NERACA
Bandung - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mengungkapkan kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan Amerika Serikat (Tarif Trump) berpotensi mengganggu kinerja ekspor Jabar meski sampai saat ini belum terlihat efek dari pengenaan bea masuk baru tersebut.
Plt Kepala BPS Jabar, Darwis Sitorus, menyampaikan pengenaan tarif impor sebesar 32 persen oleh Amerika Serikat terhadap produk dari negara lain termasuk Indonesia, bisa berdampak pada berbagai lini termasuk ketenagakerjaan di Jabar, mengingat sejauh ini AS merupakan tujuan ekspor Jabar, bahkan neraca perdagangan dengan AS kerap surplus di mana per Maret 2025 terjadi surplus sekitar 478,67 juta dolar AS.
"Kebijakan ini jika diterapkan, dampaknya bisa sangat besar bagi Jawa Barat, mengingat produk ekspor yang berasal dari Jabar itu salah satu yang tertinggi adalah ke AS, seperti rajutan, alas kaki, dan bahan karet. Kita bisa bayangkan jutaan warga Jabar sebagian besar pada sektor industri yang terkait ekspor ke AS," kata Darwis, Selasa (8/4).
Salah satu yang diharapkan untuk menyikapi persoalan bea masuk yang diberlakukan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump, adalah suksesnya negosiasi dari Presiden Prabowo Subianto untuk peninjauan ulang kebijakan tersebut.
"Harapan kita, perundingan yang akan dijalankan oleh Pak Prabowo seperti yang diungkapkan ketika panen raya di Majalengka, yakni untuk dilakukan peninjauan kembali kebijakan tersebut. Kita berdoa agar yang dirundingkan bisa menguntungkan kedua belah pihak," ujarnya.
Selain itu, ia pun mengharapkan kebijakan pemerintah untuk bisa membuka pasar-pasar baru bagi industri berbasis ekspor, terutama pada negara-negara yang membutuhkan dilakukannya penyeimbangan neraca perdagangan (trade balancing).
Dia mencontohkan negara yang bisa menjadi tujuan ekspor baru atau dikembangkan adalah ke negara China dan Taiwan yang dicatat oleh pihaknya masih mengalami defisit.
Darwis mengatakan defisit perdagangan dengan China, tercatat sebesar 62,14 juta dolar AS, sementara dengan Taiwan sebesar 7,01 juta dolar AS.
"Itu bisa menjadi hal yang menarik, kami berharap apakah bisa dilakukan kebijakan perdagangan yang lebih seimbang pada negara-negara yang kita masih defisit (neraca perdagangannya) seperti Tiongkok dan Taiwan," ucap dia
Selain itu, ia juga berharap pemerintah bisa membuka pasar-pasar baru produk ekspor Indonesia, seperti ke negara-negara tetangga Indonesia di Asia Tenggara.
"Sejauh ini ekspor Indonesia ke negara tetangga seperti Filipina, Thailand, Vietnam itu surplus. Kita bisa buka ke negara-negara yang secara historis dekat seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, itu bisa dilakukan untuk memperluas pasar ekspor kita," ucapnya.
Presiden AS Donald Trump pada Rabu (2/4), mengumumkan kombinasi tarif universal dan timbal balik yang akan diterapkan terhadap berbagai negara di seluruh dunia.
Trump menyatakan bahwa tarif dasar sebesar 10 persen akan dikenakan pada semua negara, sementara tarif tambahan "timbal balik" akan diberlakukan terhadap mitra dagang tertentu di antaranya kepada China sebesar 34 persen, Eropa 20 persen, Vietnam 46 persen, Taiwan 32 persen, Jepang 24 persen, dan Indonesia 32 persen. Ant
NERACA Jakarta - Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua menilai memang sudah seharusnya pejabat di Pemerintah Provinsi (Pemprov)…
NERACA Sukabumi - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kota dalam rangka penyusunan…
NERACA Jakarta – Kunjungan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Pengurus Daerah Provinsi DKI Jakarta beserta Pengurus Daerah Depok dan Bekasi…
NERACA Jakarta - Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua menilai memang sudah seharusnya pejabat di Pemerintah Provinsi (Pemprov)…
NERACA Sukabumi - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kota dalam rangka penyusunan…
NERACA Jakarta – Kunjungan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Pengurus Daerah Provinsi DKI Jakarta beserta Pengurus Daerah Depok dan Bekasi…