Efisiensi, Anggaran Bappenas Dipotong 49,2%

,

NERACA

Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melaporkan anggaran dalam Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2025 setelah efisiensi sebesar Rp968,05 miliar.

 

“Anggaran Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional adalah Rp968 miliar atau sekitar 49,2 persen dari total pagu awal (sebesar Rp1,97 triliun) pada tahun 2025 yang baru saja kami terima,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, dikutip di Jakarta, Kamis (13/2).

 

Dalam rangka optimalisasi penggunaan anggaran demi menjaga kesinambungan fiskal nasional, telah diterbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.

 

Langkah efisiensi ini dilakukan melalui penetapan besaran efisiensi oleh Menteri Keuangan yang mencakup semua belanja, kecuali belanja pegawai dan bantuan sosial. Berdasarkan Inpres tersebut, Bappenas terdampak kebijakan efisiensi anggaran sebesar Rp1,077 triliun atau setara dengan 54,7 persen dari pagu anggaran awal sebesar Rp1,97 triliun yang diterima untuk tahun 2025.

 

Melalui rapat bersama Kementerian Keuangan pada Selasa (11/2), terdapat pengurangan atas nilai efisiensi untuk Bappenas. Dengan demikian, nilai efisiensi berkurang sebesar Rp75 miliar menjadi Rp1,002 triliun dari yang semula sebesar Rp1,077 triliun, sehingga total anggaran Bappenas Rp968,05 miliar.

 

“Sasaran efisiensi difokuskan pada belanja barang, belanja modal seperti kegiatan perjalanan dinas, seminar, kajian, acara-acara seremonial, pengadaan ATK (alat tulis kantor), dan lain-lain,” ujar Rachmat.

 

Anggaran pascaefisiensi tersebut akan dialokasikan untuk gaji dan tunjangan kinerja 1.094 Aparatur Sipil Negara/ASN (762 Pegawai Negeri Sipil/PNS dan 330 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja/PPPK) sebesar Rp291,06 miliar; honorarium Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri/PPNPN dan konsultan individu, kegiatan sudah berjalan, dan paket lelang Januari Rp89,84 miliar; lalu sewa gedung/kantor Rp71,39 miliar.

 

Kemudian juga sewa kendaraan pimpinan dan operasional Rp19,44 miliar, sewa fasilitas kerja dan alat pengolah data Rp40,33 miliar, rehabilitasi ruang kerja pimpinan dan staf baru Rp25 miliar, konstruksi paviliun Indonesia di Osaka World Expo Rp200 miliar, Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Rp137,75 miliar, serta kebutuhan operasional harian perkantoran Rp93,24 miliar.

 

Di samping itu, Rachmat mengaku pihaknya membutuhkan tambahan anggaran pembiayaan Prioritas Nasional (PN) dalam APBN TA 2025 sebesar Rp152,1 miliar dan kegiatan operasional sebesar Rp324 miliar.

 

"Tambahan-tambahan tersebut sebenarnya adalah tambahan yang sangat esensial karena kami juga mendapat tambahan pegawai baru yang selama beberapa tahun kami belum pernah mendapatkannya,” ungkap Menteri PPN.

 

BERITA TERKAIT

Alamtri Resources (ADRO) Masuk 5 Besar Perusahaan Indonesia Terbaik di Asia Pasifik

  NERACA Jakarta - PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) masuk ke dalam jajaran 500 perusahaan terbaik di Asia Pasifik…

Lindungi Masa Depan Digital, Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Perlu Diperkuat

    NERACA  Jakarta - Ekonomi digital mengalami perkembangan pesat di Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memperkirakan bahwa sektor ini…

Dharma Polimetal Manfaatkan Teknologi Digital untuk Bangun Citra Positif Perusahaan

  NERACA Jakarta - Di era digital, PT Dharma Polimetal Tbk memanfaatkan teknologi digital untuk membangun citra perusahaan yang positif…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Alamtri Resources (ADRO) Masuk 5 Besar Perusahaan Indonesia Terbaik di Asia Pasifik

  NERACA Jakarta - PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) masuk ke dalam jajaran 500 perusahaan terbaik di Asia Pasifik…

Lindungi Masa Depan Digital, Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Perlu Diperkuat

    NERACA  Jakarta - Ekonomi digital mengalami perkembangan pesat di Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memperkirakan bahwa sektor ini…

Dharma Polimetal Manfaatkan Teknologi Digital untuk Bangun Citra Positif Perusahaan

  NERACA Jakarta - Di era digital, PT Dharma Polimetal Tbk memanfaatkan teknologi digital untuk membangun citra perusahaan yang positif…