NERACA
Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) atau Jababeka memacu pembangunan properti komersial ruko multiguna di tengah peningkatan transaksi dagang elektronik (e-commerce) yang menjadi angin segar bagi seluruh sektor industri di Indonesia, khususnya bagi industri logistik serta pergudangan.
Ivonne Anggraini, Senior Managing Director Jababeka dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan saat ini tren bangunan komersil multiguna di Indonesia tengah meningkat perkembangannya lantaran sangat ideal dalam mendukung ekosistem bisnis yang menguntungkan. “Sudah tentu karena ruko multiguna dapat menghemat biaya operasional. Selain itu, semakin berkurangnya lahan di wilayah perkotaan membuat bangunan multiguna semakin diminati karena bisa menjadi solusi bisnis yang praktis,” ujarnya.
Menurutnya, bangunan komersial multiguna dapat mendukung bisnis semakin efektif dan efisien lantaran dapat digunakan sebagai area penjualan langsung, operasional, hingga ruang penyimpanan yang sangat dibutuhkan industri saat ini khususnya e-commerce yang menjadi kontributor utama dalam perkembangan industri logistik dan pergudangan.
Selain itu, para pelaku usaha juga membutuhkan bangunan multiguna dengan lokasi strategis dan akses yang mudah. Ivonne mengatakan, Jababeka pada tahun ini lebih berstrategi untuk mengembangkan bangunan komersil multiguna, Jababeka Bizpark. KIJA menargetkan di Jababeka Bizpark sudah bisa serah terima pada 2025. Menurutnya, bangunan komersial multiguna dengan lokasinya yang terintegrasi dengan pusat industri, pendidikan, dan kesehatan, masih menarik karena dapat memberikan solusi bisnis yang inovatif, sekaligus memberikan potensi investasi yang menjanjikan di kawasan berkembang pesat.
Sebagai informasi, Bank Indonesia mencatat indeks permintaan terhadap properti komersial pada 2024 mengalami pertumbuhan positif. Pasalnya, pertumbuhan ini juga diikuti oleh kembalinya daya beli masyarakat, perputaran barang, serta meningkatnya tren e-commerce di Indonesia. Perlu diketahui bisnis e-commerce yang sedang naik daun beberapa tahun ke belakang memiliki proses yang berbeda dengan bisnis konvensional, sehingga memberikan perubahan terhadap kebutuhan properti komersial.
Sebagai contoh, saat ini pelaku bisnis tak hanya membutuhkan properti komersial biasa, tetapi juga bangunan multiguna yang serba bisa. Tahun ini, perseroan menargetkan marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun. Sebesar Rp 1,35 triliun dari target tersebut berasal dari Kendal, sementara lainnya yakni sebesar Rp 650 miliar dari penjualan tanah matang dan bangunan industri di Cikarang. Kemudian Rp 500 miliar dari produk residensial dan komersial di Cikarang termasuk Perusahaan Patungan) dan lainnya.
Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA seperti dikutip Kontan pernah bilang, prospek penjualan kawasan industri akan lebih baik di tahun ini. "Kami optimistis penyerapan lahan akan tetap tumbuh di tahun 2024 di tengah berbagai tantangan. Dengan bekal prospek dan pipeline yang ada hingga saat ini, kami yakin penyerapan lahan kawasan industri akan tetap baik di tahun ini," ujarnya.
PT Pintu Kemana Saja (PINTU) aplikasi crypto all-in-one berlisensi penuh Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) terus menjalankan komitmennya dalam edukasi…
NERACA Jakarta – Perkuat investasi dan dominasi kepemilikan saham, PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) kembali agresif memborong saham PT…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Astra Otopart Tbk (AUTO) membagikan dividen interim untuk tahun buku…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU) aplikasi crypto all-in-one berlisensi penuh Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) terus menjalankan komitmennya dalam edukasi…
NERACA Jakarta – Perkuat investasi dan dominasi kepemilikan saham, PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) kembali agresif memborong saham PT…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Astra Otopart Tbk (AUTO) membagikan dividen interim untuk tahun buku…