JANJI PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO: - Pangkas Kemiskinan dan Miliki Ketahanan Pangan

Jakarta-Presiden Prabowo Subianto dalam pidato perdananya di Gedung DPR/MPR-RI, Jakarta (20/10), berjanji bakal memangkas kemiskinan selama masa pemerintahannya. Dia percaya mampu melakukannya dengan baik meski banyak pihak yang pesimis akan target tersebut. Prabowo juga  menekankan, Indonesia perlu memiliki ketahanan pangan yang kuat untuk mengantispasi krisis tak terduga.

NERACA

"Semua kita percaya dan yakin kita punya kekuatan menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Ini sasaran berat bahkan banyak yang mengatakan ini sesuatu yang tidak mungkin. Pemi mpin yang berani dan baik akan terpanggil untuk menghadapi yang tidak mungkin dan mencari jalan agar yang tidak mungkin kita atasi. Bangsa yang berani adalah bisa membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin," ujarnya.

Prabowo pun meminta seluruh pejabat dalam negeri tidak menutup mata bahwa kemiskinan di dalam negeri masih sangat besar. Banyak dari mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan tidak memiliki pekerjaan yang layak hingga anak sekolah tidak memiliki seragam layak.

Karenanya, dia pun berjanji akan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk rakyat. Tujuannya, agar seluruh penduduk betul-betul merasakan arti kemerdekaan. "Kita masih melihat sebagian saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan, terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan, terlalu banyak anak-anak yang berangkat sekolah tidak makan pagi, terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah," tegas Kepala Negara.

"Kita harus mengerti selalu sadar selalu bahwa bangsa yang merdeka adalah bangsa di mana rakyatnya merdeka, rakyat harus bebas dari ketakutan, bebas dari kemiskinan, bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari penindasan, bebas dari penderitaan," ujar Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga menekankan Indonesia perlu memiliki ketahanan pangan yang kuat untuk mengantispasi krisis tak terduga. “Saudara-saudara, saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh tergantung sumber makanan dari luar. Dalam krisis, dalam keadaan genting, tidak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli. Karena itu, tidak ada jalan lain dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan,” tutur dia.

“Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya. Saya yakin, paling lambat 4-5 tahun kita akan swasembada pangan. Bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” tambahnya.

Menurut dia, swasembada pangan sangat dibutuhkan. Apalagi banyak negara yang tidak mau menjual komoditas pangannya saat terjadi krisis, maka Indonesia harus bersiap dan semandiri mungkin.

"Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita tidak boleh tergantung sumber makanan dari luar, dalam krisis, dalam keadaan genting tidak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli karena itu tidak ada jalan lain dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan," tegas Prabowo.

Usai resmi pelantikan di MPR-RI, Presiden Prabowo Subianto tiba di Istana Merdeka Jakarta, Minggu (20/10). Kedatangan Prabowo disambut langsung Presiden ke-7 RI, Jokowi dan istrinya, Iriana. Prabowo tiba terlebih dahulu di Istana Merdeka dengan mobil Maung putih, berpelat Indonesia-1. Prabowo didampingi putranya, Didit Hediprasetyo tampak menyalami Jokowi dan Iriana setibanya di Istana Merdeka.

Jokowi dan Prabowo berjalan di atas karpet merah untuk masuk ke Istana Merdeka. Prabowo lalu menyalami keluarganya dan ketua umum partai politik yang hadir di Istana Merdeka. Selang beberapa saat, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tiba di Istana Merdeka bersama sang istri, Selvi Ananda dengan mobil Alphard berpelat nomor Indonesia-2. Gibran lalu memasuki Istana Merdeka dan menyalami tamu undangan. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyapa masyarakat di sepanjang jalan Sudirman Thamrin, Jakarta.

Ubah Pola Subsidi

Presiden juga berjanji akan memastikan subsidi bagi masyarakat miskin tepat sasaran. Salah satunya melalui skema penyaluran langsung. "Kita harus berani meneliti dan kalau perlu kita ubah subsidi itu harus kepada langsung keluarga-keluarga yang membutuhkan. Dengan teknologi digital kita akan mampu sampai subsidi itu sampai ke setiap keluarga yang membutuhkan. Tidak boleh aliran-aliran bantuan itu tidak sampai ke mereka yang butuh itu," kata Prabowo.

“Juga, semua subsidi bantuan kepada rakyat kita yang masih dalam keadaan susah harus kita yakin subsidi-subsidi itu sampai kepada mereka yang membutuhkan,” ujarnya.

Pada bagian lain, Prabowo juga berjanji membawa Indonesia mandiri energi. Apalagi di tengah konflik di Timur Tengah yang kerap membuat harga komoditas minyak bergejolak. "Kita juga harus swasembada energi. Dalam keadaan ketegangan dalam keadaan kemungkinan terjadi perang di mana-mana, kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek. Kalau terjadi hal yang tidak diinginkan sulit kita mendapat sumber energi dari negara lain. Oleh karena itu, kita harus swasembada energi dan kita mampu untuk swasembada energi," ujarnya.

