NERACA

Jakarta – Laris manis tanjung kipul, dagangan laris duit pada ngumpul. Hal inilah yang menggambarkan geliat bisnis lelang surat berharga yang digeluti Fundo, sebagai platform tekfin lelang surat berharga pertama di Asia dan satu-satunya di Indonesia. “Bila ada penawaran surat tagihan yang masuk, dalam hitungan menit pasti langsung cepat habis,”kata Aida Sutanto, pendiri Fundo di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, geliat bisnisnya yang baru didirikan tahun 2019 kemarin mendapatkan respon positif dari investor karena memberikan imbal hasil yang menjanjikan dengan rata-rata keuntungan yang ditawarkan 10%-18% per tahun. Maka tak heran, saat ini produk lelang yang diluncurkan Fundo banyak diburu investor melenial seiring dengan literasi yang tinggi dan risiko yang kecil. Ya, Fundo memberikan resiko investasi yang tidak besar seperti saham di pasar modal sehingga menjadi pilihan tepat bagi milenial mengembangkan keuntungan.

Kemudian selalu menjaga kepercayaan investor dengan menseleksi lelang surat tagihan yang masuk juga menjadi faktor dibalik tingginya minat investor dan masyarakat tertarik investasi tersebut. Kata Aida, perusahaan melakukan uji tuntas yang solid dan melaksanakan transaksi hanya dengan bisnis dengan rekam jejak keuangan yang kuat dan memiliki piutang dari perusahaan terkemuka. Aida mencontohkan, rangkaian mitigasi yang dilakukan adalah menilai risiko dari performa keuangan, penjualan tagihan, profil payor, operasional, dan lainnya agar tidak terjadi default.“Fundo menjual surat berharga dari perusahaan yang sudah bonafide, kami sangat selektif dalam memilih perusahaan penjual. Biasanya kami pilih mereka yang punya akses ke supply ke perusahaan besar karena biasanya di situ mereka sudah tahu prosedurnya.”jelasnya.

Selain itu, melalui Fundo, UMKM dapat dengan cepat mendapatkan akses ke modal kerja untuk meningkatkan arus kas (cash flow) dan menciptakan lapangan pekerjaan, agar mereka dapat fokus terhadap pertumbuhan bisnis mereka. Untuk para investor individu maupun institusi, platform lelang Fundo menyediakan berbagai jenis produk investasi yang andal, menawarkan pengembalian jangka pendek yang stabil dengan risiko sedang.

Bila di tahun lalu, Fundo hanya memberikan pembiayaan sebanyak 2000 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Maka hingga April 2022, telah mencapai 3000 UMKM dan ditargetkan hingga akhir tahun tumbuh tiga kali lipat dengan ukuran UMKM yang lebih kecil.”Fokus kita adalah membantu UMKM memberikan kemudahan akses permodalan, “ujar Aida.

Sementara untuk penjualan, lanjutnya ditargetkan tumbuh dua kali lipat tahun ini. Maka untuk mengejar pertumbuhan tersebut, perseroan berencana merilis produk baru yang bakal dirilis semester pertama tahun ini dan penetrasi pasar ke Sumatera di tahun depan. “Kita tengah kaji produk untuk pembiayaan UMKM go ekspor,”tuturnya.

Dalam proses kerjanya, Fundo menghubungkan penjual dan pembeli melalui mekanisme penetapan harga yang adil dan proses lelang online surat berharga yang kompetitif. Bagi penjual (UMKM) yang membutuhkan dukungan modal kerja dapat menjadi alternatif di luar opsi yang tersedia saat ini. Sementara untuk para investor individu dan institusi, Fundo menyediakan alternatif investasi dengan pengembalian dana jangka pendek dengan risiko sedang.