Sejumlah Asosiasi Industri Nyatakan Komitmen Bantu Indonesia Capai Target Net Zero Emission 2060

Sejumlah Asosiasi Industri Nyatakan Komitmen Bantu Indonesia Capai Target Net Zero Emission 2060
NERACA
Jakarta — Sejumlah asosiasi industri terkemuka di Indonesia menyatakan komitmen mereka dalam Pernyataan Aspirasi Bersama saat acara CTT Collaboration Summit di Jakarta, Rabu (19/10), untuk mengambi| langkah-langkah awal untuk mendekarbonisasi operasi mereka, baik di fasilitas mereka sendiri, maupun di mitra rantai pasokan, untuk membantu Indonesia mencapai target netral karbon pada 2060. 
Dalam Pernyataan Aspirasi Bersama ini, Clean Energy Investment Accelerator (CEIA) Indonesia sebagai inisiator didukung oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO), Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyF1).
Melalui Pernyataan Aspirasi Bersama ini, asosiasi-asosiasi industri menekankan keinginan untuk bekerjasama dengan pemerintah Indonesia, sektor finansial, perusahaan pemasok energi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membantu para anggota asosiasi mencapai tujuan-tujuan netral karbon dan transisi energi mereka. 
Sherlina Kawilarang dari perwakilan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyampaikan harapannya kepada pemerintah pasca Pernyataan Aspirasi Bersama ini. "Kami memiliki empat harapan kepada pemerintah terkait dengan komitmen dari pelaku usaha ini," kata Sherlina. 
Pertama, ia berharap agar industri yang telah mendukung program net zero emission diberikan rate bunga khusus. "Sehingga pelaku usaha tidak perlu dipaksa namun mereka mengejar insnentif itu, karena dengan begitu yang diuntungkan adalah semuanya dan iklim kita menjadi bersih," jelas Sherlina. 
Kedua, pelaku usaha diberikan rate khusus untuk investasi di green energy. Ketiga, pajak perusahaan juga dibuat kategori khusus bagi perusahaan yang telah menjalankan program net zero emission. Terakhir, anggaran belanja pemerintah bisa dialihkan ke perusahaan yang menerapkan green energy. 
Deputy Program Director WRI Indonesia untuk Climate, Energy, Cities, and the Ocean, Almo Pradana, mewakili CEIA Indonesia, menyatakan pihaknya merasa bangga dapat menjadi penggerak awal Pernyataan Aspirasi Bersama ini, mendukung asosiasi-asosiasi industri yang para anggotanya mewakili konsumen energi terbesar di Indonesia, untuk mendekarbonisasi operasi mereka dengan menerapkan praktek bisnis yang berkelanjutan. "Kita semua memiliki visi yang sama untuk membantu para konsumen energi berpartisipasi dalam membantu Indonesia mencapai target netral karbon," jelasnya.  
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), M. Arsjad Rasjid P.M., menyatakan, Kadin memiliki kewajiban untuk mendukung Aspirasi Bersama asosiasi-asosiasi industri ini, yang juga adalah anggota Kadin, dan berusaha menciptakan diskusi yang konstruktif dan kolaboratif dengan semua pemangku kepentingan, untuk membantu ribuan perusahaan mengakselerasi perjalanan netral karbon mereka. "Pelaku industri memiliki peran penting dalam upaya kita untuk mencapai NDC, dan kami siap untuk berperan aktif dan berkontribusi," jelasnya.  
Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Liana Bratasida, menyatakan, APKI merupakan asosiasi yang memainkan peran dalam memfasilitasi berbagai kepentingan dari anggota-anggota, antara lain dengan mempersiapkan peta jalan menuju pembangunan rendah karbon untuk mencapai target netral karbon di 2060, melalui transisi energi dan penggunaan energi terbarukan. Hal ini dapat dicapai apabila kebijakan dan peraturan yang mendukung pencapaian kontribusi yang ditetapkan secara nasional dapat dikonsultasikan dengan seluruh pihak terkait. 
Melalui Pernyataan Aspirasi Bersama ini asosiasi-asosiasi industri yang tergabung di dalamnya ingin mendorong pemerintah untuk membuat sistem dan peraturan untuk sektor komersial dan industri untuk mendukung target pengurangan emisi nasional, terutama membuat panduan-panduan dekarbonisasi dan netral karbon yang spesifik memenuhi kebutuhan sektor tersebut, national climate change control registry system, sub-sector carbon cap, dan mekanisme pasar karbon.
Selanjutnya, asosiasi-asosiasi yang tergabung dalam Pernyataan Aspirasi Bersama ini ingin mendorong penerapan poin-poin tambahan yang memperkuat pelaksanaan undang-undang yang mengatur penerapan energi terbarukan, antara lain Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 26/2021 terkait pembangkit listrik tenaga surya atap, serta model model pengadaan energi terbarukan yang lebih beragam. 
Dengan melakukan perubahan perubahan seperti yang dituangkan dalam Pernyataan Aspirasi Bersama, pemerintah diharapkan dapat menciptakan fondasi penting untuk mencapai emisi netral karbon di indonesia. 

 

NERACA


Jakarta — Sejumlah asosiasi industri terkemuka di Indonesia menyatakan komitmen mereka dalam Pernyataan Aspirasi Bersama saat acara CTT Collaboration Summit di Jakarta, Rabu (19/10), untuk mengambi| langkah-langkah awal untuk mendekarbonisasi operasi mereka, baik di fasilitas mereka sendiri, maupun di mitra rantai pasokan, untuk membantu Indonesia mencapai target netral karbon pada 2060. 

