Persepsi Risiko Investasi Turun - Pasar Modal Indonesia Prospektif di 2025

NERACA

Jakarta – Optimisme pelaku pasar bahwa tren IPO di tahun 2025 masih tumbuh positif tidak lepas dari beberapa faktor, termasuk persepsi risiko investasi di Indonesia disebut-sebut turun. Dimana kondisi ini juga membawa prospek positif bagi pasar modal Indonesia di tengah ketidakpastian global.“Selain itu, fundamental ekonomi Indonesia yang kuat menempatkan pasar modalnya sebagai tempat yang aman bagi investor di tengah ketidakpastian global,”kata Direktur Investasi KISI Asset Management, Arfan F Karniody di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, kebijakan fiskal dan moneter yang bijaksana, dipadukan dengan pertumbuhan yang tangguh, memastikan daya saing Indonesia dalam menarik aliran modal. Hal ini menjadikan Tanah Air sebagai tujuan investasi jangka panjang yang menarik.

Direktur Utama KISI Asset Management Mustofa menambahkan, Indonesia terus menunjukkan ketahanan ekonomi yang luar biasa, meski kondisi global masih penuh tantangan.“Tantangan global seperti kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, tekanan inflasi, dan ketegangan geopolitik menjadi perhatian utama,”ujar Mustofa.

Namun dia meyakini, Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kokoh. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi yang terkendali, dan dukungan kebijakan pemerintah yang konsisten. “Ini menjadi peluang besar bagi investor,” tegas Mustofa.

Menurutnya, dengan fundamental ekonomi yang solid dan kebijakan yang proaktif, Indonesia diharapkan mampu menarik aliran modal jangka panjang dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar domestik. Sementara Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati memproyeksikan pasar IPO akan semakin semarak. "Seharusnya sudah tidak lagi wait and see. Market sudah on the track, kondisi market juga sudah tidak ada lagi yang dinantikan. Pemerintah, menteri semua sudah terpilih, sehingga untuk angka IPO-nya jadi lebih ramai," tutur Ike.

Pada 2025 pun diproyeksikan akan mulai berdatangan perusahaan-perusahaan berskala besar yang melantai di BEI. Sejauh ini, sejumlah emiten sedang dalam proses IPO, seperti PT Delta Giri Wacana Tbk. (DGWG), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK), hingga PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU). Menurut Ike, investor pun akan siap menyambut perusahaan-perusahaan yang melantai di Bursa pada tahun depan.

Disampaikannya, pasar IPO tidak hanya diminati oleh investor institusional, tapi kian semarak oleh kehadiran investor ritel. Investor saat ini, lanjutnya, sudah mulai melek terhadap prospek saham IPO. Meskipun saham emiten IPO volatil, tetapi tetap menarik bagi pasar. "Memang menarik, akan tetapi high-risk, high-return. Kalau kita lihat, walaupun memang setelah 8 bulan IPO, itu biasanya harga saham yang baru banget, biasanya turun. Namun, pada saat mereka masuk di harga penawaran pertama kali, kemudian listing dan ada kenaikan per 3 hari itu sudah lumayan. Hal inilah yang menjadi euforia di pelaku pasar," ujar Ike.

Di sisi lain, menurutnya investor pun perlu mencermati fundamental atau kualitas perusahaan IPO. Dia juga berharap, deretan perusahaan IPO pada 2025 banyak dari perusahaan berskala besar.

 

BERITA TERKAIT

Januari Tahun 2025 - Alamtri Resources Tebar Dividen Interim US$ 200 Juta

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, emiten produsen batu bara PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) akan…

Proyek Migas Laut Dalam - Menjadi Kunci Indonesia Kejar Target Produksi

NERACA Jakarta -Indonesia diyakini masih memiliki pasar besar sektor energi khususnya di migas. Ini tidak lepas dari proyeksi makin meningkatnya…

Kolaborasi PGMall dan Matrade - Perluas Produk Malaysia Ke Pasar Internasional

NERACA Jakarta – Perluas pangsa pasar internasional dan termasuk Indonesia, MATRADE (Malaysia External Trade Development Corporation) menjalin kolaborasi dengan platform…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Januari Tahun 2025 - Alamtri Resources Tebar Dividen Interim US$ 200 Juta

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, emiten produsen batu bara PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) akan…

Proyek Migas Laut Dalam - Menjadi Kunci Indonesia Kejar Target Produksi

NERACA Jakarta -Indonesia diyakini masih memiliki pasar besar sektor energi khususnya di migas. Ini tidak lepas dari proyeksi makin meningkatnya…

Kolaborasi PGMall dan Matrade - Perluas Produk Malaysia Ke Pasar Internasional

NERACA Jakarta – Perluas pangsa pasar internasional dan termasuk Indonesia, MATRADE (Malaysia External Trade Development Corporation) menjalin kolaborasi dengan platform…