Para Investor Diajak Berinvestasi di Sektor Produk Berorientasi Ekspor

Para Investor Diajak Berinvestasi di Sektor Produk Berorientasi Ekspor
Jakarta – Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengajak para investor untuk berinvestasi di    sektor produk berorientasi  ekspor dan mengupayakan hilirisasi dalam memanfaatkan    kekayaan alam Indonesia.   
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia di pasar global.
"Kami berharap investor mancanegara dapat berinvestasi di Indonesia untuk produk yang berorientasi ekspor. Kami mempunyai sumber daya alam luar biasa banyak yang bisa enjadi komoditas ekspor. Kami persilakan para investor memanfaatkan sumber daya alam di Indonesia melalui proses hilirisasi dalam upaya memasarkannya ke berbagai negara,," ujar Budi dalam  Indonesia Investment Summit: Project for Sustainable Growth di Jakarta.
Menurut Budi, saat ini perekonomian global sedang menghadapi tantangan, terutama setelah   Amerika Serikat mengenakan kebijakan tarif yang sedang ditunda selama 90 hari. 
Merespons kebijakan tarif tersebut, pada 10 April 2025, para Menteri Ekonomi negara-negara ASEAN juga sepakat untuk menempuh jalur diplomasi dan negosiasi.
"Kami yakin semua akan berjalan dengan baik dan kita harus optimistis. Investasi menjadi cara untuk menghadapi situasi global saat ini," lanjut Budi.
Budi pun mengapresiasi ATTEC atas upayanya dalam menarik investasi mancanegara ke Indonesia.  Budi pun berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan.
"Saya  mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Diharapkan kegiatan ini terus dilakukan. Kita harus menarik investasi dan jemput bola," tambah Budi.
Sementara itu, Ketua Umum Asian Trade, Tourism, and Economic Council (ATTEC)  Budihardjo Iduansjah mengungkapkan, Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton dalam dinamika   global yang berubah cepat.   
Menurutnya, negara ini memiliki semua modal yang diperlukan untuk menjadi pusat ekonomi baru dunia, terutama jika sinergi sektor publik dan swasta, baik dalam cakupan nasional maupun internasional, dijalankan dengan visi jangka panjang. 
Melalui forum ini, ia berharap dapat menarik investasi yang  bertanggung jawab ]dan  membawa  dampak positif bagi masyarakat, lingkungan, dan masa depan Indonesia.
Sementara itu, Kepala Investasi SYNO International Marcus Chin mengungkapkan keyakinannya   terhadap masa depan ekonomi Indonesia. 
Ia menyoroti kesiapan infrastruktur, iklim investasi yang semakin membaik, serta pasar domestik yang luas sebagai faktor utama dalam keputusan perusahaannya menanamkan modal di Indonesia.
Terkait invesasi, realisasi investasi industri manufaktur sepanjang tahun 2024 sebesar Rp721,3 triliun atau memberikan kontribusi hingga 42,1 persen terhadap total realisasi investasi di Indonesia yang mencapai Rp1.714,2 triliun pada 2024. Adapun torehan investasi manufaktur tersebut, terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp194,3 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp527 triliun. Investasi manufaktur pada tahun 2024 naik signifikan dibanding realisasi tahun 2023 yang menembus Rp596,3 triliun. 
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, di tengah gejolak ekonomi dan politik global yang masih belum stabil, Indonesia berhasil mencatatkan capaian positif di bidang investasi, termasuk dari sektor industri manufaktur. 
“Hal ini menandakan bahwa kepercayaan para investor masih tinggi terhadap iklim usaha di Indonesia, dan menilai Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi yang baik untuk basis produksi dan hub ekspor,” ungkap Agus.
Merujuk data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi total investasi pada tahun 2024 naik 20,8 persen secara tahunan (y-o-y). Capaian tersebut juga melampaui target Presiden sebesar Rp1.650 triliun (103,9 persen) dan melampaui target renstra sebesar Rp1.239,3 triliun (138,3 persen). Dari total investasi tahun 2024, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2.456.130 orang atau naik 34,7 persen secara tahunan (y-o-y).
Agus pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pelaku industri manufaktur yang telah merealisasikan investasinya di Indonesia. Sebab, komitmen mereka membawa dampak yang luas (multiplier effect) bagi perekonomian nasional, termasuk pada peningkatan serapan tenaga kerja lokal. “Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong job creation melalui investasi,” ujar Agus.
Tekad pemerintah tersebut, juga direalisasikan oleh Agus dengan mendorong Apple untuk dapat membangun pabrik di Indonesia. “Selain job creation, investasi akan dapat menciptakan nilai tambah signifikan dan kontribusi besar terhadap pendapatan negara,” imbuh Agus.

NERACA

Jakarta – Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengajak para investor untuk berinvestasi di    sektor produk berorientasi  ekspor dan mengupayakan hilirisasi dalam memanfaatkan    kekayaan alam Indonesia.   

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia di pasar global.

"Kami berharap investor mancanegara dapat berinvestasi di Indonesia untuk produk yang berorientasi ekspor. Kami mempunyai sumber daya alam luar biasa banyak yang bisa enjadi komoditas ekspor. Kami persilakan para investor memanfaatkan sumber daya alam di Indonesia melalui proses hilirisasi dalam upaya memasarkannya ke berbagai negara,," ujar Budi dalam  Indonesia Investment Summit: Project for Sustainable Growth di Jakarta.

