NERACA

Sukabumi - Di Usianya yang ke 111, Kota Sukabumi memiliki berbagai inovasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Sepanjang tahun 2024, sedikitnya 305 inovasi yang sudah dikembangkan sebagai salah satu bentuk dalam mewujudkan Kota Sukabumi bercahaya. Ratusan inovasi yang tersebar di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Sukabumi tersebut, menjadikan Kota Sukabumi sebagai Kota Sangat Inovatif oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia, sekitar akhir tahun 2023 lalu.

Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, mengungkapkan, berdasarkan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (RLPPD) Kota Sukabumi Tahun 2024, dari 305 inovasi yang lahir tersebut. Terdiri dari 126 inovasi dimiliki oleh perangkat daerah, 28 inovasi Kecamatan, 98 inovasi dimiliki kelurahan, 167 inovasi berada di RSUD, Labkesda, dan Puskesmas, sekolah 67 inovasi, dan Perumda sebanyak 2 inovasi.

"Alhamdulillah, dengan diraihnya penghargaan sebagai Kota Sangat Inovatif, menjadi pemicu bagi seluruh SKPD di Kota Sukabumi untuk terus berinovasi," jelas Bobby, kemarin.

Bobby mengungkapkan beberapa inovasi yang ada di perangkat daerah. Seperti, di RSUD Al-Mulk dengan layanan inovasinya Si Praja (Sistem Informasi Pelayanan Rawat Jalan), Optimalisasi Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Melalui Fasilitasi Pelayanan Administrasi Kependudukan Pada RSUD- Al-Mulk (OKUPASI). Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan dengan inovasinya E-CPPD Kota Sukabumi (Layanan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Secara Elektronik).

Untuk inovasi di tingkat Kelurahan diantaranya, yang dimiliki oleh Kelurahan Gedong Panjang dengan inovasinya Gera Ceting (Gerakan Cegah Stunting). Tingkat Puskesmas, diantaranya Mepeling (Metode Penyuluhan Keliling), dan Kelompok Pendamping Tolong ODGJ (Keping Toge) yang ada di Puskesmas Cikundul. Tingkat Kecamatan dengan layanan inovasinya Grecep Pisan (Gerakan Remaja cepat Peduli Stunting) yang ada di Kecamatan Lembursitu.

Kemudian sambung Bobby, Untuk tingkat Dinas misalkan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dengan inovasinya Pengaduan Lingkungan Online Kota Sukabumi (Peduli). Dan untuk tingkat Perusahaan Umum Daerah seperti di Perumda BPR dengan inovasinya Simpanan Berjangka (SiBer).

"Tidak semua inovasi ini berbentuk aplikasi dan tidak hanya selalu dalam bentuk digital, lebih penting langsung pada implementasinya," jelas Bobby.

Bobby berharap, inovasi yang dikembangkan secara kreatif dan inovatif dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Kota Sukabumi."Inovasi di daerah sangat penting dikembangkan, salah satunya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Inovasi juga dapat membantu Pemkot Sukabumi untuk bekerja lebih efisien dan efektif, sehingga dapat menghemat anggaran dan meningkatkan kualitas layanan publik," pungkasnya. Arya