahun 2022. Langkah tersebut, tentunya sebagai upaya meningkatkan pelayanan kelola bencana dengan wilayah yang didalamnya juga pemanfaatan sumber daya manusia, dalam hal ini mengenai penguatan data dan informasi penanggulangan bencana. Satu diantaranya perkuat basis data bencana.
"Kita terus meningkatkan pemahaman dan kapasitas pengelolaan data dan informasi mulai data basis prabencana, saat dan pascabencana di wilayah kecamatan dan kelurahan," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami pada rakor wilayah Penguatan Data dan Informasi Bencana, bersama 33 kelurahan dan 7 kecamatan, di Kantor BPBD Kota Sukabumi, kemarin.
Kehadiran pemerintah daerah, lanjut Zulkarnaen, dalam hal ini BPBD Kota Sukabumi, di masyarakat sudah menjadi keharusan dalam memberikan pelayanan kemanusiaan. Data sektoral kebencanaan yang ditunjukan dari Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan), di Kota Sukabumi pada tahun 2022 tercatat 225 jenis kejadian, mulai dari banjir, longsor, kebakaran, cuaca ekstrem, puting beliung hingga gempa bumi. Dari kejadian tersebut, ditaksir nilai kerugian mencapai Rp 12.696.996.850, dengan luas area 7,924 Ha, dan 997 KK terdampak. Diantaranya, 48 (empat puluh delapan) orang Mengungsi, Korban Meninggal 2 (dua) Orang, Luka Ringan 8 (delapan) orang, 933 Unit Bangunan Rusak, 57 Unit Rusak Berat, 223 Unit Rusak Sedang dan 653 Unit Rusak Ringan.
Zulkarnain menjelaskan, pembahasan pada rakor wilayah ini, mengenai pengelolaan dan pemanfaatan data bencana menjadi poin terpenting untuk mendukung mitigasi. Seperti, data warga kelurahan yang tinggal di daerah rawan bencana, memegang peran strategis dalam pengurangan risiko serta strategi mitigasinya. Pasalnya, basis data bencana wajib dimiliki wilayah agar dapat mengidentifikasi warga nya lebih dini mungkin jika ada bencana terjadi, termasuk kebutuhan dana yang diperlukan.
"Data kebencanaan setiap tahunnya berkembang, pemahaman bencana juga dinamis, serta dampaknya juga berbeda. Makanya, kepada kecamatan dan kelurahan agar mengidentifikasi warganya yang tinggal di daerah rawan bencana dengan mengisi form standar Kemendagri yang sudah dibagikan, serta situs BPBD dan aplikasi Si Edan dapat warga manfaatkan untuk penanggulangan bencana,” katanya.
Sementara itu, Zulkarnain juga mengungkapkan, dalam rentang 2013-2022, hasil data diolah terinformasikan sebanyak 1778 kejadian. Frekwensi terbesar kasus di kelurahan Karang Tengah sebanyak 128 kali, disusul kelurahan Cisarua 114 dan Subang jaya 108. Sementara yang terkecil aduan berada di kelurahan Gunung Parang sebanyak 10, dan kelurahan Warudoyong dan Sudajaya Hilir masing masing 21 kasus.
"Dalam data sektoral bencana itu juga, 17 kelurahan Tangguh Bencana ditetapkan. Yaitu, Kelurahan Subangjaya, Karang Tengah, Baros, Gunungpuyuh, Cikondang, Citamiang, Karamat, Limusnunggal, Jayamekar, Cipanengah, Sukakarya, Cisarua, Benteng, Sudajaya Hilir, Cikundul, Sindangsari, dan Kelurahan Situmekar," pungkasnya. Arya
NERACA Jakarta - Pada tahun 2025, industri penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) akan semakin terbuka dan kompetitif. Hal itu seiring…
NERACA Bandung - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat mengungkapkan penerima program penanganan kemiskinan ekstrem perkotaan di wilayahnya untuk warga Jabar yang…
NERACA Sukabumi - Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi, mencatat, hingga akhir November 2024, perkembangan investasi…
NERACA Jakarta - Pada tahun 2025, industri penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) akan semakin terbuka dan kompetitif. Hal itu seiring…
NERACA Bandung - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat mengungkapkan penerima program penanganan kemiskinan ekstrem perkotaan di wilayahnya untuk warga Jabar yang…
NERACA Sukabumi - Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi, mencatat, hingga akhir November 2024, perkembangan investasi…