MenkopUKM: Inovasi dan Transformasi KUMKM Perlu Untuk Dilanjutkan Pemerintahan Baru

NERACA

Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya keberlanjutan dari program inovasi dan transformasi pengembangan koperasi dan UMKM di Indonesia yang sudah dilakukan KemenkopUKM selama lima tahun terakhir ini.

"Pasalnya, koperasi dan UMKM bukan hanya sebagai bumper perekonomian nasional, melainkan juga berperan sebagai dinamisator pemulihan ekonomi. Itu sebabnya, seluruh elemen masyarakat mesti mengubah pola pikir terhadap para pelaku koperasi dan UMKM," kata MenkopUKM dalam diskusi dengan redaktur media di kantornya di Jakarta, Senin (7/10).

Menteri Teten menjelaskan beberapa fase saat dirinya memulai tugas sebagai menteri pada Oktober 2019. Diantaranya, menghadapi fase Covid-19 pada Maret 2020, kemudian masuk fase recovery, lalu fase membangun ekosistem dan transformasi.

Memasuki periode 2023-2024, MenkopUKM menyebutnya sebagai Fase Keberlanjutan, dimana pada saat itu ada beberapa program strategis mulai digulirkan. Misalnya, pembangunan minyak makan merah yang dikelola koperasi petani sawit, Rumah Kemasan, Rumah Produksi Bersama, penyaluran solar bersubsidi untuk nelayan, hikirisasi komoditas unggulan, Koperasi Multi Pihak, hingga sistem Credit Scoring bagi UMKM dalam mengakses lembaga pembiayaan.

"Beberapa diantaranya masih bersifat piloting, sehingga butuh waktu untuk penguatannya. Dengan program keberlanjutan ini diharapkan mampu melahirkan UMKM-UMKM baru yang berkualitas dan berdaya saing," papar Menteri Teten.

Lebih dari itu, MenkopUKM terus mendorong pelaku koperasi dan UMKM menjadi bagian dari industri berbasis keunggulan domestik. "Industri luar negeri yang masuk ke kita hanya karena kepentingan buruh murah. Itu tidak suistain," tandas Menteri Teten.

MenkopUKM berharap UMKM bisa masuk rantai pasok industri. Karena, ketika industrinya menjadi global supply chain, maka UMKM pun ikut masuk pasar global.

Sisi lain, menurut MenkopUKM, dengan mengembangkan program hilirisasi produk bisa menjadi potensi besar karena memiliki sumber daya domestik yang melimpah. Minimal, bisa diolah menjadi barang setengah jadi atau bahkan produk jadi. "Kita harus terus perkuat bahwa UMKM tidak lagi bermain di wilayah ekonomi marjinal," tegas Menteri Teten.

Begitu juga dengan kancah ekonomi digital, dimana Menteri Teten menginginkan hal itu bisa menciptakan ekonomi baru. "Selama ini kita hanya fokus untuk UMKM masuk e-commerce, sedangkan produknya tidak bisa bersaing," ungkap Menteri Teten.

Oleh karena itu, MenkopUKM terus menyiapkan aneka produk berkualitas dan berdaya saing di pasar digital. "Kita memiliki sumber daya pertanian, perkebunan, hingga kelautan yang bisa dikembangkan. Nah, kalau kita hilirisasi akan melahirkan ekonomi baru," imbuh Menteri Teten.

Rilis 7 Buku

Dalam kesempatan yang sama, KemenkopUKM meluncurkan buku serial yang berisi mengenai berbagai strategi, kebijakan, dan panduan praktis sebagai bentuk capaian kinerja dalam mewujudkan koperasi dan UMKM yang maju dan berkelanjutan.

"Buku ini bukan biografi karena saya tidak mengubah sejarah tapi berisi berbagai catatan inovasi yang terus berkelanjutan," kata Menteri Teten.

Buku Serial yang dinamakan Pengarusutamaan Strategi Pengembangan Koperasi dan UKM tersebut terdiri dari tujuh buku yang masing-masing mengupas dan membahas mengenai perkembangan koperasi dan UMKM selama lima tahun terakhir ini.

Buku pertama berupa summary ringkasan Inovasi Membentuk UMKM dan Koperasi Masa Depan. Buku kedua berisi Rumah Produksi Bersama dan Minyak Makan Mentah: Koperasi Modern Memutar Roda Hilirisasi dan Industri Menengah Nasional.

Buku ketiga berisi Korporatisasi Petani dan Koperasi Multi Pihak-Koperasi Kekinian. Buku keempat mengupas Transformasi Pembiayaan UMKM: Daya Ungkit Menuju Kemapanan, dan Buku kelima membahas Solusi Nelayan _Mengurai Paradoks Si Miskin di Negara Maritim.

Untuk buku keenam berisi Enterpreneur Hub dan Digitalisasi: Embrio Pengembangan Startup, dan buku ketujuh mengenai Reformasi BLU: LPDB-KUMKM dan Smesco Modal Lancar, Jualan Gencar.

Dikatakan Teten, keluarnya buku itu merupakan upaya kementerian dalam upaya mendokumentasikan sejumlah ide yang muncul dari sejumlah pejabat di kementeriannya dalam upaya membuat koperasi dan UMKM bisa berkembang lebih maju dan baik di masa mendatang.

"Buku ini dikeluarkan bukan ide saya saja tapi bersama-sama teman lainnya di Kemenkop UMKM agar koperasi dan UMKM bisa bertransformasi menjadi lebih baik," kata Teten.

Pihaknya katanya juga ingin mengubah koperasi dan UMKM berbasis industri yang mampu memproduksi produk yang bisa bersaing di pasar internasional. (Mohar/Rin)

 

BERITA TERKAIT

Pemkot Palembang Tetapkan Harga Kios Pasar 16 Ilir Rp180 Juta

NERACA Palembang - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan menetapkan harga kios pasar 16 Ilir senilai Rp180 juta, diangsur selama 25…

Pemkab Kuningan Catat Produksi Padi Capai 295.666 Ton - Hingga September

NERACA Kuningan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, mencatat total produksi padi di wilayahnya mencapai 295.666 ton hingga September…

Jelang Peresmian, Gedung AMANAH Aceh Dukung Pengembangan Ekonomi Kreatif Anak Muda - Sesuai Visi Presiden Jokowi

NERACA Aceh - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia melalui Aneuk Muda Aceh Unggul dan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pemkot Palembang Tetapkan Harga Kios Pasar 16 Ilir Rp180 Juta

NERACA Palembang - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan menetapkan harga kios pasar 16 Ilir senilai Rp180 juta, diangsur selama 25…

Pemkab Kuningan Catat Produksi Padi Capai 295.666 Ton - Hingga September

NERACA Kuningan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, mencatat total produksi padi di wilayahnya mencapai 295.666 ton hingga September…

Jelang Peresmian, Gedung AMANAH Aceh Dukung Pengembangan Ekonomi Kreatif Anak Muda - Sesuai Visi Presiden Jokowi

NERACA Aceh - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia melalui Aneuk Muda Aceh Unggul dan…