NERACA
Jakarta- Di tahun 2024, PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) mencatatkan penurunan pendapatan bersih dari Rp 10,24 triliun menjadi Rp 9,67 triliun. Penurunan tersebut berimbas terhadap penurunan laba. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Penurunan pendapatan berimbas terhadap penurunan laba bruto dari Rp 2,02 triliun menjadi Rp 1,97 triliun. Laba tahun berjalan produsen popok bayi ini melemah dari Rp 434,53 miliar menjadi Rp 350,44 miliar atau anjlok sebanyak 19,35%. Penurunan tersebut memicu laba per saham UCID turundari Rp 105 menjadi Rp 84 per saham.
Unicharm merupakan perusahaan yang dikendalikan investor asal Jepang, Unicharm Corporation, dengan kepemilikan 59,2%. Sisanya dimiliki PT APP Purinusa sebanyak 20,8% dan sisanya investor public 20%. Uni-Charm Indonesia (UCID) sebelumnya telah menggelontorkan dana sebesar Rp 28,15 miliar untuk membeli mesin tipe MC52 milik Unicharm Corporation.
Pendanaan atas pembelian mesin produksi ini bersumber dari kas perseroan.Dengan dilakukannya transaksi tersebut, perseroan optimistis akan meningkatkan pendapatan dan laba UCID, yang pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham. Berdasarkan proyeksi keuangan dampak dilakukannya transaksi akan meningkatkan kapasitas produksi untuk produk popok bayi yang dapat meningkatkan laba dan profitabilitas UCID.
Sebelumnya, perseroan mengaku optimis kinerja tahun 2024 bakal tumbuh kuat. Sekretaris Perusahaan Uni-Charm Indonesia, Johan seperti dikutip Kontan pernah bilang, saat ini untuk total di Indonesia UCID memegang share No. 1 untuk Baby Care (popok bayi), Feminine Care (pembalut), dan Wellness Care (popok dewasa).
Namun, kata Johan, bila dilihat lebih detail, masih ada area, kategori atau channel di mana UCID belum menjadi juara."Dengan meluncurkan produk-produk baru dan renewal produk lama, kami merencanakan sales dan laba yang lebih besar dari tahun kemarin,"ujarnya.
Disampaikannya, bisnis UCID masih berpusat di Baby Care, namun pihaknya akan lebih mengembangkan Feminine Care dan Wellness Care yang pertumbuhannya lebih tinggi dari Baby Care. Selain itu, UCID juga telah memasuki kategori bisnis baru yaitu Pet Care. Tentunya akan terus mengembangkan kategori-kategori ini sehingga nantinya bisa menjadi pilar bisnis lain selain Baby Care.
Untuk mendongkrak kinerja, manajemen UCID berupaya mendorong akselerasi produk premium yang dianggap punya potensi profitabilitas lebih baik dibandingkan produk lainnya. Perusahaan ini juga akan meningkatkan penetrasi pasar melalui peluncuran produk baru yang dibarengi oleh perbaikan kualitas produk yang telah ada.
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang…
Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha KAHMI (BPP HIPKA) resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Rabu, 19 Februari 2025. Adapun…
Menjawab kesehatan lambung, Freshmag hadir sebagai solusi bagi mereka yang ingin menikmati makanan favorit tanpa khawatir akan gangguan lambung. Sebagai…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang…
Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha KAHMI (BPP HIPKA) resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Rabu, 19 Februari 2025. Adapun…
Menjawab kesehatan lambung, Freshmag hadir sebagai solusi bagi mereka yang ingin menikmati makanan favorit tanpa khawatir akan gangguan lambung. Sebagai…