NERACA
Jakarta-Sebuah perusahaan pakaian fungsional dari Jepang ‘Relive Wear’ memperkenalkan dan siap memasarkan pakaian atau kaos kesehatan di Indonesia untuk pertama kalinya, bahkan pertama kali di Asia.
Menurut Takashi Sasaki, Direktur Perwakilan, Relive Co.,Ltd , Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia dan yang terbesar di Asia Tenggara. Dalam beberapa tahun terakhir.
Negara ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil, menjadikannya pasar berkembang yang sangat menjanjikan dengan peringkat PDB terbesar kelima di antara negara-negara ASEAN, kata Takashi Sasaki dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (16/4).
Menurut Takhasi, meski peringkat PDB lebih rendah dari negara-negara Asia Tenggara, seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand, jumlah penduduknya terbesar ke 4 dunia. Itu artinya Indonesia mempunyai pasar tumbuh dan terbuka bagi pebisnis seperti pakaian sehat, karena seiring kemajuan pembangunan infrastruktur, masih banyak orang yang bekerja di sektor yang membutuhkan tenaga fisik besar, seperti pertanian, kehutanan, konstruksi, dan manufaktur.
Hal ini menyebabkan masalah kesehatan masyarakat yang serius, seperti nyeri pinggang, pegal di bahu, dan kelelahan kronis yang terus menumpuk. Dengan memakai kaos ajaib, kaos kesehatan yang sudah memasyarakat kepada warga Jepang, akan dapat membantu meningkatkan roduktifitas pekerja dan otomatis dapat menngkatkan pendapatannya.
Takhasi menjelaskan, RELIVE Co., Ltd., perusahaan asal Jepang yang mengembangkan dan menjual pakaian fungsional, memilih Indonesia — salah satu negara yang paling bersahabat terhadap Jepang — sebagai lokasi peluncuran pertama untuk ekspansi global, dengan membawa semangat untuk “berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat dunia” melalui produk ‘Relive Wear’.
“Kami sangat berharap media dapat meliput acara ini dan menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat luas melalui pemberitaan,” ujarnya.
Pada bagian lain, Richard Susilo, CEO Office Promosi Japan mengatakan, sejak diluncurkan produk kaos sehat di Jepang pada tahun 2017, seri Relive Wear telah terjual lebih dari 2,5 juta potong, dan akan naik sejalan dengan gencarnya perluas jaringan pemasaran. Relive Wear telah dipakai oleh banyak orang, termasuk lansia, pekerja fisik, pekerja perawatan, dan atlet. “Kami percaya bahwa mengenakan pakaian fungsional dapat melancarkan sirkulasi darah dan membantu orang merasa lebih nyaman serta menjaga kondisi tubuh sehari-hari,” tutur dia.
Di masa depan menurut dia, Indonesia akan menjadi basis penting untuk ekspansi kami di Asia, dan kami akan melanjutkan upaya kami dengan tujuan untuk berkontribusi kepada masyarakat Indonesia secara keseluruhan, termasuk sektor kesehatan, pendidikan, dan penciptaan lapangan kerja melalui Relive Wear.
Richard menambahkan, kaos kesehatan produk Jepang cocok dipakai oleh atlit, maupun pekerja yang membutuhkan tenaga, seperti petani dan perawat. “Kami mencari distributor di Indonesia, Kami ingin bisa masuk pasar Indonesia dan bisa membahagiakan masyarakat Indonesia,” ujar Richard. gro
NERACA Tuban - Sekretaris Kementerian Koperasi (Seskemenkop) Ahmad Zabadi menyebutkan bahwa Desa Rengel di Tuban, Jawa Timur, bisa dijadikan contoh…
NERACA Jakarta - Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua menilai memang sudah seharusnya pejabat di Pemerintah Provinsi (Pemprov)…
NERACA Sukabumi - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kota dalam rangka penyusunan…
NERACA Tuban - Sekretaris Kementerian Koperasi (Seskemenkop) Ahmad Zabadi menyebutkan bahwa Desa Rengel di Tuban, Jawa Timur, bisa dijadikan contoh…
NERACA Jakarta - Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua menilai memang sudah seharusnya pejabat di Pemerintah Provinsi (Pemprov)…
NERACA Sukabumi - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kota dalam rangka penyusunan…