PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (17/2), menetapkan suspensi atas tujuh saham karena belum membayar biaya pencatatan tahunan (annual listing fee). Menurut catatan Bursa, tanggal 15 Februari 2025 merupakan batas akhir pembayaran denda atas keterlambatan pembayaran biaya tencatatan tahunan 2025. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Teuku Fahmi Ariandar, Kepala Divisi Peraturan dan Layanan Perusahaan Tercatat BEI dan Pande Made Kusuma Ari A., Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, dalam pengumumannya menjelaskan, bursa melakukan suspensi efek terhadap tujuh perusahaan tercatat di pasar reguler dan tunai sejak sesi I tanggal 17 Februari 2025.
Adapun tujuh saham emiten tersebut adalah PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS), PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU), PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO), PT Grand House Mulia Tbk (HOMI), PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM), PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV), dan PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU).
Sementara itu, Fahmi mengemukakan, Bursa juga melanjutkan suspensi atas 54 perusahaan tercatat dengan alasan serupa. Dengan demikian, total ada 61 emiten yang belum membayar biaya listing tahunan kepada BEI. Regulator telah menetapkan batas akhir (deadline) untuk pembayaran pada 15 Februari 2025.
Menurut Fahmi, suspensi tersebut dilakukan dengan dasar Peraturan BEI (Bursa) Nomor I-A Ketentuan VIII.4.2, Nomor I-V Ketentuan VII.5.2, Nomor I-H Ketentuan II.3. Biaya pencatatan saham wajib dibayar di muka oleh emiten untuk masa 12 bulan, termasuk denda jika terlambat.“Jika Perusahaan Tercatat yang bersangkutan tidak membayar denda dalam jangka waktu tersebut, maka Bursa dapat melakukan penghentian sementara perdagangan saham Perusahaan Tercatat di Pasar Reguler sampai dengan dipenuhinya kewajiban pembayaran biaya pencatatan tahunan dan denda tersebut,” kata Made.
Realisasikan hasil investasi, PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) resmi melepas 61% saham di PT Harsya Remitindo (Harsya). Totalnya mencapai 204,35…
Anderson Bay Pte, Ltd, perusahaan investasi yang berbasis di Singapura akan melakukan penawaran tender wajib sebanyak-banyaknya 8.060.361.206 (90%) saham PT…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 19 perusahaan beraset skala besar berada dalam antrean (pipeline) akan melangsungkan Initial Public…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (17/2), menetapkan suspensi atas tujuh saham karena belum membayar biaya pencatatan tahunan (annual…
Realisasikan hasil investasi, PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) resmi melepas 61% saham di PT Harsya Remitindo (Harsya). Totalnya mencapai 204,35…
Anderson Bay Pte, Ltd, perusahaan investasi yang berbasis di Singapura akan melakukan penawaran tender wajib sebanyak-banyaknya 8.060.361.206 (90%) saham PT…