Dalam Pernyataan Aspirasi Bersama ini, Clean Energy Investment Accelerator (CEIA) Indonesia sebagai inisiator didukung oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO), Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyF1).

Melalui Pernyataan Aspirasi Bersama ini, asosiasi-asosiasi industri menekankan keinginan untuk bekerjasama dengan pemerintah Indonesia, sektor finansial, perusahaan pemasok energi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membantu para anggota asosiasi mencapai tujuan-tujuan netral karbon dan transisi energi mereka. 

Sherlina Kawilarang dari perwakilan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyampaikan harapannya kepada pemerintah pasca Pernyataan Aspirasi Bersama ini. "Kami memiliki empat harapan kepada pemerintah terkait dengan komitmen dari pelaku usaha ini," kata Sherlina. 

Pertama, ia berharap agar industri yang telah mendukung program net zero emission diberikan rate bunga khusus. "Sehingga pelaku usaha tidak perlu dipaksa namun mereka mengejar insnentif itu, karena dengan begitu yang diuntungkan adalah semuanya dan iklim kita menjadi bersih," jelas Sherlina. 

Kedua, pelaku usaha diberikan rate khusus untuk investasi di green energy. Ketiga, pajak perusahaan juga dibuat kategori khusus bagi perusahaan yang telah menjalankan program net zero emission. Terakhir, anggaran belanja pemerintah bisa dialihkan ke perusahaan yang menerapkan green energy. 

Deputy Program Director WRI Indonesia untuk Climate, Energy, Cities, and the Ocean, Almo Pradana, mewakili CEIA Indonesia, menyatakan pihaknya merasa bangga dapat menjadi penggerak awal Pernyataan Aspirasi Bersama ini, mendukung asosiasi-asosiasi industri yang para anggotanya mewakili konsumen energi terbesar di Indonesia, untuk mendekarbonisasi operasi mereka dengan menerapkan praktek bisnis yang berkelanjutan. "Kita semua memiliki visi yang sama untuk membantu para konsumen energi berpartisipasi dalam membantu Indonesia mencapai target netral karbon," jelasnya.  

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), M. Arsjad Rasjid P.M., menyatakan, Kadin memiliki kewajiban untuk mendukung Aspirasi Bersama asosiasi-asosiasi industri ini, yang juga adalah anggota Kadin, dan berusaha menciptakan diskusi yang konstruktif dan kolaboratif dengan semua pemangku kepentingan, untuk membantu ribuan perusahaan mengakselerasi perjalanan netral karbon mereka. "Pelaku industri memiliki peran penting dalam upaya kita untuk mencapai NDC, dan kami siap untuk berperan aktif dan berkontribusi," jelasnya.  

Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Liana Bratasida, menyatakan, APKI merupakan asosiasi yang memainkan peran dalam memfasilitasi berbagai kepentingan dari anggota-anggota, antara lain dengan mempersiapkan peta jalan menuju pembangunan rendah karbon untuk mencapai target netral karbon di 2060, melalui transisi energi dan penggunaan energi terbarukan. Hal ini dapat dicapai apabila kebijakan dan peraturan yang mendukung pencapaian kontribusi yang ditetapkan secara nasional dapat dikonsultasikan dengan seluruh pihak terkait. 

Melalui Pernyataan Aspirasi Bersama ini asosiasi-asosiasi industri yang tergabung di dalamnya ingin mendorong pemerintah untuk membuat sistem dan peraturan untuk sektor komersial dan industri untuk mendukung target pengurangan emisi nasional, terutama membuat panduan-panduan dekarbonisasi dan netral karbon yang spesifik memenuhi kebutuhan sektor tersebut, national climate change control registry system, sub-sector carbon cap, dan mekanisme pasar karbon.

Selanjutnya, asosiasi-asosiasi yang tergabung dalam Pernyataan Aspirasi Bersama ini ingin mendorong penerapan poin-poin tambahan yang memperkuat pelaksanaan undang-undang yang mengatur penerapan energi terbarukan, antara lain Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 26/2021 terkait pembangkit listrik tenaga surya atap, serta model model pengadaan energi terbarukan yang lebih beragam. 

Dengan melakukan perubahan perubahan seperti yang dituangkan dalam Pernyataan Aspirasi Bersama, pemerintah diharapkan dapat menciptakan fondasi penting untuk mencapai emisi netral karbon di indonesia. 

 

BERITA TERKAIT

1.300 Peserta dari 32 Negara Meriahkan Pameran Manufacturing Indonesia 2024

  NERACA Jakarta – Pamerindo Indonesia kembali menggelar pameran industri manufaktur terbesar di Asia Tenggara, Manufacturing Indonesia 2024. Dengan tema,…

Pemerintah Selesaikan Draf Perpres Soal Irigasi dan Penyuluh Pertanian

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pihaknya telah menyelesaikan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai…

Pemerintah Raup Dana Rp8 Triliun dari Lelang Sukuk

    NERACA Jakarta – Pemerintah meraup dana senilai Rp8 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

1.300 Peserta dari 32 Negara Meriahkan Pameran Manufacturing Indonesia 2024

  NERACA Jakarta – Pamerindo Indonesia kembali menggelar pameran industri manufaktur terbesar di Asia Tenggara, Manufacturing Indonesia 2024. Dengan tema,…

Pemerintah Selesaikan Draf Perpres Soal Irigasi dan Penyuluh Pertanian

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pihaknya telah menyelesaikan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai…

Pemerintah Raup Dana Rp8 Triliun dari Lelang Sukuk

    NERACA Jakarta – Pemerintah meraup dana senilai Rp8 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)…