Pasar Modal Lanjutkan Pertumbuhan di 2025

NERACA

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa pasar modal sepanjang 2025 diprediksi pertahankan pertumbuhan positif. Hal ini dinilai sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,“Beberapa strategi yang telah ditetapkan pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan berdampak positif terhadap kinerja pasar modal tahun 2025,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kinerja positif ini juga sudah terbukti dari lajut indeks harga saham gabungan (IHSG) per 12 Desember 2024 yang telah mengalami kenaikan sebanyak 1,67% menuju level 7.394,24. Apabila dibandingkan dengan posisi akhir November 2024 terjadi perbaikan kinerja IHSG memasuki Desember.

Disampaikan Inarno, pihaknya memperhatikan beberapa asesmen dari beberapa analis pasar modal dan ekonom yang menilai kinerja pasar modal di tahun 2024 akan lebih baik dibandingkan akhir November. “Kami berharap rasa optimisme ini dapat terus dipertahankan, baik di akhir 2024 maupun di tahun depan,” terangnya.

Kendati demikian, Inarno menilai, terdapat sejumlah faktor yang perlu diwaspadai, seperti faktor global berupa tensi geopolitik dan kebijakan negara lain yang mampu mempengaruhi ekonomi Indonesia. Sejumlah faktor tersebut dapat berpotensi memberikan sentimen pada pasar modal. Sementara itu, OJK mencatatkan bahwa penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren positif.

Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp 219,45 triliun dimana diantaranya merupakan 34 emiten baru yang melakukan fundraising dalam penawaran umum dengan nilai Rp 51,2 triliun melalui initial public offering (IPO) saham, penerbitan EBUS, dan juga penawaran umum oleh pemegang saham. Sementara Sinarmas Sekuritas menargetkan kenaikan IHSG menuju level 8.100. Sedangkan target IHSG akhir tahun ini bisa mencapai 7.500. “Kami menetapkan target IHSG tahun 2025 menuju level 8.100. Skenario ini mempertimbangkan asumsi PE tahun depan sekitar 12,5 kali,” tulis riset Sinarmas Sekuritas dalam risetnya.

Adapun prospek saham berdasarkan sektoran, yaitu saham bank dengan peringkat overweight, saham sektor consumer dengan rating netral, saham ritel dengan prospek overweight, dan sektor telko dengan prospek netral. Sedangkan saham Menara telekomunikai ditargetkan overweight dengan saham pilihan MTEL dan TOWR. Begitu juga dengan sahal peternakan ayam dan migas diberikan peringkat overweight. Sebaliknya saham metals dan batu bara direkomendasikan netral.

Selain itu, Sinarmas Sekuritas menetapkan sebanyak tujuh saham pilihan sepanjang 2025 dengan potensi penguatan harga pesat. Sebanyak tujuh saham ini sejalan dengan target penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesr 8% tahun depan. Sinarmas Sekuritas dalam riset yang dipublikasikan pekan lalu mengungkap 10 saham tersebut, yaitu tiga saham berasal dari sektor perbankan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 12.400, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga Rp 6.350, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS dengan target harga Rp 3.500.

BERITA TERKAIT

Indonesia Beri Banyak Insentif PPN Dibanding Vietnam

NERACA  Jakarta  - Sikap pemerintah yang tetap menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) 12% di tahu depan menuai kritik dan bahkan…

Sinergis dengan AEI - BRIDS Dukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

NERACA Jakarta – Rayakan hari jadi ke-36, Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menyerukan sinergi untuk mendukung target pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi…

Pelemahan Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Merah

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin (16/12) sore ditutup turun mengikuti…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Indonesia Beri Banyak Insentif PPN Dibanding Vietnam

NERACA  Jakarta  - Sikap pemerintah yang tetap menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) 12% di tahu depan menuai kritik dan bahkan…

Sinergis dengan AEI - BRIDS Dukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

NERACA Jakarta – Rayakan hari jadi ke-36, Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menyerukan sinergi untuk mendukung target pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi…

Pelemahan Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Merah

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin (16/12) sore ditutup turun mengikuti…