NERACA
Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar bursa sepekan kemarin naik sebesar 0,60% menjadi Rp12.264 triliun dari Rp12.191 triliun pada sepekan sebelumnya. Namun, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa mengalami perubahan sebesar 10,48% menjadi 970 ribu kali transaksi dari 1,08 juta kali transaksi pada pekan lalu. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 13,13% menjadi Rp10,64 triliun dari Rp12,25 triliun pada pekan sebelumnya. Investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp759,38 miliar dan investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp15,97 triliun sepanjang tahun 2024.
Kemudian rata-rata volume transaksi harian bursa sepekan naik sebesar 27,15% menjadi 24,40 miliar lembar saham dari 19,19 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan kemarin turut mengalami peningkatan sebesar 0,75% menjadi berada pada level 7.036,571 dari 6.983,865 pada pekan lalu.
IHSG pada perdagangan Jum’at (27/12) akhir pekan kemarin ditutup melemah 29,18 poin atau 0,41% ke posisi 7.036,57. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,36 poin atau 0,65% ke posisi 825,13,“Bursa regional Asia pasca perayaan Natal cenderung menguat. Pasar merespons langkah kebijakan Bank Sentral Jepang, di mana Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda menghindari memberikan sinyal yang jelas bahwa bank sentral mungkin akan menaikkan suku bunga bulan depan," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya.
Di sisi lain, di tengah pemulihan ekonomi China yang melambat, World Bank memberikan pandangan mengenai pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 dan 2025. World Bank merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi China untuk tahun-tahun tersebut. Sebelumnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2024 adalah sebesar 4,9%, atau sedikit meningkat dari proyeksi bulan Juni sebesar 4,8% China.
Pada tahun 2025, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 4,5%, lebih tinggi dari proyeksi awal World Bank yang sebesar 4,1%. Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat dengan sektor transportasi & logistik naik paling tinggi yaitu sebesar 1,02%, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik sebesar 0,95% dan 0,89%.
Sementara itu, tiga sektor menurun yaitu sektor teknologi turun paling dalam sebesar 2,04%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor keuangan yang masing- masing turun sebesar 0,23% dan 0,18%. Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AKSI, AGAR, POLU, XSSI, dan HADE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MDRN, TAXI, MTSM, MINA dan IPAC.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 899.500 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 34,96 miliar lembar saham senilai Rp12,66 triliun. Sebanyak 343 saham naik 267 saham menurun, dan 337 tidak bergerak nilainya.
Komitmen untuk melakukan pemerataan ekonomi dan mengangkat pertumbuhan ekonomi dari saat ini sekitar 5% menjadi minimal 8%, termasuk salah satunya…
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan, pasar modal Indonesia…
NERACA Jakarta - Di penghujung tahun 2024, Sinar Mas Land (SML) kembali mengukir prestasi dengan meraih delapan penghargaan dari empat…
Komitmen untuk melakukan pemerataan ekonomi dan mengangkat pertumbuhan ekonomi dari saat ini sekitar 5% menjadi minimal 8%, termasuk salah satunya…
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan, pasar modal Indonesia…
NERACA Jakarta - Di penghujung tahun 2024, Sinar Mas Land (SML) kembali mengukir prestasi dengan meraih delapan penghargaan dari empat…