NERACA
Jakarta – Sepanjang tahun 2024, PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas pemilik induk sebesar Rp327,58 miliar atau tumbuh 37,95% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan laba bersih periode 2023 sebesar Rp237,46 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Raupan pertumbuhan laba bersih BNBR terjadi seiring dengan peningkatan pendapatan bersih sebesar 2,93% YoY menjadi Rp3,86 triliun pada 2024, dibandingkan dengan Rp3,75 triliun pada 2023.“Ini merupakan hasil dari kerja keras tim dalam menjalankan sejumlah proyek strategis unit-unit usaha, terutama di sektor manufaktur dan elektrifikasi transportasi publik,” kata Direktur Utama & CEO Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie.
Tercatat, kenaikan pendapatan bersih ditopang oleh raupan pendapatan pada unit bisnis PT Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebesar Rp247,37 miliar, meningkat 10,8% YoY. Selain itu, unit bisnis BNBR di sektor kendaraan listrik yakni PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) meraup pendapatan sebesar Rp46,38 miliar, meningkat 44,1% YoY berasal dari peningkatan penjualan bus listrik.
Direktur Keuangan BNBR, Roy Hendrajanto M. Sakti mengatakan, saat ini postur neraca BNBR juga lebih ramping dan sehat. Aset BNBR memang turun 3,83% YoY menjadi Rp6,82 triliun pada 2024, tetapi BNBR berhasil menyusutkan liabilitasnya sebesar 34,29% menjadi Rp2,91 triliun pada 2024. Rasio utang terhadap aset BNBR pun turun menjadi 43% pada 2024, dari 63% per akhir 2023.
Kemudian, BNBR telah meningkatkan ekuitas 47,01% menjadi Rp3,91 triliun pada 2024. Alhasil, rasio utang terhadap ekuitas BNBR juga turun menjadi 75% pada 2024, dari 167% pada akhir 2023. Current ratio perseroan pun meningkat menjadi 169% pada 2024, dari 100% pada 2023. Per 31 Desember 2024, BNBR pun mencatatkan laba ditahan sebesar Rp329 miliar.
Kinerja neraca BNBR itu, kata Roy, didukung oleh proses restrukturisasi yang telah dijalankan sekian tahun. Disusul, BNBR menjalankan aksi korporasi kuasi reorganisasi yang telah efektif pada 22 Agustus 2024 lalu. Melalui kuasi reorganisasi, BNBR menghapus defisit senilai Rp 19,5 triliun. Defisit itu di antaranya berasal dari nilai akumulasi laba rugi (defisit) perseroan pada periode 2011-2023. Emiten Grup Bakrie itu juga telah menyelesaikan tahapan akhir aksi korporasi berupa private placement.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer angkat bicara aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan mitra driver ojek online dan taksi online…
Sebagai fasilitator penyaluran bantuan sosial Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta khususnya dalam bidang pendidikan, Bank DKI lakukan penyaluran Kartu Jakarta…
Selenggarakan Halalbihalal dan juga sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, INKINDO DKI Jakarta mengemukakan pentingnya para anggotanya memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Ketua DPP INKINDO…
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer angkat bicara aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan mitra driver ojek online dan taksi online…
Sebagai fasilitator penyaluran bantuan sosial Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta khususnya dalam bidang pendidikan, Bank DKI lakukan penyaluran Kartu Jakarta…
Selenggarakan Halalbihalal dan juga sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, INKINDO DKI Jakarta mengemukakan pentingnya para anggotanya memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Ketua DPP INKINDO…