NERACA
Jakarta – Menjaga pertumbuhan harga saham di pasar, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) berencana melakukan pembelian kembali saham perseroan atau buyback dengan porsi maksimal 10% dari modal disetor. Untuk memuluskan aksi korporasi tersebut, perseroan menyiapkan dana mencapai US$12 juta atau setara dengan Rp192,22 miliar dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia pada 17 Desember 2024 sebesar Rp16.019 per dolar AS.
Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkam, perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan buyback saham pada 24 Januari 2025 mendatang. Pembelian kembali saham perseroan dilakukan terutama dengan tujuan meningkatkan nilai investasi pemegang saham perseroan.
Selain itu, manajemen ENRG berharap pembelian kembali atau buyback saham dapat membantu mencerminkan nilai fundamental perseroan mendatang. Di sisi lain, buyback itu juga dapat meningkatkan laba per saham sebagai tolok ukur tingkat profitabilitas perseroan. Sebelumnya, Wakil Direktur Utama sekaligus CFO PT Energi Mega Persada Tbk, Edoardus Ardianto menganggap pasar belum menilai wajar atau fair kinerja saham ENRG.
Edoardus berharap kinerja keuangan dan operasional ENRG yang belakangan tumbuh positif dapat tercermin dari apresiasi saham perusahaan di pasar modal nantinya. “Kami percaya bahwa saat ini, pasar belum memberikan suatu penilaian yang fair lah,” kata Edoardus.
Edoardus beralasan kinerja keuangan dan operasional ENRG telah mencatatkan pertumbuhan yang positif beberapa tahun terakhir. Dia menargetkan pertumbuhan produksi, pendapatan dan laba bersih perseroan bisa terjaga untuk jangka panjang. “Sehingga bisa memberikan kepercayaan kepada pasar untuk bisa memberikan respon yang positif dengan melakukan investasi saham di EMP, kita harapkan valuasi EMP bisa lebih baik lagi,” tuturnya.
Di kuartal tiga 2024, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar US$51,27 juta atau sekitar Rp805,49 miliar (asumsi kurs Rp15.710 per dolar AS). Torehan laba bersih itu mengalami kenaikan 12% dari periode yang sama tahun sebelumnya di level US$45,69 juta atau sekitar Rp733,58 miliar. Selain itu, penjualan bersih perseroan juga tumbuh 8% selama periode 9 bulanan ini ke level US$319,66 juta, lebih tinggi dari posisi tahun sebelumnya di level US$296,39 juta.
Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan…
NERACA Jakarta – Keseriusan pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk industri menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi PT…
NERACA Jakarta– Sampai dengan November 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun. Perolehan…
Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan…
NERACA Jakarta – Keseriusan pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk industri menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi PT…
NERACA Jakarta– Sampai dengan November 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun. Perolehan…