Perubahan iklim dan abrasi di kawasan Muara Gembong, pesisir utara Bekasi telah menjadi masalah tahunan yang memengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Hingga kini, sekitar 2.400 hektar lahan di Muara Gembong telah terdampak abrasi. Jika dibiarkan, diperkirakan lebih dari 50% luas kawasan tersebut akan hilang akibat abrasi pada tahun 2045.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap kelestarian lingkungan, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) kembali melaksanakan program “AAJI Peduli Bumi” bersama 22 perusahaan. Dalam kegiatan ini, sebanyak 1.525 bibit pohon mangrove ditanam di Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi. Inisiatif ini diperkirakan dapat menyerap 18.757 kg karbon dioksida (COâ‚‚) dan menghasilkan 4.117 kg oksigen (Oâ‚‚).
Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon dalam siaran persnya di Bekasi kemarin menegaskan bahwa program “AAJI Peduli Bumi” sejalan dengan semangat bisnis industri asuransi jiwa yang berfokus pada perlindungan jangka panjang yang berkelanjutan bagi pemegang polis.“Inisiatif ini juga mencerminkan implementasi prinsip ESG dalam bisnis asuransi jiwa, serta menjadi langkah strategis untuk membangun industri asuransi jiwa yang berkelanjutan dan dicintai masyarakat Indonesia,” ujar Budi.
Dirinya juga menambahkan bahwa sepanjang tahun 2024, program AAJI Peduli Bumi telah melaksanakan penanaman mangrove dan pembagian tanaman lidah mertua di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Jakarta, Kepulauan Seribu, Bandung, Batam dan Bekasi. Total kontribusi program penanaman mangrove ini diperkirakan dapat menyerap 58.597 kg karbon dioksida (COâ‚‚) dan menghasilkan 11.677 kg oksigen (Oâ‚‚).
Penanaman mangrove di Muara Gembong menggunakan jenis bibit Rhizophora mucronata, yang dikenal memiliki akar kuat untuk melindungi garis pantai dari abrasi. AAJI juga berkomitmen untuk tidak hanya berhenti pada proses penanaman, tetapi juga memastikan keberlangsungan program ini melalui pemantauan rutin dan pelaporan berkala kepada perusahaan yang telah berpartisipasi.
Asal tahu saja, mangrove telah terbukti efektif dalam melindungi habitat pesisir. Selain itu, mangrove memiliki karakteristik banyak daun dan berpotensi besar dalam menyerap lebih banyak karbon sehingga dapat menyerap emisi gas karbon secara optimal karena tumbuhan ini memiliki sistem akar kapas dengan struktur yang unik. Bahkan 1 hektar mangrove dapat menyerap 39,75 juta ton karbondioksida atau CO2 per tahun.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan Indonesia memiliki 3,39 juta hektare mangrove atau setara dengan 21 persen total hutan bakau yang ada di dunia. Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove KLHK, Inge Retnowati pernah bilang, berdasarkan Peta Mangrove Nasional (PMN) tahun 2022, luas mangrove yang ada di Tanah Air meningkat menjadi 3,39 juta hektare."Berdasarkan pemutakhiran PMN tahun 2022, luas eksisting mangrove 3,39 juta hektare, sedangkan 2021 seluas 3,36 juta hektare," ujarnya
Disampaikannya, bila dipetakan berdasarkan jenisnya, jumlah mangrove lebat yang memiliki tutupan tajuk lebih dari 70% sebanyak 3,16 juta hektare, mangrove sedang dengan tutupan tajuk 30-70% sebanyak 186,5 ribu hektare, serta mangrove jarang yang memiliki tutupan tajuk kurang dari 30% sebanyak 53,8 ribu hektare.
Adapun provinsi dengan total hutan bakau terluas adalah Papua yang memiliki lahan mangrove lebih dari 1 juta hektare, diikuti Provinsi Papua Barat 480 ribu hektare, serta Riau 227 ribu hektare. Selain itu bila dideretkan berdasarkan pulau, Papua, Kalimantan, dan Sumatera menjadi penyumbang terbesar luas hutan bakau di Tanah Air."Pulau Papua 46%, Kalimantan 21%, dan Sumatera 19%," katanya.
Geopolitik yang memanas hingga perang saudara, tidak hanya memunculkan dampak kerugian ekonomi hingga korban jiwa, tetapi juga angka pengungsian yang…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibilty (CSR), PT Danareksa (Persero) merevitalisasi Jembatan Karsa Mekar yang menyambungkan…
Dukung pemberdayaan dan memberikan akses luas berkarya bagi masyarakat penyandang disabilitas, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sebagai perusahaan digital…
Geopolitik yang memanas hingga perang saudara, tidak hanya memunculkan dampak kerugian ekonomi hingga korban jiwa, tetapi juga angka pengungsian yang…
Perubahan iklim dan abrasi di kawasan Muara Gembong, pesisir utara Bekasi telah menjadi masalah tahunan yang memengaruhi kondisi sosial dan…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibilty (CSR), PT Danareksa (Persero) merevitalisasi Jembatan Karsa Mekar yang menyambungkan…