NERACA
Jakarta – Emiten perdagangan alat angkutan komersial, PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) mengaku optimistis di lini usaha yang baru yakni perdagangan alat pengangkutan komersial dapat meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan dan menjaga kelangsungan usaha perseroan ke depan.
Direktur PT Intan Baru Prana Tbk, Petrus Halim mengatakan, konsistensi pertumbuhan perseroan juga tidak lepas dari dukungan jaringan PT Intraco Penta Tbk (INTA) yang berpengalaman lebih dari 50 tahun di industri alat berat dan tersebar hampir diseluruh wilayah-wilayah besar di Indonesia. “Kami mengandalkan beberapa keunggulan existing produk yang diageni oleh perseroan dan juga INTA Grup dibandingkan keunggulan yang dimiliki oleh kompetitor di kelasnya. Kami pun akan tetap melihat perkembangan iklim dunia usaha dan berupaya mencari peluang-peluang usaha yang selaras dengan kompetensi bisnis perseroan serta grup usaha INTA,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Sejak akhir Desember 2023, perseroan mulai melakukan diversifikasi usaha untuk pekerjaan pengangkutan kayu di Site Sebulu, Samarinda, Kalimantan Timur. Perseroan menginvestasikan 10 unit Sinotruk untuk mengangkut kayu. Selanjutnya, perseroan akan melakukan analisa lebih lanjut untuk pengembangan bisnis ini apakah dapat dilakukan di site lainnya diluar wilayah Kalimantan.
Kemudian pada Oktober 2024, perseroan mulai mengembangkan usaha ke rental bisnis. Perseroan mendapatkan kesempatan untuk menyewakan alat-alat beratnya untuk pekerjaan tambang di wilayah Sumatera. Di site ini, perseroan mempekerjakan karyawannya sebanyak 12 orang.
Per September 2024, perseroan mengantongi pendapatan Rp15,85 miliar naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,89 miliar. Perseroan menilai potensi penjualan alat pengangkutan komersial dan diversifikasi usaha masih terbuka luas, apalagi perseroan memiliki akses customer base serta fasilitas dari INTA Grup yang bisa dimanfaatkan.
Kendati demikian, sejumlah tantangan yang akan dihadapi di tahun 2025 ini juga masih dipetakan oleh Perseroan seperti persaingan dengan beberapa penyedia produk yang sejenis dan perusahaan pesaing lainnya, kualitas dan harga produk, serta tingkat pelayanan yang diberikan. Tak hanya itu, target market yang terbatas untuk existing produk sehingga perseroan memerlukan dukungan yang kuat dari principal, dan pemegang Saham untuk melakukan diversifikasi usaha guna menjaga kelangsungan usaha perseroan.
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, emiten produsen batu bara PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) akan…
NERACA Jakarta -Indonesia diyakini masih memiliki pasar besar sektor energi khususnya di migas. Ini tidak lepas dari proyeksi makin meningkatnya…
NERACA Jakarta – Perluas pangsa pasar internasional dan termasuk Indonesia, MATRADE (Malaysia External Trade Development Corporation) menjalin kolaborasi dengan platform…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, emiten produsen batu bara PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) akan…
NERACA Jakarta -Indonesia diyakini masih memiliki pasar besar sektor energi khususnya di migas. Ini tidak lepas dari proyeksi makin meningkatnya…
NERACA Jakarta – Perluas pangsa pasar internasional dan termasuk Indonesia, MATRADE (Malaysia External Trade Development Corporation) menjalin kolaborasi dengan platform…