Swasembada energi ini akan dimulai dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang ada di dalam negeri. Caranya dengan mencampur hasil alam itu dengan bahan bakar minyak (BBM), contohnya B30 dan B45 yang sudah dijalankan.

"Kita diberi karunia oleh Tuhan, tanaman-tanaman yang membuat kita bisa tidak tergantung dengan bangsa lain. Tanaman-tanaman seperti kelapa sawit bisa menghasilkan solar dan bensin. Kita juga punya singkong, tebu, sagu, jagung dan lain lain, kita juga punya energi bawah tanah geothermal yang cukup, kita punya batu bara yang sangat banyak, kita punya energi dari air yang sangat besar. Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi," tutur Kepala Negara.

Tidak hanya itu. Prabowo juga berjanji akan melanjutkan kebijakan hilirisasi yang sudah dijalankan Jokowi. Sebab, hilirisasi memberikan daya tambah untuk komoditas unggulan di dalam negeri. "Kita harus melakukan hilirisasi kepada semua komoditas yang kita miliki. Nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita sehingga rakyat kita bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera. Seluruh komoditas kita harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menegaskan bahwa swasembada energi perlu didorong. “Kita juga harus swasembada energi. Dalam keadaan ketegangan, dalam keadaan kemungkinan terjadi perang di mana-mana, kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek. Negara-negara lain harus memikirkan kepentingan mereka sendiri, kalau terjadi hal yang tidak diinginkan sulit kita mendapat sumber energi dari negara lain.”

Selain itu, Prabowo juga membahas peluang yang dimiliki oleh sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan energi. “Kita diberi karunia oleh Tuhan. Tanaman-tanaman yang membuat kita bisa tidak tergantung dengan bangsa lain. Tanaman-tanaman seperti kelapa sawit bisa menghasilkan solar dan bensin. Kita juga punya singkong, tebu, sagu, jagung, dan lain-lain”.

“Kita juga punya energi bawah tanah, geothermal yang cukup. Kita punya batu bara yang sangat banyak. Kita punya energi dari air yang sangat besar. Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi”.

Adapun pembahasan terkait pengelolaan sumber air di dalam negeri. “Kita juga harus mengelola air dengan baik. Alhamdulillah kita punya sumber air yang cukup dan kita sudah punya teknologi menghasilkan air yang murah dan yang bisa memenuhi kebutuhan kita," tambah Presiden Prabowo.

Adapun isu lainnya yang kembali disorot Prabowo, yaitu penyaluran makan bergizi gratis bagi anak-anak dan ibu hamil. “Anak-anak kita semua harus bisa makan bergizi minimal 1 kali sehari. Dan itu akan kita lakukan, dan itu bisa kita lakukan,” ujarnya.

Selain itu, menjamin melindungi mereka yang paling lemah untuk mencapai kesejahteraan sejati, kemakmuran yang sebenarnya,” tutur Prabowo. bari/mohar/fba

BERITA TERKAIT

KEMENTERIAN PKP SIAP WUJUDKAN PROGRAM 3 JUTA RUMAH - Pengusaha Minta Birokrasi KMP Tak Menghambat

Jakarta-Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP)  Maruarar Sirait (Ara) mengaku siap untuk mewujudkan Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan oleh…

Lahan dan Teknologi Jadi Tantangan Kedaulatan Pangan

NERACA Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik Dr Anzori Tawakal menyebutkan, persoalan lahan dan teknologi inovasi menjadi tantangan yang harus segera…

Januari"September 2024, Total Impor RI Capai US$170,87 Miliar

NERACA Jakarta – Pada periode Januari—September 2024, total impor Indonesia tercatat sebesar US$170,87 miliar. Nilai ini naik 3,86 persen dibanding…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

KEMENTERIAN PKP SIAP WUJUDKAN PROGRAM 3 JUTA RUMAH - Pengusaha Minta Birokrasi KMP Tak Menghambat

Jakarta-Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP)  Maruarar Sirait (Ara) mengaku siap untuk mewujudkan Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan oleh…

Lahan dan Teknologi Jadi Tantangan Kedaulatan Pangan

NERACA Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik Dr Anzori Tawakal menyebutkan, persoalan lahan dan teknologi inovasi menjadi tantangan yang harus segera…

JANJI PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO: - Pangkas Kemiskinan dan Miliki Ketahanan Pangan

Jakarta-Presiden Prabowo Subianto dalam pidato perdananya di Gedung DPR/MPR-RI, Jakarta (20/10), berjanji bakal memangkas kemiskinan selama masa pemerintahannya. Dia percaya…