NERACA
Jakarta - Senior Policy Fellow for Energy and Environment The Economic Research Institute of ASEAN and East Asia (ERIA) Prof Jun Arima mengatakan target pertumbuhan 8% pemerintahan Prabowo
Menurut saya, ada banyak tantangan, tapi menurut saya tantangan terbesar adalah bagaimana mengundang investasi asing ke Indonesia. Dan untuk melakukannya, saya rasa perlu mempersiapkan lingkungan yang mendukung bagi investor asing.
Misalnya, stimulasi berbagai peraturan yang terkadang sangat rumit. Jadi deregulasi atau reformasi pasar dan sebagainya, itu akan menjadi salah satu cara untuk menarik investasi asing.
lebih lanjut Prof Jun Arima mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berencana untuk merealisasikan B100, saya tidak tahu apa maksudnya, bot 100, atau menggunakan bahan bakar minyak yang berasal dari minyak sawit 100%.
Menurutnya ada beberapa dampak Pertama, hal tersebut dapat mengurangi ketergantungan impor terhadap minyak bumi dengan meningkatkan penggunaan bahan bakar nabati dalam negeri. Dan itu adalah hal yang baik untuk ketahanan energi Indonesia.
Hal lainnya adalah mungkin dengan memperluas penggunaan bahan bakar nabati, hal tersebut dapat menciptakan konflik antara bahan bakar nabati dan produksi pangan. Dan juga dapat menyebabkan deforestasi. Jadi itu adalah isu yang perlu dipertimbangkan.
Menurutnya kawasan Asia Tenggara memiliki peran penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi global. Apalagi, saat ini situasi ekonomi global tengah menghadapi tantangan ketidakpastian geopolitik akibat perang yang terjadi di beberapa wilayah dunia.
Prof Jun Arima, mengatakan bahwa saat ini ASEAN menjadi tumpuan dunia untuk terus menggerakkan perekonomian global. Ia mengharapkan ASEAN dapat meningkatkan basis industri manufaktur dan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar pertumbuhan ekonomi global dapat terus terjaga.
"ASEAN merupakan pusat pertumbuhan ekonomi dan mereka perlu mengambil tanggung jawab tersebut. Apalagi saat ini penuh ketidakpastian atas situasi ekonomi, energi, dan geopolitik dunia seperti yang terjadi di Timur Tengah dan era baru perang dingin antara Amerika Serikat dan China," paparnya.
Prof Jun Arima menyarankan negara-negara di Kawasan ASEAN dapat mempererat kolaborasi untuk menjaga tren positif pertumbuhan ekonomi selama 10 tahun terakhir. Selain kolaborasi di bidang ekonomi, ia juga menyarankan negara-negara ASEAN untuk memperkuat kolaborasi di bidang energi guna mewujudkan
Sebagaimana diketahui, perekonomian ASEAN mencatatkan performa positif dalam satu dekade terakhir dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 4%-5%. Pertumbuhan ekonomi tersebut mendorong produk domestik bruto (PDB) ASEAN secara agregat mencapai US$3,6 triliun yang menempatkan kawasan ini sebagai pusat ekonomi terbesar kelima di dunia setelah Amerika Serikat, China, Jepang, dan Jerman.
Selain pertumbuhan ekonomi, pada tahun 2023 lalu kawasan Asia Tenggara juga sukses mempertahankan penguatan permintaan domestik, mengendalikan laju inflasi, serta mendorong pertumbuhan ekspor. Hal ini dilakukan di tengah situasi ekonomi global yang melambat akibat ketidakpastian situasi geopolitik dunia.
Prof Jun Arima menyarankan negara-negara di Kawasan ASEAN dapat mempererat kolaborasi untuk menjaga tren positif pertumbuhan ekonomi selama 10 tahun terakhir. Selain kolaborasi di bidang ekonomi, ia juga menyarankan negara-negara ASEAN untuk memperkuat kolaborasi di bidang energi guna mewujudkan ketahanan energi di kawasan.
"Kawasan Asia Tenggara perlu meningkatkan ketahanan energi melalui kolaborasi di antara negara-negara kawasan," tegasnya.
Selain ketahanan energi, ia juga mendorong kawasan ASEAN untuk mempercepat proses transisi energi guna mewujudkan netralitas karbon atau emisi nol bersih. Iwan
NERACA Jakarta – Para petani dan pelaku usaha kecil menengah (UMKM) saat ini tengah bernafas lega. Pasalnya, pemerintah baru saja…
NERACA Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono langsung melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan nelayan Pantura usai penandantanganan…
NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong keterlibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan di pasar global, khususnya…
NERACA Jakarta – Para petani dan pelaku usaha kecil menengah (UMKM) saat ini tengah bernafas lega. Pasalnya, pemerintah baru saja…
NERACA Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono langsung melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan nelayan Pantura usai penandantanganan…
NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong keterlibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan di pasar global, khususnya…