NERACA
Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI), bersama dengan PT Kreasi Cipta Makmur (KCM), mendirikan perusahaan patungan bernama PT Elpi Trans Cargo (ETC) pada tanggal 11 Februari 2025. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta,kemarin.
Sekretaris Perusahaan ELPI, Wawan Heri Purnomo mengatakan, modal disetor Elpi Trans Cargo (ETC) sebesar Rp20 miliar. Komposisi pemegang saham KCM adalah sebagai berikut: Perseroan sebesar 99% dan 1% dikuasai oleh PT Kreasi Cipta Makmur (KCM).“Tujuan pendirian ETC untuk memperkuat posisi diversifikasi bisnis perseroan melalui entitas anak yang bergerak dibidang non offshore khususnya pada bidang kargo curah dengan mengutamakan armada tug & barge dan bulk carrier yang saat ini telah dilakukan oleh perseroan melalui entitas anak,”ujarnya.
Wawan mengatakan, pendirian perusahaan patungan ETC berpotensi memberikan tambahan pendapatan di bidang non offshore dari entitas anak yang terkonsolidasi, serta memperbesar pasar di wilayah Indonesia Timur dan Barat. Dirinya mengaku optimis, pembentukan entitas anak ETC juga akan memberikan dampak positif terhadap operasional dan pendapatan perseroan. Pangsa pasar kargo curah ELPI juga memiliki prospek pertumbuhan signifikan ke depan. Sebaliknya, tidak ada dampak hukum yang mempengaruhi kelangsungan usaha perseroan.
Transaksi ini, tegas Wawan, bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan perubahan Kegiatan Usaha. ELPI sendir melihat prospek bisnis di tahun 2025 dengan sikap optimistis. Hal ini sejalan dengan target lifting minyak di Indonesia pada tahun 2025 adalah 605.000 barel per hari (BOPD). Sehingga berdampak terhadap peningkatan permintaan jasa Offshore Supply Vessels (OSV) yang menjadi penopang bisnis ELPI selama ini.
Sebagai informasi, ELPI mencatatkan pendapatan sebesar Rp 893,83 miliar per kuartal III-2024 atau meningkat 10,89% dibandingkan dengan tahun lalu. Segmen offshore memberikan kontribusi terbesar bagi ELPI dengan nilai Rp 526,89 miliar. Sedangkan segmen non-offshore mencatatkan pendapatan senilai Rp 366,93 miliar atau mengalami peningkatan 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hingga akhir September 2024 ELPI berhasil mencatatkan laba bersih mencapai Rp 171,57 miliar atau 12,55% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Manajemen ELPI memproyeksikan angka pendapatan di atas Rp 1 triliun untuk tahun ini. Untuk memaksimalkan bisnis di tahun ini ELPI menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sekitar Rp 1 triliun. Dana capex tersebut akan digunakan untuk rencana penambahan armada, baik untuk entitas usaha.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) berkomitmen untuk meningkatkan kecakapan literasi pada 2025. Pada tahun ini, Perpusnas mengusung tiga program prioritas…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek…
Pasca mengakuisisi atas 784.518.198 lembar (60%) saham PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) yang dimiliki Anggun Satriya Supandi melalui pasar…
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) berkomitmen untuk meningkatkan kecakapan literasi pada 2025. Pada tahun ini, Perpusnas mengusung tiga program prioritas…
NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI), bersama dengan PT Kreasi Cipta Makmur (KCM), mendirikan…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek…