NERACA
Jakarta – Jaga pertumbuhan harga saham di pasar, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengalokasikan dan Rp300 miliar untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dana buyback saham dari kas perseroan. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektus yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Pembelian kembali saham dilakukan dan diselesaikan paling lambat 12 bulan setelah disetujuinya rencana Pembelian Kembali Saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang akan diselenggarakan pada 23 Mei 2025.
Emiten produsen semen ini mengungkapkan, rencana buyback saham bertujuan untuk menunjukkan kepada publik bahwa perseroan memiliki keyakinan dan kepercayaan yang kuat atas pertumbuhan perseroan. Ini sekaligus memberi indikasi kepada investor bahwa Perseroan memandang harga saham saat ini tidak mencerminkan fundamental perseroan.
Selain itu, pembelian kembali saham SMGR juga dilatarbelakangi oleh rencana Perseroan untuk melakukan program kepemilikan saham bagi Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris serta Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan Semen. Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong engagement terhadap keberlanjutan peningkatan kinerja Perseroan dalam jangka panjang.
Adapun jumlah saham free float SMGR setelah dilakukan pembelian kembali atau buyback saham tidak akan lebih rendah dari 7,5% dari jumlah saham tercatat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Rencana pembelian kembali saham perseroan diperkirakan dapat memperkuat keyakinan terhadap nilai jangka panjang dan prospek yang dimiliki perseroan, serta menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dalam upaya perseroan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Perseroan meyakini bahwa rencana pembelian kembali saham perseroan dapat berdampak positif bagi para pemegang saham perseroan dari segi laba per saham perseroan.
Sehubungan dengan rencana pembelian kembali (buyback) saham tersebut, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPS yang akan dilaksanakan pada 23 Mei 2025. Di tahun 2024, SMGR atau SIG mencatatkan laba bersih senilai Rp719,76 miliar atau anjlok 66,84% secara tahunan.
Sementara pendapatan perseroan sebesar Rp36,18 triliun. Jumlah ini turun 6,38% dibandingkan dengan realisasi 2023 (year-on-year/YoY) yang mencapai Rp38,65 triliun. Pendapatan SMGR sepanjang 2024 ditopang oleh penjualan kepada pihak ketiga yang berjumlah Rp33,76 triliun, sementara penjualan pada pihak berelasi berkontribusi sebesar Rp2,42 triliun.
Seiring dengan turunnya pendapatan, beban pokok pendapatan juga ikut turun tipis 0,77% YoY menjadi Rp28,25 triliun. Setelah dikurangi antara pendapatan dan beban pokok, SMGR mencatatkan laba kotor senilai Rp10,17 triliun, ambles 22,07% YoY.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer angkat bicara aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan mitra driver ojek online dan taksi online…
Sebagai fasilitator penyaluran bantuan sosial Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta khususnya dalam bidang pendidikan, Bank DKI lakukan penyaluran Kartu Jakarta…
Selenggarakan Halalbihalal dan juga sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, INKINDO DKI Jakarta mengemukakan pentingnya para anggotanya memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Ketua DPP INKINDO…
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer angkat bicara aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan mitra driver ojek online dan taksi online…
Sebagai fasilitator penyaluran bantuan sosial Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta khususnya dalam bidang pendidikan, Bank DKI lakukan penyaluran Kartu Jakarta…
Selenggarakan Halalbihalal dan juga sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, INKINDO DKI Jakarta mengemukakan pentingnya para anggotanya memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Ketua DPP INKINDO…