NERACA
Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengungkap bahwa pemberian modal finansial tidak cukup untuk membantu usaha ultra mikro naik kelas.
Corporate Secretary PNM, Dodot Patria Ary, menekankan pentingnya pendampingan dalam mengubah pola pikir nasabah.
“Permasalahan utama yang dihadapi bukan hanya terkait modal finansial, tetapi juga mindset,” kata Dodot dalam Bisnis Indonesia Forum (BIF) di Kantor Bisnis Indonesia pada berdasarkan keterangan tertulisnya kepada Neraca, Senin (2/12).
Berdasarkan data BPS, dari 25,2 juta penduduk miskin di Indonesia, 21,2 juta di antaranya merupakan nasabah PNM. Hal ini menggambarkan peran penting PNM dalam memberikan akses dan kesempatan bagi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.
Dodot mengungkapkan bahwa mayoritas nasabah PNM tidak berorientasi pada peningkatan status ekonomi dalam waktu dekat.
“Mereka tidak berpikir untuk naik kelas, melainkan lebih fokus pada kebutuhan sehari-hari, seperti memastikan bahwa mereka bisa makan esok hari,” katanya.
Oleh karena itu, dukungan dari sisi sosial dan peningkatan kualitas hidup menjadi elemen krusial dalam pendampingan yang dilakukan PNM. PNM saat ini membina sekitar 830.000 kelompok perempuan melalui program Mekaar.
Kelompok ini berperan dalam memperkuat ekonomi lokal serta membangun jaringan sosial yang memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.
“Menariknya, berdasarkan survei pada 2022, sebanyak 86% perempuan dalam program Mekaar sudah berani memberikan pendapat dan opini,” tambah Dodot.
Dari sisi ekonomi, PNM juga melihat peningkatan daya tahan finansial nasabah setelah bergabung dalam program Mekaar. Sebelum bergabung, nasabah memiliki daya tahan keuangan hanya sekitar 1-2 minggu.
Namun, dengan pendampingan dan pengelolaan keuangan yang lebih baik, daya tahan tersebut meningkat hingga 48,1%.
“Pendampingan ini tidak hanya mencakup aspek finansial, tetapi juga sosial, sehingga nasabah bisa lebih mandiri dalam jangka panjang,” kata Dodot.
Pada akhirnya, PNM berharap program ini mampu mengurangi angka kemiskinan di Indonesia dan menciptakan perubahan berkelanjutan dalam kehidupan ekonomi masyarakat. (Mohar)
NERACA Jakarta – Akses dan layanan pendidikan untuk anak-anak disabilitas di Indonesia masih sangat minim. Hari Disabilitas Internasional menjadi pengingat…
NERACA Jakarta – Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) menganugerahkan penghargaan khusus kepada pendiri PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), almarhum DR.…
NERACA Sukabumi - Sepanjang November 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, menerima sedikitnya 11 aduan dari masyarakat. Dimana, dari jumlah tersebut,…
NERACA Jakarta – Akses dan layanan pendidikan untuk anak-anak disabilitas di Indonesia masih sangat minim. Hari Disabilitas Internasional menjadi pengingat…
NERACA Jakarta – Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) menganugerahkan penghargaan khusus kepada pendiri PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), almarhum DR.…
NERACA Sukabumi - Sepanjang November 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, menerima sedikitnya 11 aduan dari masyarakat. Dimana, dari jumlah tersebut,…