Petani Lebak Kembangkan Tanaman Sorgum untuk Ketersediaan Pangan

NERACA

Lebak - Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengembangkan budi daya tanaman sorgum untuk memenuhi ketersediaan pangan lokal di daerah itu.

"Tahun ini pengembangan tanaman sorgum meningkat hingga seluas 95 hektare dari sebelumnya 28 hektare," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Jumat (18/10).

Petani Kabupaten Lebak mengembangkan tanaman sorgum, karena bisa menjadi makanan pengganti beras.

Saat ini, permintaan sorgum di daerah itu relatif tinggi khususnya untuk penderita diabetes melitus. Oleh karena itu, kelompok tani di sejumlah kecamatan melakukan pengembangan tanaman sorgum.

"Kita meyakini ke depan dipastikan lebih banyak petani mengembangkan tanaman sorgum karena tidak membutuhkan air," katanya.

Ia mengatakan, wilayah Kabupaten Lebak bisa menjadi daerah penghasil swasembada pangan sorgum karena didukung lahan begitu luas.

Selain itu juga tanaman sorgum sangat cocok dikembangkan di lahan - lahan darat, sehingga petani akan mendapatkan pembinaan dan pengembangan teknologi oleh petugas penyuluh lapang.

Tanaman sorgum bentuk pohonnya menyerupai jagung dengan biji berbentuk bulat kecil dan bisa menjadi makanan alternatif pengganti beras.

Disamping itu juga sorgum jauh lebih unggul nilai gizinya, karena memiliki kandungan protein, kalsium, zat besi, fosfor, da vitamin B1 yang lebih tinggi dibanding beras.

Keunggulan sorgum juga sangat baik dikonsumsi penyandang diabetes, karena kandungan gulanya yang rendah.

"Kami meyakini Lebak bisa menjadi penghasil produksi sorgum dan bisa memenuhi ketersediaan pangan di Banten," katanya.

Sementara itu, Maruf (60) seorang petani di Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya kini menanam sorgum menggunakan varietas unggul yang akan ditanam dan harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat agar bisa tumbuh dengan baik.

Cara menanam sorgum diawali dengan membuat lubang tanam dengan jarak 70 x 20 sentimeter dan setiap lubang diisi 3 hingga 5 benih sorgum serta ditutup tipis lubang tanam dengan tanah.

Sebetulnya, kata dia, perawatan sorgum lebih mudah perawatanya dibandingkan padi sawah.

"Kami mengembangkan budi daya tanaman sorgum yang kedua dan bisa menghasilkan produksi pangan," katanya. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

Komisi II DPRD Jabar Dorong Pemprov Terus Perkuat Sektor Perikanan

NERACA Karawang, Jawa Barat - Komisi II DPRD Jawa Barat mendorong Pemerintah Provinsi Jabar terus memperkuat pengembangan sektor perikanan sebagai…

Sejumlah Komoditas Cabai di Kota Sukabumi Mulai Merangkak Naik - Pekan Ini

NERACA Sukabumi - Sejumlah komoditas cabai mulai menunjukan kenaikan harga. Di Pasar Pelita dan tipar Gede Kota Sukabumi, cabai merah…

Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, bjb Gelar Festival Produk Kreatif Jabar

NERACA Bandung – Jawa Barat dikenal sebagai salah satu provinsi dengan potensi besar dalam pengembangan produk kreatif, namun literasi dan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Komisi II DPRD Jabar Dorong Pemprov Terus Perkuat Sektor Perikanan

NERACA Karawang, Jawa Barat - Komisi II DPRD Jawa Barat mendorong Pemerintah Provinsi Jabar terus memperkuat pengembangan sektor perikanan sebagai…

Sejumlah Komoditas Cabai di Kota Sukabumi Mulai Merangkak Naik - Pekan Ini

NERACA Sukabumi - Sejumlah komoditas cabai mulai menunjukan kenaikan harga. Di Pasar Pelita dan tipar Gede Kota Sukabumi, cabai merah…

Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, bjb Gelar Festival Produk Kreatif Jabar

NERACA Bandung – Jawa Barat dikenal sebagai salah satu provinsi dengan potensi besar dalam pengembangan produk kreatif, namun literasi dan…