Askrindo Berikan Jaminan KUR Capai Rp124 Triliun

 

NERACA

Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Syafruddin menyampaikan bahwa pihaknya mendukung pengembangan UMKM melalui penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total plafon mencapai Rp124 triliun pada 2024.

 

“Data ini nasional ya, saya punya data ini tahun lalu ya, selama tahun 2024 itu data plafon KUR yang sudah kami jamin ya Rp124 triliun,” kata Syafruddin, seperti dikutip Antara, kemarin.

 

Ia menyatakan bahwa jumlah kredit tersebut disalurkan kepada sekitar 2,3 juta debitur yang mampu menyerap 3,3 juta tenaga kerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa program KUR yang diluncurkan oleh pemerintah dan didukung oleh Askrindo berdampak nyata dalam meningkatkan kapasitas UMKM. “Jadi pemerintah itu melalui KUR ini membantu permodalan dan juga membantu membuka lapangan kerja,” ujarnya.

 

Syafruddin mengatakan bahwa dalam penyaluran KUR, pihaknya berperan sebagai substitusi kolateral atau penutup kekurangan bagi pihak-pihak terjamin. Ia menuturkan bahwa kolateral (collateral) merupakan kriteria yang paling sulit dipenuhi oleh UMKM saat mengajukan kredit, dibandingkan empat kriteria lainnya.

 

Empat kriteria tersebut yakni kapasitas rasio utang terhadap pendapatan (capacity), riwayat utang (character), persyaratan bunga dan jumlah pinjaman (condition), serta modal (capital). “Jadi Askrindo yang menjamin UMKM ini biar banknya mau mengucurkan kreditnya. Jadi, tanpa kolateral, bank ini tidak mau memberikan bantuan teknis, sehingga Askrindo menjadi pengganti kolateral, sehingga menjadi layak diberikan bantuan teknis,” jelasnya.

 

Syafruddin menyatakan bahwa penyaluran KUR serta dukungan Askrindo sebagai kolateral menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat UMKM dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, sebagaimana salah satu visi pemerintah yang terkandung dalam Asta Cita Nomor 3.

 

Ia pun berharap upaya pihaknya tersebut dapat membantu UMKM naik kelas dengan memperluas outlet dan lini penjualannya. “Askrindo bangga bisa menjamin UMKM. Kami harap kami bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemudian mendukung juga program pemerintah,” ujarnya.

 

Salah satu UMKM di Kampung Bakpia Pathok Yogyakarta Kluster Sentra Bakpia Pathok Kelompok Sumekar, yakni Bakpia Pathok 52, merupakan penerima KUR serta peserta penjaminan kredit Askrindo.

 

Salah satu pengelola Bakpia Pathok 52 Friska Surya menuturkan bahwa pihaknya merasa tenang dengan adanya penjaminan dari Askrindo tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya mengenal program penjaminan kredit Askrindo setelah ditawarkan untuk mengambil KUR di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) usai usaha keluarganya tersebut terpukul akibat pandemi COVID-19.

 

“Ya, pastinya tenang, karena kemarin COVID-19 benar-benar tidak ada pemasukan, sementara karyawan (kami) masih harus makan (sebagai pemenuhan kebutuhan dasar mereka),” ujar Friska Surya.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Izin Bulion Terbit, Saham BRIS Naik 4.78% Bulan Ini

  NERACA Jakarta – Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dengan kode saham BRIS tumbuh 0.99% pada level Rp3.070…

Kontribusi Keagenan MPM Insurance Tumbuh 11%

  NERACA Jakarta – PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (MPMInsurance) membukukan kontribusi positif dari kanal distribusi keagenan (channel agent) yang…

10 Fintech Belum Penuhi Minimum Ekuitas

    NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Desember 2024 terdapat 10 dari 97 penyelenggara fintech P2P lending atau pinjaman daring (pindar)…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Izin Bulion Terbit, Saham BRIS Naik 4.78% Bulan Ini

  NERACA Jakarta – Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dengan kode saham BRIS tumbuh 0.99% pada level Rp3.070…

Kontribusi Keagenan MPM Insurance Tumbuh 11%

  NERACA Jakarta – PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (MPMInsurance) membukukan kontribusi positif dari kanal distribusi keagenan (channel agent) yang…

10 Fintech Belum Penuhi Minimum Ekuitas

    NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Desember 2024 terdapat 10 dari 97 penyelenggara fintech P2P lending atau pinjaman daring (pindar)…