Menurut Budi, saat ini perekonomian global sedang menghadapi tantangan, terutama setelah   Amerika Serikat mengenakan kebijakan tarif yang sedang ditunda selama 90 hari. 

Merespons kebijakan tarif tersebut, pada 10 April 2025, para Menteri Ekonomi negara-negara ASEAN juga sepakat untuk menempuh jalur diplomasi dan negosiasi.

"Kami yakin semua akan berjalan dengan baik dan kita harus optimistis. Investasi menjadi cara untuk menghadapi situasi global saat ini," lanjut Budi.

Budi pun mengapresiasi ATTEC atas upayanya dalam menarik investasi mancanegara ke Indonesia.  Budi pun berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan.

"Saya  mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Diharapkan kegiatan ini terus dilakukan. Kita harus menarik investasi dan jemput bola," tambah Budi.

Sementara itu, Ketua Umum Asian Trade, Tourism, and Economic Council (ATTEC)  Budihardjo Iduansjah mengungkapkan, Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton dalam dinamika   global yang berubah cepat.   

Menurutnya, negara ini memiliki semua modal yang diperlukan untuk menjadi pusat ekonomi baru dunia, terutama jika sinergi sektor publik dan swasta, baik dalam cakupan nasional maupun internasional, dijalankan dengan visi jangka panjang. 

Melalui forum ini, ia berharap dapat menarik investasi yang  bertanggung jawab ]dan  membawa  dampak positif bagi masyarakat, lingkungan, dan masa depan Indonesia.

Sementara itu, Kepala Investasi SYNO International Marcus Chin mengungkapkan keyakinannya   terhadap masa depan ekonomi Indonesia. 

Ia menyoroti kesiapan infrastruktur, iklim investasi yang semakin membaik, serta pasar domestik yang luas sebagai faktor utama dalam keputusan perusahaannya menanamkan modal di Indonesia.

Terkait invesasi, realisasi investasi industri manufaktur sepanjang tahun 2024 sebesar Rp721,3 triliun atau memberikan kontribusi hingga 42,1 persen terhadap total realisasi investasi di Indonesia yang mencapai Rp1.714,2 triliun pada 2024. Adapun torehan investasi manufaktur tersebut, terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp194,3 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp527 triliun. Investasi manufaktur pada tahun 2024 naik signifikan dibanding realisasi tahun 2023 yang menembus Rp596,3 triliun. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, di tengah gejolak ekonomi dan politik global yang masih belum stabil, Indonesia berhasil mencatatkan capaian positif di bidang investasi, termasuk dari sektor industri manufaktur. 

“Hal ini menandakan bahwa kepercayaan para investor masih tinggi terhadap iklim usaha di Indonesia, dan menilai Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi yang baik untuk basis produksi dan hub ekspor,” ungkap Agus.

Merujuk data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi total investasi pada tahun 2024 naik 20,8 persen secara tahunan (y-o-y). Capaian tersebut juga melampaui target Presiden sebesar Rp1.650 triliun (103,9 persen) dan melampaui target renstra sebesar Rp1.239,3 triliun (138,3 persen). Dari total investasi tahun 2024, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2.456.130 orang atau naik 34,7 persen secara tahunan (y-o-y).

Agus pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pelaku industri manufaktur yang telah merealisasikan investasinya di Indonesia. Sebab, komitmen mereka membawa dampak yang luas (multiplier effect) bagi perekonomian nasional, termasuk pada peningkatan serapan tenaga kerja lokal. “Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong job creation melalui investasi,” ujar Agus.

Tekad pemerintah tersebut, juga direalisasikan oleh Agus dengan mendorong Apple untuk dapat membangun pabrik di Indonesia. “Selain job creation, investasi akan dapat menciptakan nilai tambah signifikan dan kontribusi besar terhadap pendapatan negara,” imbuh Agus.

 

BERITA TERKAIT

Volume Ekspor Perikanan Sulut Tembus 42 Negara

Volume Ekspor Perikanan Sulut Tembus 42 Negara Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaksimalkan potensi perikanan Sulawesi Utara (Sulut)…

Business Matching Januari"Maret 2025, Produk UMKM Raih USD13,86 Juta

Business Matching Januari—Maret 2025, Produk UMKM Raih USD13,86 Juta Jakarta — Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi kegiatan penjajakan bisnis  (business matching)…

Teknologi VMS Berikan Manfaatt untuk Nelayan

DORONG ESPOR PERIKANAN Teknologi VMS Berikan Manfaatt untuk Nelayan Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) menekankan banyaknya manfaat teknologi Vessel…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Volume Ekspor Perikanan Sulut Tembus 42 Negara

Volume Ekspor Perikanan Sulut Tembus 42 Negara Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaksimalkan potensi perikanan Sulawesi Utara (Sulut)…

Para Investor Diajak Berinvestasi di Sektor Produk Berorientasi Ekspor

Para Investor Diajak Berinvestasi di Sektor Produk Berorientasi Ekspor Jakarta – Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengajak para investor untuk berinvestasi…

Business Matching Januari"Maret 2025, Produk UMKM Raih USD13,86 Juta

Business Matching Januari—Maret 2025, Produk UMKM Raih USD13,86 Juta Jakarta — Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi kegiatan penjajakan bisnis  (business matching)…