Waskita Raih Kontrak Irigasi Rp224,4 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) meraih kontrak perbaikan saluran irigasi senilai 811,05 juta won dan Rp 224,4 miliar, sehingga totalnya sekitar Rp 233,5 miliar. Kontrak tersebut merupakan proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Cibaliung di Kecamatan Cieukesik, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyatakan, rehabilitasi ini dilakukan untuk memperbaiki jaringan irigasi sebagai upaya mengembalikan serta meningkatkan fungsi irigasi.  “Salah satu fungsinya adalah menambah suplai air irigasi ke lahan pertanian,” ujar Ermy.

Lebih lanjut, rehabilitasi juga meningkatkan kapasitas saluran irigasi dan partisipasi dalam pengelolaan jaringan irigasi. Diharapkan, luas area tanam dapat diperluas sehingga rehabilitasi ini bisa berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian di Banten, khususnya di Kabupaten Pandeglang.“Hal itu sejalan dengan program pemerintah dalam memperkuat lumbung pangan masyarakat,"kata Ermy.

Melalui rehabilitasi yang dilakukan Waskita ini, sistem pengelolaan air dapat dimodernisasi, sehingga mampu meningkatkan efisiensi distribusi air. Dikatakan, pemulihan daerah irigasi tersebut turut mendukung konservasi sumber daya air. Nantinya, terdapat dua saluran primer yang akan direhabilitasi Waskita, meliputi saluran primer kanan sepanjang 24.326 meter (m) dan kiri Cibaliung yang memiliki panjang 7.313,6 m. “Waktu pelaksanaan proyek ini selama 24 bulan. Sementara masa pemeliharaannya selama 365 hari kalender,” pungkas Ermy.

Berikutnya, terdapat empat saluran sekunder mencakup saluran sekunder Umbulan sepanjang 6.236 m pun, Leuwi Gede 1.650 m, Sumur Batu 1.765 m, serta Wunubera sepanjang 3.895 m. Perseroan pun akan merehabilitasi saluran pembuang Cijambu dengan panjang 5.201,7 m.

Hingga kuartal tiga 2024, WSKT membukukan rugi bersih sebesar Rp3 triliun atau naik dari posisi tahun lalu sebesar Rp2,83 triliun. Rugi per saham juga meningkat dari sebelumnya Rp98,39 menjadi Rp104,22. Perseroan menjelaskan, kerugian ini diakibatkan beban keuangan yang meningkat.

Disebutkan, beban keuangan yang mencapai Rp3,45 triliun sepanjang Januari – September 2024. Beban ini meningkat 9,13% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp3,16 triliun. Selain itu, bagian rugi bersih yang berasal dari entitas asosiasi dan ventura bersama juga mengalami kenaikan dari Rp226,79 miliar menjadi Rp304,09 miliar per kuartal III/2024. 

BERITA TERKAIT

Program 3 Juta Rumah Dongkrak Ekonomi

  Program 3 Juta Rumah Dongkrak Ekonomi, Masyarakat Banyak Kesempatan Punya Rumah JAKARTA - Program 3 juta rumah pertahun yang…

Program 3 Juta Rumah Dongkrak Ekonomi

  Program 3 Juta Rumah Dongkrak Ekonomi, Masyarakat Banyak Kesempatan Punya Rumah JAKARTA - Program 3 juta rumah pertahun yang…

Gelar Private Placement - Golden Eagle Energi Terbitkan 315 Juta Saham

NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) berencana melakukan penambahan modal…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Program 3 Juta Rumah Dongkrak Ekonomi

  Program 3 Juta Rumah Dongkrak Ekonomi, Masyarakat Banyak Kesempatan Punya Rumah JAKARTA - Program 3 juta rumah pertahun yang…

Program 3 Juta Rumah Dongkrak Ekonomi

  Program 3 Juta Rumah Dongkrak Ekonomi, Masyarakat Banyak Kesempatan Punya Rumah JAKARTA - Program 3 juta rumah pertahun yang…

Gelar Private Placement - Golden Eagle Energi Terbitkan 315 Juta Saham

NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) berencana melakukan penambahan modal…