Swasembada Pangan Bisa Hemat Devisa

NERACA

Medan – Dalam rapat koordinasi (Rakor), Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa swasembada pangan dapat menghemat devisa. Seperti diketahui bahwa dalam lima tahun terakhir (2020–2024), impor beberapa komoditas pangan seperti gula dan garam cenderung turun. Sedangkan, impor beras dan jagung trennya naik. 

Budi pun kembali menyebutkan, apabila swasembada untuk empat  komoditas tersebut dapat tercapai, Indonesia dapat menghemat devisa sekitar USD5,2 milliar. "Jika swasembada pangan terwujud, pemerintah bisa hemat devisa USD5,2 miliar. Anggaran yang dihemat tersebut dapat dialihkan ke sektor lainnya seperti pembangunan infrastruktur dan program makan bergizi gratis," jelas Budi.

Lebih lanjut Budi pun menegaskan dukungan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam mempercepat terwujudnya swasembada pangan pada 2027. Salah satunya melalui program Sistem Resi  Gudang (SRG).  Adapun untuk keperluan swasembada pangan, gudang-gudang SRG yang sedang tidak digunakan dapat dimanfaatkan untuk menyimpan hasil panen seperti beras.

"Untuk swasembada pangan, Kemendag telah menyiapkan gudang melalui program SRG. Jika sedang tidak dipakai, gudang SRG bisa digunakan sementara untuk penyimpanan beras sehingga membantu upaya swasembada pangan," ungkap Budi.

Budi juga mengungkapkan, terdapat 123 gudang SRG di seluruh Indonesia milik pemerintah daerah (Pemda) yang dibangun melalui program Kemendag, dengan total kapasitas sebesar 182 ribu ton. Khusus  Sumatra Utara, berdasarkan catatan Kemendag ada tiga dari empat gudang dapat segera dimanfaatkan  karena sedang tidak dipakai. Adapun kapasitasnya masing-masing sebesar 1.500 ton, total kapasitas  gudang yang tidak terpakai adalah sebesar 4.500 ton. Ketiga gudang SRG tersebut ada di Kabupaten Langkat, Kabupaten Karo, dan Kabupaten Simalungun.

"Untuk Sumatra Utara, ada tiga gudang SRG dengan kapasitas total 4.500 ton di Kabupaten Karo, Simalungun, dan Langkat. Gudang tersebut harus diperbaiki atau dibersihkan. Mohon bupati masing-masing bisa mempersiapkan gudang-gudang ini agar dapat dimanfaatkan. Apalagi, karena sebentar lagi musim panen," himbau Budi.

Sebelumnya, Budi juga menekankan peran SRG dalam mendukung swasembada pangan. Gudang-gudang dalam Program SRG Kementerian Perdagangan (Kemendag) dapat dimanfaatkan untuk menyimpan komoditas pangan seperti beras atau gabah dan jagung.

Menurut Budi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat ada sekitar 11 gudang tidak aktif yang tersedia di Provinsi Sulawesi Selatan. Gudang-gudang ini terdiri atas 10 gudang dalam bentuk flat dan 1 silo dengan kapasitas total mencapai 15.400 ton.

Gudang-gudang tersebut tersebar di 9 kabupaten dan  kota, meliputi Kabupaten Gowa, Kabupaten Bone, Kabupaten Takalar, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Kabupaten  Luwu Utara, dan  Kabupaten Luwu Timur.

“Gudang-gudang yang dimiliki Kemendag untuk program SRG dapat digunakan sebagai instrumen pendukung swasembada pangan. Dalam hal ini, untuk menyimpan komoditas pangan seperti beras atau gabah dan jagung,” kata Budi.

Budi pun mengajak pemerintah pusat dan daerah untuk bersama-sama mengoptimalkan penggunaan fasilitas SRG dalam swasembada pangan. Budi juga mengimbau kepala daerah setempat untuk megoptimalkan pemanfaatan gudang SRG yang ada di wilayah mereka.

Saat ini, terdapat sekitar 100 gudang SRG yang belum beroperasi dengan kapasitas total sekitar 145.000 ton.

Sebelumnya, Kepala  Biro  Pembinaan  dan  Pengembangan  SRG  dan  Pasar  Lelang  Komoditas  (PLK),  Heryono  Hadi Preasetyo menjelaskan, terdapat sejumlah komoditas dari gudang SRG yang terbukti mampu menjaga inflasi,  seperti  gabah,  beras,  kedelai,  bawang  merah,  ikan,  dan  gula. Di  samping  untuk  menjaga stabilitas  harga  dan  inflasi,  penguatan  SRG  juga  didorong  untuk  mendukung  peningkatan  ekspor nonmigas   Indonesia.   Dalam   beberapatahun   terakhir   telah   berhasil   dilakukan   ekspor   terhadap komoditas yang disimpan di gudang SRG.

Tidak hanya itu, Kemendag menambah lima komoditas yang dapat disimpan di  gudang dalam Program Sistem Resi Gudang (SRG). Penambahkan komoditas tersebut adalah agar lebih beraneka ragam diantaranya mocaf, pinang, dan tapioka. Dengan penambahan tersebut, total jenis  komoditas yang dapat disimpan di gudang SRG menjadi 27 jenis. ) telah menetapkan  tiga program prioritas yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor, dan mendorong usaha  mikro, kecil, dan menengah (UMKM) BISA (Berani Inovasi, Siap Adaptasi) ekspor.  Salah satu instrumen  Bappebti untuk mendukung ketiga program adalah optimalisasi Sistem Resi Gudang (SRG).

Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 tahun 2020 Tentang Barang dan Persyaratan Barang yang Dapat Disimpan dalam Sistem Resi Gudang. Permendag mulai berlaku pada 8 Januari 2025.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pembelian Gabah Sesuai HPP untuk Lindungi Petani

NERACA Jakarta – Pemerintah memastikan hasil panen gabah petani akan dibeli sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500/kilogram (kg) tanpa…

453 Ton Bahan Baku Pakan Ikan dari Luar Negeri Disegel

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel sebanyak 453 ton bahan baku pakan ikan impor tak sesuai peruntukan…

Pemerintah dan AP3MI Berkolaborasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi

NERACA Jakarta – Kolaborasi antara pemerintah, pemasok barang, dan peritelmerupakan salah satu faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Terlebih,…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pembelian Gabah Sesuai HPP untuk Lindungi Petani

NERACA Jakarta – Pemerintah memastikan hasil panen gabah petani akan dibeli sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500/kilogram (kg) tanpa…

Swasembada Pangan Bisa Hemat Devisa

NERACA Medan – Dalam rapat koordinasi (Rakor), Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa swasembada pangan dapat menghemat devisa. Seperti diketahui…

453 Ton Bahan Baku Pakan Ikan dari Luar Negeri Disegel

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel sebanyak 453 ton bahan baku pakan ikan impor tak sesuai peruntukan…