NERACA
Jambi – Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan pentingnya peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai penggerak utama perekonomian Indonesia. Saat ini, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 99 persen dari total keseluruhan unit usaha di Indonesia.
“UMKM merupakan critical engine atau penggerak utama perekonomian Indonesia dengan jumlahnya yang mencapai 99 persen dari total keseluruhan unit usaha di Indonesia. Selain itu, UMKM juga berkontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyumbangkan 97 persen lapangan pekerjaan. Tidak hanya itu, UMKM juga berperan sebesar 15,65 persen terhadap pertumbuhan ekspor Indonesia,” ujar Roro di Jambi.
Roro melanjutkan, meski demikain, UMKM Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan yang meliputi produktivitas, permodalan, penguasaan teknologi, dan akses pasar. Untuk itu, kehadiran entitas seperti Rumah BUMN Jambi menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut.
“Saya mengapresiasi peran BUMN, khususnya Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui Rumah BUMN Jambi yang selama ini telah menjadi wadah untuk membantu UMKM Indonesia, khususnya di Jambi. Rumah BUMN juga telah berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas generasi milenial, memanfaatkan teknologi digital, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum,” imbuh Roro.
Roro pun mengungkapkan, semangat untuk terus memamerkan dan memasarkan produk UMKM perlu terus dijaga serta dikembangkan. Selain itu, perlu adanya kolaborasi yang konkret antara pemerintah, pengusaha UMKM, BUMN, perbankan, dan agregator eksporuntuk membantu UMKM semakin maju, siap,dan berani ekspor.
Menurut Roro, kewirausahaan merupakan salah satu modal penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Untuk itu, dalam hal kewirausahaan, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya UMKM binaan Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jambi harus bisa memanfaatkan peluang untuk berkembang.
“Kewirausahaan merupakan salah satu modal penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Hal ini sejalan dengan butir ketiga program Asta Cita pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto, yaitu menodorong kewirausahaan.Untuk itu, dalam hal kewirausahaan, para pelaku UMKM, khususnya UMKM binaan Rumah BUMN Jambi harus bisa memanfaatkan peluang untuk berkembang,” ujar Roro.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor nonmigas Jambi padaJanuari—Oktober 2024 mencapai USD767 juta. Adapun produk unggulan Jambi,yaitukaret dengan kode HS 400122 sebesar USD277 juta, sayuran lainnya (HS 140490) sebesar USD 111 juta, dan produk rumah tangga (HS 480300) sebesar USD62,6 juta.
Selain itu,ada minyak sayur(HS 151190) sebesar USD 56,6 juta danbatubara(HS 270119) sebesar USD44,6 juta. Dari nilai ekspor ini, Provinsi Jambi berada diurutan ke-24 secara nasional dengan kontribusi ekspor Indonesia sebesar 0,38 persen.
Roro menuturkan, beberapa produk unggulan Jambi seperti karet, sayuran, dan produk rumah tangga memiliki potensi besar. Untuk itu, perlu dikerjakan secara lebih optimal agar meningkatkan pendapatan pengusaha dan pendapatan negara.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), kondisi ekonomi Indonesia saat ini terjaga dengan baik. Pada triwulan III-2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh positif sebesar 4,95persen(YoY).
Selain itu, inflasi Indonesia juga tetap terkendali di angka 1,55 persen (YoY) pada November 2024. Angka inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan beberapa negara lainnya.Lebih lanjut, dari sisi kinerja perdagangan, Indonesia berhasil mencatatkan surplus selama 54 bulan berturut-turutsejak Mei 2020. Adapun nilai surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencapai USD 2,48 miliar. Sementara itu, nilaisurplus neraca perdagangan sepanjang Januari--Oktober 2024mencapai USD 24,43 miliar.
Adapun total nilai ekspor Indonesia selama Januari – Oktober 2024 mencapai USD217,24 miliar. Angka tersebut naik 1,33 persen dibandingkanpada periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara itu, nilai ekspor pada Oktober2024 naik sebesar 10,69 persen dibandingkan pada September 2024.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso pun mengatakan, “Kemendag mempunyai berbagai program untuk memperkuat daya saing produk UMKM sehingga mampu menembus pasar ekspor. Beberapa di antaranya melalui program perluasan pasar dan UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.”
NERACA Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berhasil mengoptimalkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari penataan ruang…
NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menerima kunjungan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Peternakan…
NERACA Malang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor produk kacang tunggak dan produk perikanan berupa ikan nila dan ikan lele…
NERACA Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berhasil mengoptimalkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari penataan ruang…
NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menerima kunjungan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Peternakan…
NERACA Jambi – Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan pentingnya peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)…